11 Makanan yang justru bikin lapar! (Part 1)
Saat lapar, jangan makan makanan ini, karena akan membuat Anda semakin lapar!
Biasanya orang akan makan untuk menghilangkan rasa lapar. Namun sebaiknya berhati-hati dengan jenis makanan yang Anda konsumsi. Beberapa jenis makanan tak bisa memuaskan rasa lapar Anda dan justru bisa memicu rasa lapar. Ketika mengonsumsi makanan semacam ini, Anda justru akan merasa ingin makan lebih banyak.
"Rasa lapar adalah hasil interaksi rumit yang terjadi pada perut, usus, otak, pankreas, dan aliran darah. Masalahnya, ini adalah sirkuit yang sangat mudah 'dibajak' oleh makanan yang salah," ungkap Sue Decotitis, MD, seorang ahli diet.
Berikut adalah beberapa jenis makanan yang justru bisa membuat Anda merasa lapar, dan bukannya kenyang, seperti dilansir oleh Health.
-
Siapa yang paling rentan terkena obesitas? Seperti halnya pada manusia, ada faktor genetik yang dapat membuat beberapa kucing lebih rentan terhadap obesitas daripada yang lain.
-
Siapa yang paling banyak mengalami obesitas di wilayah penyangga ibu kota? Yang mencengangkan, obesitas banyak diderita orang yang tinggal di wilayah penyangga ibu kota.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas akibat makanan? Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, mengurangi porsi makan, dan memilih makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin.
-
Apa saja komplikasi kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang berpotensi serius. Komplikasi obesitas tersebut antara lain adalah: Komplikasi 1. Penyakit jantung dan stroke. Obesitas membuat Anda lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke. 2. Diabetes tipe 2. Obesitas dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes. 3. Kanker. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat. 4. Masalah pencernaan. Obesitas meningkatkan kemungkinan berkembangnya mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati. 5. Apnea tidur. Orang dengan obesitas lebih cenderung mengalami sleep apnea, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur. 6. Osteoarthritis. Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan beban, selain meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan komplikasi seperti osteoarthritis.
-
Siapa yang harus berhati-hati dengan risiko obesitas? Firlianita memberikan peringatan khusus kepada mereka yang sudah masuk kategori kelebihan berat badan, terutama jika terukur melalui Indeks Massa Tubuh (IMT) antara 23-25.
-
Mengapa obesitas banyak terjadi di wilayah penyangga ibu kota? “Ini mungkin dipicu oleh pendapatan yang makin meningkat, terutama angka obesitas ini banyak dari daerah penyangga, yang lebih tinggi dari Jakarta," katanya
Roti tawar putih
Roti tawar putih dibuat dengan menggunakan tepung yang sudah halus. Dengan kata lain, tepung terebut sudah mengalami proses pengolahan yang banyak hingga tidak menyisakan nutrisi apapun dalam tubuh, termasuk serat. Dalam tepung yang dipakai membuat roti tawar tak ada kandungan serat yang didapatkan seperti yang terdapat dalam roti gandum. Karena itu, roti ini hanya akan meningkatkan tingkat insulin dalam tubuh.
Sebuah penelitian di Spanyol mengungkap bahwa orang yang mengonsumsi roti putih justru merasa lebih lapar dan mengonsumsi lebih banyak makanan, dan berisiko mengalami kelebihan berat badan. Orang yang mengonsumsi satu sampai dua porsi roti putih setiap hari memiliki risiko obesitas dan kelebihan berat badan hingga 40 persen lebih tinggi. Ini didapatkan peneliti setelah mengamati 9.000 kebiasaan makan orang di Spanyol.
Jus
Minum jus buah dan sayuran dalah salah satu minuman yang dianggap menyehatkan. Memang mengonsumsi jus buah dan sayuran lebih baik daripada tidak meminum atau makan buah sama sekali. Namun jus buah juga memiliki sisi negatifnya sendiri. Ketika dijus, buah akan kehilangan seratnya dan mengalami peningkatan kadar gula.
Minum jus buah bisa meningkatkan gula darah dan membuatnya tak stabil. Hasilnya, ini akan memicu rasa lapar. Jika tak ingin merasa lapar setelah makan, sebaiknya jangan minum jus buah. Lebih baik mengonsumsi buah dalam bentuk utuh atau mencampur buah dengan smoothie.
Camilan asin
Sering merasa tak bisa berhenti makan camilan asin atau snack kemasan yang asin? Ini bukan hal aneh, karena camilan yang asin atau snack kemasan asin akan memicu rasa lapar dan tidak membuat Anda kenyang. Camilan dan snack yang banyak mengandung garam memiliki karbohidrat sederhana yang akan meningkatkan insulin sehingga bisa membuat Anda merasa lapar.
Tak hanya membuat lapar, setelah mengonsumsi camilan yang asin, Anda akan merasa ketagihan untuk makan lebih banyak camilan baik yang asin maupun yang manis. Dalam tubuh kita terdapat sensor yang membedakan antara makanan manis dan asin. Ketika kita terlalu banyak mengonsumsi makanan yang asin, bagian tubuh yang merasakan sensor manis akan merasa belum kenyang, sehingga mengonsumsi makanan asin akan memicu Anda untuk makan makanan manis.
Makanan cepat saji
Saat ini makanan cepat saji sudah sangat populer dan biasa dikonsumsi oleh banyak orang. Namun, makanan cepat saji sebenarnya memang didesain bukan untuk memuaskan rasa lapar, melainkan membuat Anda makan lebih banyak. Salah satunya adalah lemak jenuh yang terdapat di dalamnya. Lemak jenuh dalam makanan cepat saji akan menyebabkan radang pada usus dan menurunkan kemampuan tubuh untuk mengontrol nafsu makan, melalui zat kimia otak seperti dopamin dan serotonin.
Sementara itu, sirup jagung yang ada dalam dessert makanan cepat saji bisa meningkatkan insulin dengan sangat cepat dan menyebabkan rasa lapar pada tubuh. Kadar garam yang sangat tinggi pada makanan cepat saji juga bisa memicu dehidrasi. Dehidrasi sering memunculkan gejala seperti rasa lapar, sehingga makan fast food tak membuat Anda kenyang namun malah kembali lapar.
Alkohol
Alkohol tak hanya menurunkan kecenderungan Anda untuk makan dengan sehat, tetapi juga bisa membuat Anda merasa cepat lapar. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Alcohol & Alcoholism, tiga pori alkohol saja sudah cukup untuk menurunkan tingkat leptin dalam tubuh. Leptin adalah hormon yang didesain untuk menurunkan rasa lapar dan membuat orang merasa kenyang.
Alkohol akan menurunkan tingkat leptin hingga 30 persen dan membuat seseorang merasa cepat lapar serta tak mudah kenyang. Karena itu, sebaiknya hindari mengonsumsi alkohol jika sedang makan atau lapar. Karena alkohol tak hanya buruk untuk kesehatan, melainkan juga memicu nafsu makan yang tak sehat.
Itulah beberapa jenis makanan yang justru bisa membuat Anda lapar. Hindari mengonsumsi makanan di atas jika tak ingin nafsu makan Anda terganggu. Makanan di atas bisa memicu rasa lapar dan meningkatkan risiko obesitas serta kelebihan berat badan. Masih ada enam makanan lain yang bisa membuat Anda lapar. Cek selanjutnya di sini!