15 Penyakit Menular Seksual yang Mungkin Terjadi dan Perlu Diwaspadai
Beberapa penyakit menular seksual (PMS) bisa dialami oleh seseorang dan bisa berdampak buruk.
Sejumlah penyakit menular seksual (PMS) rentan terjadi dan dialami oleh seseorang.
15 Penyakit Menular Seksual yang Mungkin Terjadi dan Perlu Diwaspadai
Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit yang menyebar melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, jamur, atau parasit yang ditularkan melalui hubungan seksual, termasuk hubungan seksual vaginal, anal, atau oral.
PMS bisa terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita, meskipun risikonya lebih tinggi pada orang yang memiliki banyak pasangan seksual atau yang tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual. Beberapa jenis PMS seperti HIV, herpes genital, dan hepatitis B dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan bahkan mengancam jiwa.
-
Apa saja penyakit menular seksual yang bisa meningkat risikonya karena mencukur bulu kemaluan? Studi yang diterbitkan dalam jurnal Sexually Transmitted Infections menunjukkan bahwa orang yang mencukur bulu kemaluan lebih berisiko terkena penyakit menular seksual, termasuk kutil kelamin, HPV, sifilis, gonore, klamidia, hingga HIV.
-
Kapan rasa sakit saat kencing dapat dikaitkan dengan infeksi penyakit seksual? Klamidia, gonore, trikomoniasis, dan herpes genitalis semuanya dapat membuat kalian merasa sakit saat buang air kecil.
-
Bagaimana mencukur bulu kemaluan bisa meningkatkan risiko penyakit menular seksual? Gesekan saat berhubungan seksual pada kulit yang baru dicukur dapat menyebabkan iritasi, dan luka di daerah genital dapat menjadi pintu masuk bagi virus dan bakteri.
-
Siapa saja yang bisa terkena penyakit menular seksual yang menyebabkan testis gatal? Gonore merupakan infeksi menular seksual (IMS) atau penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri.
-
Bagaimana rangsangan payudara memengaruhi gairah seksual wanita? Sebuah penelitian oleh Roy Levin dari University of Sheffield dan Cindy Meston dari University of Texas menemukan bahwa merangsang payudara atau puting payudara meningkatkan gairah seksual sekitar 82 persen dari wanita yang diikutsertakan dalam penelitian tersebut.
-
Kenapa robekan vagina bisa terjadi saat berhubungan seksual? Robekan vagina sering dikaitkan dengan persalinan, tetapi hal ini juga dapat terjadi selama hubungan seksual, terutama jika kekurangan pelumas atau ada penetrasi yang terlalu kasar.
Gejala PMS bisa bervariasi tergantung pada jenis penyakitnya, namun gejala yang umum termasuk luka atau bintik-bintik pada alat kelamin, nyeri saat buang air kecil, keluar cairan abnormal dari alat kelamin, demam, dan sakit kepala. Beberapa jenis PMS, seperti chlamydia atau gonorrhea, mungkin tidak menunjukkan gejala apapun pada awalnya sehingga sulit dideteksi tanpa pemeriksaan kesehatan.
Ketahui sejumlah penyakit menular seksual yang mungkin dialami oleh seseorang.
Gonore
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Dampak dari penyakit ini adalah dapat menyebabkan infeksi pada saluran reproduksi, dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan infertilitas.
Sifilis
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Dampak dari penyakit ini adalah dapat merusak organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan kulit jika tidak diobati. Penularannya melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, serta melalui transfusi darah atau ibu yang terinfeksi pada saat kehamilan dan melahirkan.
Klamidia
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Dampak dari penyakit ini adalah dapat menyebabkan infeksi pada saluran reproduksi dan infertilitas. Penularannya melalui hubungan seksual tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi, serta melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi.
Herpes Genitalis
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Dampak dari penyakit ini adalah dapat menyebabkan luka dan nyeri di area genital dan meningkatkan risiko infeksi HIV. Penularannya melalui kontak langsung dengan lesi herpes di area genital.
- Penampilan Necis Dedi Mulyadi dengan Gaya Rambut Semar di Debat Pilgub Jabar Jadi Sorotan
- Penyakit Menular Seksual yang Mungkin Terjadi Akibat Berganti-Ganti Pasangan, Perlu Diwaspadai Pasangan Tak Setia
- Cara Aman Berhubungan Seksual Bagi Pasien Penyakit Jantung, Apa Saja Syaratnya?
- 10 Pertanyaan Tentang Penyakit Menular Seksual (PMS) beserta Penjelelasannya
Human Papillomavirus (HPV)
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus HPV. Dampak dari penyakit ini adalah dapat menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks pada wanita. Penularannya melalui hubungan seksual tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi.
HIV/AIDS
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency Virus (HIV). Dampak dari penyakit ini adalah dapat merusak sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terkena infeksi lain, serta berujung pada AIDS yang fatal. Penularannya melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, sperma, cairan vagina, dan ASI.
Trichomoniasis
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis. Dampak dari penyakit ini adalah dapat menyebabkan keputihan, nyeri saat buang air kecil, dan infeksi pada saluran reproduksi. Penularannya melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi.
Hepatitis B
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus Hepatitis B. Dampak dari penyakit ini adalah dapat menyebabkan kerusakan hati kronis dan kanker hati. Penularannya melalui kontak dengan darah, air liur, air mata, cairan tubuh lain, serta hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi.
Hepatitis C
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus Hepatitis C. Dampak dari penyakit ini adalah dapat menyebabkan kerusakan hati kronis dan kanker hati. Penularannya melalui kontak dengan darah, dan jarum suntik bersama yang terkontaminasi.
Molluscum Contagiosum
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus Molluscum contagiosum. Dampak dari penyakit ini adalah dapat menyebabkan lepuhan kulit berisi cairan yang menyebar di area genital, wajah, dan tubuh. Penularannya melalui kontak kulit dengan kulit atau barang yang terkontaminasi.
Pediculosis Pubis (Kutu Kemaluan)
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh kutu kemaluan. Dampak dari penyakit ini adalah dapat menyebabkan gatal dan iritasi di area genital. Penularannya melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi atau melalui penggunaan pakaian atau handuk yang terkontaminasi.
Granuloma Inguinale
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Calymmatobacterium granulomatis. Dampak dari penyakit ini adalah dapat menyebabkan luka terbuka, berdarah, dan bernanah di area genital. Penularannya melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi.
Lymphogranuloma Venereum
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Dampak dari penyakit ini adalah dapat menyebabkan luka pada area genital, bengkak pada kelenjar getah bening, dan sakit kepala. Penularannya melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi.
Donovanosis
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Klebsiella granulomatis. Dampak dari penyakit ini adalah dapat menyebabkan luka terbuka, merah, dan bernanah di area genital. Penularannya melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi.
Mycoplasma Genitalium
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma genitalium. Dampak dari penyakit ini adalah dapat menyebabkan nyeri saat buang air kecil, perdarahan setelah hubungan seksual, dan infeksi saluran kemih. Penularannya melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi.
Berbagai penyakit menular seksual tersebut bisa terjadi pada seseorang dan perlu dihindari sebisa mungkin. Pencegahan PMS dilakukan dengan menghindari perilaku seksual yang berisiko dan menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
Pemeriksaan kesehatan secara berkala juga sangat penting untuk mendeteksi adanya PMS pada awalnya sehingga dapat diobati dengan cepat dan mencegah penyebarannya ke pasangan seksual yang lain. Jika Anda memiliki gejala PMS atau berisiko terkena PMS, segeralah berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis terkait untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.