6 Penyakit ini bisa diobati menggunakan ganja
Selama ini ganja dikenal sebagai obat terlarang. Padahal ada banyak kegunaan lain di dalamnya.
Selama ini ganja dianggap sebagai salah satu bentuk obat-obatan yang terlarang dan hanya memberikan efek buruk saja terhadap tubuh. Namun baru-baru ini nama ganja atau mariyuana tengah naik daun dalam bidang kesehatan. Peneliti menemukan banyak efek kesehatan yang bisa diberikan ganja untuk membantu mengobati berbagai penyakit.
Semakin hari, semakin banyak negara yang melegalkan penggunaan ganja untuk perawatan penyakit tertentu. Hal ini bukan isapan jempol belaka, karena peneliti telah membuktikan penggunaan ganja dalam perawatan beberapa penyakit.
Berikut adalah beberapa penyakit yang bisa diobati menggunakan ganja. Banyak peneliti yang sudah menggunakan ganja dalam perawatan beberapa penyakit serius ini, seperti dilansir oleh Daily Health Post (14/04).
-
Apa manfaat utama kemoterapi bagi pasien kanker? Kemoterapi memberikan manfaat yang signifikan bagi banyak pasien kanker. Setelah menjalani kemoterapi, mayoritas pasien menunjukkan respons positif. Ada yang merespons penuh dengan hilangnya tumor sepenuhnya, sementara yang lain merespons secara parsial, di mana diameter tumor berkurang lebih dari 30 persen.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Apa saja makanan yang bisa digunakan untuk mencegah kanker? Di antaranya wortel, tomat, alpukat hingga labu.
-
Sayuran apa saja yang dapat membantu mencegah kanker? Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi beberapa jenis sayuran untuk mencegah kanker yang perlu Anda konsumsi rutin.
-
Kapan kemoterapi digunakan untuk mengelola kanker? Saat stadium kanker semakin lanjut dan penyembuhan tampak tidak memungkinkan, maka kemoterapi dapat digunakan untuk mengecilkan tumor dan mencegah penyebaran lebih lanjut.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
Penyakit otak
Salah satu penyakit yang menggunakan ganja dalam perawatannya adalah penyakit yang berkaitan dengan otak. Sebuah penelitian menemukan bahwa zat THC yang terdapat dalam ganja bisa melindungi otak dari kematian saraf otak yang agresif. Hal ini ditemukan peneliti setelah melakukan penelitian terhadap tikus.
Hasil ini menunjukkan bahwa ganja juga bisa digunakan dalam perawatan penyakit otak seperti Alzheimer, Parkinson, dan lainnya yang berkaitan dengan kerusakan sel otak dan kerusakan kemampuan kognitif seseorang. Selain itu, cannabinoids yang terdapat dalam THC juga bisa mengurangi risiko menurunnya kemampuan kognitif seseorang ketika mereka semakin menua.
Tumor otak
Ganja juga ditengarai bisa digunakan dalam perawatan tumor pada otak. Sebuah penelitian dalam The British Journal of Cancer menemukan bahwa THC yang ada dalam ganja bisa mencegah pertumbuhan tumor otak yang bersifat kanker. Peneliti dalam penelitian ini juga menemukan cara untuk menggunakan ganja tanpa menyebabkan efek psikoaktif pada pasien.
Artikel lainnya mengungkap bahwa ganja tanpa efek psikoaktif ini juga bisa menghambat pertumbuhan sel glioma. Sel glioma adalah sel kanker yang terbentuk pada otak dan tulang belakang. Penelitian ini menunjukkan bahwa cannbidiol atau CBD pada ganja bisa mencegah pertumbuhan sel glioma pada otak.
Kanker payudara
Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling mematikan pada wanita setelah kanker paru-paru. Sebuah penelitian mengungkap bahwa cannabidiol (CBD) pada ganja diketahui bisa mengurangi penyebaran sel kanker payudara dan mengecilkan kanker tersebut. Hasil ini diterbitkan dalam jurnal Breast Cancer Research and Treatment pada tahun 2001.
Peneliti tidak membuat pasien merokok ganja, namun mereka menggunakan zat yang tak beracun dalam ganja untuk mencegah penyebaran sel kanker payudara. Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek ganja secara keseluruhan terhadap perawatan kanker payudara.
Kanker paru-paru
Dengan semakin banyaknya perokok, kanker paru-paru diperkirakan akan menduduki peringkat pertama sebagai pembunuh wanita dan kedua setelah kanker pankreas bagi pria. Namun penelitian yang berkaitan dengan kanker mengungkap bahwa zat THC dalam ganja bisa membantu merawat kanker paru-paru.
Hasil yang diterbitkan dalam jurnal Oncogene pada tahun 208 ini mengungkap bahwa THC bisa mencegah penyebaran kanker paru-paru jenis tertentu. Meski begitu, hasil ini masih ditemukan peneliti setelah melakukan penelitian pada hewan. Masih belum diketahui aplikasi sesungguhnya pada manusia. Namun peneliti berkeyakinan bahwa efek yang sama bisa dibuktikan pada manusia.
Kanker prostat
Ganja juga diperkirakan bisa menjadi obat bagi kanker prostat. Sebuah penelitian menunjukkan kemampuan annadamine (ANA) pada ganja yang bisa mencegah pertumbuhan kanker prostat. Selain itu, ANA juga merupakan reseptor cannabinoid.
Hasil penelitian ini membuat peneliti semakin yakin bahwa ganja memiliki zat yang bisa digunakan dalam perawatan kanker. Meski begitu masih dilakukan lebih banyak penelitian terhadap ganja yang bisa digunakan untuk mencegah penyebaran dan mematikan sel kanker prostat.
Kanker pankreas
Kanker pankreas disebut sebagai jenis kanker yang paling mematikan pada pria. Kanker jenis ini bisa menyebar dengan sangat cepat dan seringkali tak diketahui keberadaannya. Selain itu, sangat sedikit perawatan efektif yang bisa digunakan pada kanker prostat. Meski begitu, sebuah artikel memberikan harapan baru terhadap perawatan kanker pankreas.
Sebuah penelitian internasional menemukan efek cannabinoid yang terdapat dalam ganja terhadap kanker pankreas. Mereka menemukan bahwa cannabinoid bisa mengurangi besar tumor pankreas. Penelitian ini memang tak menunjukkan secara langsung bahwa ganja bisa digunakan untuk menyembuhkan kanker pankreas, namun peneliti berkeyakinan bahwa dalam ganja terdapat zat yang bisa digunakan untuk perawatan kanker pankreas yang lebih efektif.
Itulah beberapa jenis penyakit yang saat ini diyakini bisa dirawat menggunakan zat dalam ganja. Jangan terburu antipati terhadap ganja, karena zat di dalamnya ternyata juga bisa memberikan manfaat bagi kesehatan. Peneliti juga telah menemukan cara untuk mengambil zat yang bermanfaat di dalamnya dan menghilangkan efek buruk yang dimiliki oleh tanaman ganja.