Bahaya Mengonsumsi Minuman Ringan Dingin Usai Berolahraga
Menurut penelitian terbaru, diketahui bahwa minum soda setelah berolahraga ini justru dapat menyebabkan dehidrasi dan mengganggu fungsi kerja ginjal.
Mengonsumsi minuman dingin terutama soda yang menyegarkan setelah melakukan olahraga berat dapat menyegarkan tubuh seseorang. Namun menurut penelitian terbaru, diketahui bahwa hal ini justru dapat menyebabkan dehidrasi dan mengganggu fungsi kerja ginjal.
Dilansir dari Medical Daily, sebelumnya telah diketahui bahwa soda merupakan minuman yang bertanggung jawab terhadap berbagai masalah kesehatan. Peneliti dari University at Buffalo di New York mencoba meneliti efek pada ginjal dari konsumsi soda sebelum dan sesudah kegiatan fisik.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan ginjal? Berikut adalah beberapa cara efektif untuk menjaga kesehatan ginjal, Konsumsi Air yang Cukup: Memastikan asupan cairan yang cukup membantu ginjal dalam proses penyaringan limbah dan mencegah dehidrasi. Disarankan untuk minum air putih dalam jumlah yang memadai setiap hari, sekitar 8 gelas atau lebih, tergantung pada kebutuhan dan aktivitas tubuh. Jaga Pola Makan Sehat: Diet seimbang yang rendah sodium, gula, dan lemak jenuh dapat mengurangi beban kerja ginjal. Konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral, serta batasi makanan olahan dan tinggi garam. Rutin Berolahraga: Aktivitas fisik secara teratur membantu menjaga berat badan yang sehat dan mengontrol tekanan darah. Cobalah untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu, seperti jalan cepat, berenang, atau bersepeda. Kontrol Tekanan Darah: Hipertensi adalah salah satu penyebab utama penyakit ginjal. Monitor tekanan darah Anda secara rutin dan lakukan tindakan untuk menjaga tekanan darah tetap dalam rentang yang sehat, seperti mengurangi konsumsi garam dan rutin berolahraga. Kelola Diabetes dengan Baik: Jika Anda memiliki diabetes, penting untuk mengontrol kadar gula darah dengan diet, obat-obatan, dan pengawasan medis yang tepat. Diabetes yang tidak terkelola dengan baik dapat merusak ginjal secara perlahan. Hindari Penggunaan Obat yang Tidak Perlu: Beberapa obat, terutama obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dapat merusak ginjal jika digunakan dalam jangka panjang atau dalam dosis tinggi. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan dan hindari penggunaan obat yang tidak diperlukan. Periksa Kesehatan Ginjal Secara Berkala: Jika Anda memiliki faktor risiko penyakit ginjal, seperti riwayat keluarga atau kondisi medis tertentu, lakukan pemeriksaan ginjal secara rutin. Tes darah dan urine dapat membantu mendeteksi masalah ginjal pada tahap awal. Hindari Alkohol dan Rokok: Alkohol dan rokok dapat membahayakan kesehatan ginjal dan meningkatkan risiko komplikasi. Batasi konsumsi alkohol dan hindari merokok untuk menjaga kesehatan ginjal Anda. Jaga Berat Badan Ideal: Obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal serta kondisi lainnya seperti diabetes dan hipertensi. Menjaga berat badan dalam kisaran sehat melalui diet dan olahraga dapat mengurangi risiko tersebut. Perhatikan Kesehatan Saluran Kemih: Hindari penahanan urine terlalu lama dan pastikan untuk buang air kecil secara teratur. Infeksi saluran kemih yang tidak diobati dengan cepat dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan komplikasi. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membantu menjaga kesehatan ginjal dan mencegah perkembangan penyakit ginjal.
-
Kapan gejala penyakit ginjal muncul? Gejala penyakit ginjal dapat sangat bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti kelelahan dan nyeri punggung, hingga gejala yang lebih serius seperti pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, serta gangguan pada tekanan darah.
-
Apa saja ciri-ciri ginjal bermasalah yang bisa kita rasakan? Ciri Ginjal Bermasalah Hal tersebut dikarenakan urine mengandung sel darah yang tak kasat mata di dalamnya. Kebiasaan buang air kecil juga menjadi berubah. Bisa jadi lebih sering atau malah jarang. Dalam beberapa kasus, penderita juga mengalami nyeri saat buang air kecil.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan ginjal selain memperhatikan makanan? Menjaga kesehatan ginjal adalah penting untuk memastikan fungsi tubuh yang optimal.
-
Mengapa pemahaman tentang penyakit ginjal sangat penting? Karena itu, pemahaman tentang penyakit ginjal sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat.
