8 Kebiasaan Buruk Sehari-hari yang Bisa Picu Munculnya Stres
Tanpa kita sadari, sejumlah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari ternyata bisa menjadi penyebab terjadinya stres pada kehidupan kita.
Tanpa kita sadari, sejumlah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari ternyata bisa menjadi penyebab terjadinya stres pada kehidupan kita.
-
Bagaimana stres dapat berdampak buruk pada kesehatan mental? Selain kesehatan fisik, stres yang nggak dikelola dengan baik pun juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental. Beberapa dampak buruknya antara lain seperti munculnya depresi, insomnia, hingga burnout. Adanya dampak buruk seperti ini pastinya dapat menghilangkan motivasi dan membuat individu merasa nggak berdaya. Fatalnya, orang yang mengalami dampak buruk stres yang satu ini dapat kehilangan semangat hidupnya dan mudah menyerah begitu saja.
-
Bagaimana cara mengelola stres untuk mencegah gangguan psikosis? Stres dapat memicu munculnya gejala psikosis pada seseorang yang rentan. Oleh karena itu, penting untuk belajar mengelola stres dengan baik. Anda dapat melakukan aktivitas yang menenangkan seperti meditasi, yoga, atau olahraga secara teratur.
-
Kapan rasa takut berlebihan menjadi gejala dari masalah kesehatan mental? Ketakutan juga bisa menjadi gejala dari beberapa kondisi kesehatan mental termasuk gangguan panik, gangguan kecemasan sosial, fobia, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
-
Bagaimana cara mudah meredakan stres? Melakukan aktivitas fisik selama minimal 30 menit setiap hari. Berjalan kaki, berlari, atau bersepeda dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
-
Kenapa memaafkan bisa mengurangi stres? Memaafkan dapat membantu mengurangi tingkat stres yang dialami seseorang. Ketika seseorang memendam dendam atau marah terhadap orang lain, hal itu dapat menyebabkan stres kronis yang merugikan kesehatan mental.
-
Kenapa stres bisa muncul? Stres dapat muncul ketika seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau tuntutan yang dirasakan sebagai beban berat. Situasi seperti deadline pekerjaan, ujian, atau masalah keuangan dapat menjadi pemicu stres.
8 Kebiasaan Buruk Sehari-hari yang Bisa Picu Munculnya Stres
Stres tidak selalu dipicu oleh peristiwa besar dan menakutkan. Terkadang, tekanan sehari-hari yang kecil juga dapat memengaruhi kesejahteraan kita. Sebagai contoh, menurut Mental Health Foundation, 12 persen penduduk di Inggris merasa stres karena perlu merespons pesan dengan cepat.
Kebiasaan sehari-hari seperti itu dapat membawa stres yang tidak perlu ke dalam kehidupan kita - beberapa mungkin kita sadari, sementara yang lain menjadi penyebab stres yang tersembunyi. Dilansir dari Live Healthily, berikut sejumlah kebiasaan sehari-hari yang justru bisa meningkatkan risiko stres.
Minum Kopi Berlebihan
Mengonsumsi kafein dapat memberikan dorongan energi, tetapi minum terlalu banyak bisa berdampak buruk.
Kafein memicu pelepasan hormon kortisol yang dapat menyebabkan kecemasan dan depresi, juga mengganggu kualitas tidur. Selain kopi, kafein juga terdapat dalam teh, cola, minuman energi, dan cokelat. Untuk mengelola asupan kafein, pertimbangkan untuk beralih ke minuman bebas kafein dan ganti cokelat dengan camilan sehat seperti buah atau kacang.
Merokok
Meskipun mungkin dianggap membantu merilekskan diri, merokok sebenarnya dapat meningkatkan tingkat stres. Nikotin dapat memengaruhi kimia otak, meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, serta membuat seseorang mudah tersinggung dan cemas. Studi menunjukkan bahwa orang yang berhenti merokok memiliki tingkat stres, kecemasan, dan depresi yang lebih rendah. Jika ingin berhenti merokok, pertimbangkan terapi penggantian nikotin (NRT) dan konsultasikan dengan dokter atau Layanan Berhenti Merokok setempat.
