5 Mitos salah tentang gagap
Ada banyak anggapan yang dipercaya masyarakat terkait orang yang gagap. Tak semua anggapan tersebut benar.
Gagap adalah salah satu masalah bicara yang bisa dialami oleh siapa saja. Selama ini terdapat beberapa anggapan yang berkembang di masyarakat terkait dengan kelainan ini. Namun tak semua anggapan ini benar. Beberapa kepercayaan tersebut terbukti hanya mitos belaka.
Berikut adalah beberapa mitos yang terkait dengan kelainan gagap, seperti dilansir oleh Stuttering Help (15/04).
-
Apa yang dimaksud dengan mitos? Mite atau mitos adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Yunani muthos yang secara harfiah bermakna sebagai cerita atau sesuatu yang dikatakan orang. Dalam arti yang lebih luas bisa bermakna sebagai suatu pernyataan, di samping itu mitos juga dipadankan dengan kata mythology dalam bahasa Inggis yang memiliki arti sebagai suatu studi atas mitos atau isi mitos.
-
Apa itu mitos? Mitos adalah kepercayaan yang diceritakan secara turun temurun. Mitos, sebagai warisan kultural yang telah melintasi generasi dan peradaban, tetap menjadi elemen tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Fenomena ini telah menciptakan narasi-narasi yang kaya akan simbolisme, makna, dan pandangan dunia.
-
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan mitos? Mitos merupakan cerita atau keyakinan yang menjadi bagian dari budaya masyarakat dan seringkali diwariskan dari generasi ke generasi.
-
Siapa yang sering kali terlibat dalam mitos? Mitos seringkali juga memiliki latar belakang sejarah atau peristiwa nyata yang kemudian menjadi bagian dari tradisi dan kepercayaan turun-temurun.
-
Siapa saja tokoh yang berperan penting dalam mitos? Mitos sering kali melibatkan elemen-elemen magis, dewa-dewa, atau makhluk gaib.
#1
Mitos: Orang yang gagap pasti tidak cerdas
Fakta: Tak ada kaitan antara kelainan gagap dengan kemampuan otak. Jadi tak ada alasan untuk menyimpulkan bahwa orang yang gagap pasti bodoh.
#2
Mitos: Rasa gugup menyebabkan gagap
Fakta: Gugup dan cemas tidak menyebabkan gagap. Selain itu salah jika menganggap orang yang gagap pasti merasa cemas, lemah, takut, atau pemalu. Mereka memiliki sifat dan keadaan emosi yang sama seperti orang yang tidak gagap. Gagap tak ada kaitannya dengan rasa gugup atau takut.
#3
Mitos: Gagap bisa menular jika mendengarkan orang yang gagap atau menirukan orang gagap
Fakta: Gagap tak menular. Hingga saat ini masih tak ditemukan penyebab utama gagap. Namun peneliti beranggapan bahwa gagap bisa berhubungan dengan genetik, perkembangan saraf otot, perkembangan anak, termasuk dengan keadaan keluarga ketika anak tumbuh. Untuk itu tak ada kemungkinan gagap menular pada orang lain, apapun caranya.
#4
Mitos: Bernapas dalam dan menata kalimat sebelum mengucapkan bisa mengurangi gagap
Fakta: Saran ini sering diberikan pada orang yang gagap. Padahal kenyataannya saran ini sama sekali tak membantu. Menata kalimat atau menarik napas dalam hanya akan membuat orang gagap lebih menyadari keadaan mereka sehingga membuat mereka gagap lebih parah.
#5
Mitos: Stres bisa menyebabkan gagap
Fakta: Seperti telah disebutkan sebelumnya, banyak faktor yang bisa menyebabkan gagap. Stres bukan salah satu penyebabnya. Namun stres bisa jadi salah satu hal yang membuat gagal menjadi lebih parah.
Itulah lima mitos mengenai gagap yang masih banyak dipercaya orang. Mulai saat ini sebaiknya jangan percaya dengan mitos gagap yang tidak didasari dengan fakta pasti.
(mdk/kun)