Awas, pria juga bisa tertular virus HPV dari mulut wanita!
Waspada, virus HPV juga bisa menular lewat mulut ke mulut.
Sebuah penelitian mengungkap bahwa pria memiliki risiko terkena HPV (human papilomavirus) lebih tinggi jika pasangan mereka memiliki infeksi HPV mulut atau pada kelamin. Penelitian ini mengungkap bahwa penularan HPV visa terjadi melalui kontak mulut dengan mulut atau mulut dengan daerah genital pasangan.
"HPV adalah penyakit menular seksual yang paling banyak terjadi di dunia dan ini bisa meningkatkan risiko kanker seperti kanker serviks, vagina, vulva, anal, dan lainnya," ungkap ketua peneliti Eduardo Franco dari American Association for Cancer Research.
Menurut Franco, memahami bagaimana HPV ditularkan penting untuk mengetahui siapa yang paling berisiko tertular oleh HPV serta untuk mengetahui bagaimana mencegah tertular virus HPV, seperti dilansir oleh Web MD (11/11).
Hasil ini didapatkan peneliti setelah mengamati 222 pria dan pasangan wanita mereka. Mereka menemukan bahwa tingkat infeksi oral pria meningkat jika mereka berhubungan seksual dengan wanita yang memiliki HPV pada mulut (meningkat 29 persen) atau HPV pada daerah genital (meningkat 11,5 persen). Jika mereka memiliki pasangan seks yang berganti-ganti, risiko meningkat 18 persen. Dan jika mereka perokok risiko infeksi HPV meningkat 12 persen.
Semakin sering pria melakukan seks oral pada pasangan yang memiliki infeksi HPV maka semakin tinggi pula kemungkinan mereka terinfeksi HPV. Hal ini tentu wajib diwaspadai, terutama karena HPV seringkali tidak menimbulkan gejala sehingga sulit dideteksi..
Baca juga:
Bangun tidur, pria ini alami ereksi tiada henti!
Ini vitamin yang bisa mencegah disfungsi ereksi!
Chlamydia, PMS yang mirip infeksi saluran kencing
Awas, gusi berdarah tingkatkan risiko disfungsi ereksi!
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Bagaimana peran pemetaan virus di lautan dalam penelitian? Ketika para peneliti memperoleh pemetaan virus di lautan, hal ini sangat mempermudah penelitian mereka. Peta virus di lautan memainkan peran penting karena memungkinkan para peneliti untuk mengidentifikasi dan mempelajari jenis virus yang ada.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Mengapa para ilmuwan menghidupkan kembali virus-virus kuno tersebut? Alasan tim peneliti menghidupkan virus adalah untuk menilai dampaknya terhadap kesehatan masyarakat mengingat setelah permafrost mencair, maka air dari permaforst mampu melepaskan berton-ton bahan kimia dan mikroba yang terperangkap dalamnya.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.