Minum Alkohol Berlebihan
Menikmati segelas anggur atau bir adalah hal yang wajar, tetapi konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tingkat stres. Meminum lebih dari 14 unit alkohol per minggu yang direkomendasikan dapat memengaruhi produksi zat kimia dalam otak yang membantu mengelola stres. Untuk mengurangi konsumsi alkohol, batasi diri pada satu gelas kecil saat makan malam daripada minum sepanjang malam.
Melewatkan Makan
Melewatkan sarapan mungkin lazim, terutama di Inggris di mana hingga sepertiga penduduk tidak sarapan setiap pagi.
Namun, kebiasaan ini tidak baik, terutama jika Anda ingin mengelola tingkat stres. Melewatkan makan berarti kurang mendapatkan vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh, dapat menurunkan energi, dan meningkatkan rasa lelah dan stres. Luangkan waktu untuk menikmati sarapan sehat, atau eksplorasi ide sarapan yang sesuai dengan selera Anda.
Menunda-nunda
Prokrastinasi atau menunda-nunda pekerjaan dapat menjadi penyebab stres lainnya. Kebiasaan ini membuat Anda kesulitan menyelesaikan tugas-tugas yang akhirnya dapat menumpuk dan menciptakan stres, memengaruhi kesehatan dan kualitas tidur. Selalu buat daftar tugas yang perlu diselesaikan dan atur prioritas. Pertahankan batas waktu yang realistis saat bekerja melalui daftar tugas.
Terlalu Banyak Duduk
Aktivitas fisik penting untuk mengatasi stres, meskipun beraktivitas fisik bisa menjadi tantangan jika sebagian besar hari dihabiskan di depan meja.
Manfaat olahraga terhadap stres membuat usaha ekstra ini sangat berharga. Bahkan kegiatan fisik ringan dapat membantu meredakan stres dengan merangsang pelepasan hormon bahagia yang disebut endorfin. Jalan cepat selama 10 menit bisa dihitung sebagai bagian dari 150 menit latihan moderat per minggu yang direkomendasikan.
Kebiasaan Tidur yang Tidak Sehat
Terjebak dalam siklus stres dan tidur buruk dapat terjadi dengan mudah. Hari yang sulit dapat memicu kekhawatiran, membuat tidur sulit, dan tidur buruk dapat meningkatkan kekhawatiran, menciptakan lingkaran setan ini.
Pecah dari siklus ini dengan membuat perubahan kecil pada rutinitas tidur. Temukan cara untuk bersantai di akhir hari, misalnya dengan membaca buku di bawah cahaya lembut alih-alih melibatkan diri dalam hiburan berbasis layar.
Terlalu Banyak Menggunakan Media Sosial
Meskipun media sosial memiliki manfaatnya, kebiasaan yang tidak sehat dalam penggunaannya dapat menyebabkan perasaan terputus, kesepian, dan stres.
Ketergantungan pada ponsel untuk memeriksa media sosial juga menjadi masalah. Untuk membatasi ketergantungan ini, tentukan waktu tertentu dalam sehari untuk menggunakan media sosial, dan manfaatkan waktu ini untuk berkomunikasi langsung dengan teman dan keluarga.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Meskipun stres dapat diatasi dengan saran perawatan diri dalam artikel ini, selalu konsultasikan dengan dokter jika Anda merasa khawatir dengan tingkat stres Anda. Itu bisa menjadi langkah penting untuk mendapatkan dukungan dan bimbingan yang dibutuhkan.
Dengan menyadari dan mengelola kebiasaan buruk sehari-hari ini, kita dapat berpotensi mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan kita secara keseluruhan.