Sunan Bonang adu sakti dengan pendeta Syam pancarkan air Srumbung
Air Srumbung dipercaya para peziarah dapat memberikan berkah.
Sumur Srumbung yang terletak di komplek makam Sunan Bonang, punya cerita yang luar biasa. Sampai saat ini, banyak orang-orang berziarah ke makam, merasa ada yang tidak lengkap jika tak mampir sejenak ke Sumur Srumbung.
"Ambil airnya dua botol besar buat diminum biar dapat berkah," kata salah satu pengunjung makam Sunan Bonang, Hamdan (37) ketika ditemui di kompleks Makam Sunan Bonang, Tuban, Jawa Timur, Selasa (2/6).
Cerita sumur yang terletaj 300 meter dari makam itu, bermula dari adu kesaktian Sunan Bonang dengan pendeta dari negeri seberang. Pendeta tersebut merasa tertantang dengan kabar kesaktian Sunan Bonang yang masyhur.
"Sunan Bonang kan sejak masa mudanya terkenal seantero jagad, sampai luar negeri. Ada pendeta terkenal entah dari Muangthai atau negeri Syam sana. Pendeta itu juga terkenal, kemudian dia mendengar keterkenalan Sunan Bonang. Akhirnya dia ingin mengadu ilmu dan kesaktian," ungkap Juru Kunci Makam Sunan Bonang, Abdul Muchith ketika di temui di kompleks makam Sunan Bonang, Tuban, Jawa Timur, Selasa (2/6).
Kemudian pendeta tersebut berlayar mencari Sunan Bonang. Dia membawa beberapa pengawal, bekal perjalanan, dan kitab-kitab sucinya. Kitab-kitab tersebut rencananya akan digunakannya untuk berdebat dengan Sunan Bonang. Namun sesampainya di tengah perjalanan, cuaca seketika memburuk. Guntur datang, langit gelap, hujan deras. Ombak meremukkan perahu pendeta tersebut. Perahunya karam. Otomatis bekal dan kitab-kitabnya juga tenggelam.
"Tapi pendeta itu terdampar ke Pesisir Tuban. Akhirnya pendeta itu bertemu dengan Sunan Bonang," tutur Abdul Muchith.
Dengan merahasiakan identitasnya, Sunan Bonang bertanya kepada pendeta tersebut tentang asal usulnya. Sang pendeta pun bercerita perjalanannya yang mengerikan. Dia menyatakan keinginannya untuk mengadu kesaktian dan ilmu pengetahuan kepada Sunan Bonang.
Sunan Bonang setuju dan siap untuk mengadu ilmu namun pendeta itu menolak lantaran semua kitab-kitabnya telah tenggelam. Dia berjanji jika kitabnya ditemukan dia siap adu tanding dengan Sunan Bonang.
"Akhirnya Sunan Bonang menancapkan ujung tongkatnya ke tanah. Keluarlah air beserta kitab-kitab pendeta itu. Kemudian sang pendeta heran, lalu dia bertanya, kamu siapa?" ungkap Abdul Muchith.
Sunan Bonang menjawab mengatakan bahwa dirinya adalah murid Sunan Bonang. Pendeta tersebut tidak tahu bahwa yang berbicara dengannya adalah Sunan Bonang. Jawaban Sunan Bonang malah membuat pendeta tersebut gemetar ketakutan karena terkejut murid Sunan Bonang mempunyai kesaktian sebesar itu. Pendeta itu berpikir pasti seseorang yang bernama Sunan Bonang punya kesaktian yang lebih tinggi lagi.
Kemudian pendeta tersebut meminta ampun dan meminta agar permohonan maafnya disampaikan pada Sunan Bonang. Selang beberapa lama barulah sang pendeta mengetahui sendiri bahwa pemuda tadi adalah Sunan Bonang, akhirnya pendeta tersebut meminta agar dirinya diangkat menjadi murid dan masuk Islam.
Kini air yang memancar dari kesaktian Sunan Bonang itu dikenal sebagai Sumur Srumbung. Air tersebut dipercaya para peziarah dapat memberikan berkah. "Sampai sekarang walaupun di tepian laut, airnya tawar. Banyak pengunjung yang datang mengambil air," pungkasnya.