-
Apa saja jenis penyakit ginjal yang umum ditemui? Penyakit ginjal terdiri dari berbagai jenis, masing-masing dengan penyebab dan gejala yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis penyakit ginjal yang umum ditemui: Gagal Ginjal Akut (Acute Kidney Injury - AKI) Gagal ginjal akut adalah penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba dan sering kali disebabkan oleh trauma, infeksi berat, atau reaksi obat. Kondisi ini memerlukan penanganan segera untuk mencegah kerusakan permanen pada ginjal. Gejala dapat mencakup penurunan produksi urine, pembengkakan, dan kelelahan. Gagal Ginjal Kronis (Chronic Kidney Disease - CKD) Gagal ginjal kronis adalah penurunan fungsi ginjal yang berlangsung selama periode waktu yang lama, sering kali sebagai akibat dari diabetes atau hipertensi. CKD dapat berkembang perlahan tanpa gejala yang jelas pada awalnya, tetapi seiring waktu dapat menyebabkan gejala seperti pembengkakan, kelelahan, dan gangguan tidur. Glomerulonefritis Glomerulonefritis adalah peradangan pada glomeruli, yaitu bagian dari ginjal yang berfungsi menyaring darah. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi, penyakit autoimun, atau kondisi medis lainnya. Gejala umum termasuk urine berdarah, pembengkakan pada wajah atau kaki, dan tekanan darah tinggi. Pielonefritis Pielonefritis adalah infeksi pada ginjal yang biasanya disebabkan oleh bakteri. Infeksi ini sering kali dimulai dari saluran kemih bawah yang menyebar ke ginjal. Gejala dapat mencakup nyeri pinggang, demam, mual, dan urine yang berbau tidak sedap. Sindrom Nefrotik Sindrom nefrotik adalah kondisi yang ditandai dengan kehilangan protein yang signifikan dalam urine, pembengkakan, dan kadar kolesterol tinggi dalam darah. Penyebabnya bisa bervariasi, termasuk penyakit ginjal primer seperti glomerulonefritis atau penyakit sistemik. Kista Ginjal (Polycystic Kidney Disease - PKD) PKD adalah gangguan genetik yang menyebabkan terbentuknya banyak kista berisi cairan di dalam ginjal. Kista ini dapat mengganggu fungsi ginjal dan menyebabkan nyeri, hipertensi, dan gangguan pada fungsi ginjal. Nefrolitiasis (Batu Ginjal) Batu ginjal adalah endapan keras yang terbentuk di ginjal dan dapat menyebabkan nyeri hebat, darah dalam urine, dan gangguan pada aliran urine. Penyebab batu ginjal termasuk dehidrasi, diet tinggi kalsium, dan gangguan metabolisme. Hidronefrosis Hidronefrosis terjadi ketika saluran kemih yang mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih tersumbat, menyebabkan penumpukan urine dan pembengkakan ginjal. Ini dapat disebabkan oleh batu ginjal, pembesaran prostat, atau kelainan kongenital. Penyakit Ginjal Polikistik Ini adalah gangguan genetik yang mengakibatkan pembentukan kista yang berkembang di ginjal dan dapat menyebabkan gagal ginjal. Kista ini mengganggu fungsi normal ginjal dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Sindrom Uremik Sindrom ini adalah kondisi parah yang terjadi akibat penumpukan limbah dalam darah karena fungsi ginjal yang tidak memadai. Ini dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, mual, dan gangguan mental.
Ketika kita berolahraga dalam kondisi panas, aliran darah pada ginjal menurun. Hal ini membantu membatasi tekanan darah dan menyimpan lebih banyak air secara normal dan tidak berefek negatif.
Walau begitu, pada setting klinis, menurunnya aliran darah secara besar-besaran dalam ginjal dapat menyebabkan cedera ginjal akut. Sebelumnya sudah terdapat penelitian yang mengetahui bahwa berolahraga secara normal pada temperatur yang panas dapat meningkatkan potensi cedera ginjal akut. Hal yang sama juga diketahui bahwa minuman ringan dengan fruktuosa yang tinggi dapat meningkatkan risiko hal tersebut.
"Tujuan dari penenelitian yang kami lakukan adalah untuk mengetes hipotesis bahwa mengonsumsi minuman ringan dan melakukan olahraga pada kondisi panas dapat meningkatkan tanda cedera ginjal akut, dibanding percobaan dengan air," tulis penelitian tersebut.
Minuman Ringan Tidak Gantikan Keringat yang Keluar
Dalam percobaan ini, peneliti menggunakan 12 orang dewasa dalam kondisi sehat dengan usia rata-rata 24 tahun. Partisipan menyelesaikan berlari di treadmill selama 30 menit, selanjutnya mereka melakukan 15 menit melakukan tiga tugas yang menyerupai kerja fisik pada lokasi agrikultural.
Setelah melakukan aktivitas selama 45 menit, partisipan kemudian bersantai selama 15 menit. Peneliti kemudia memberi dua minuman pada partisipan berupa minuman ringan serta air putih. Percobaan ini kemudian diulangu kembali selama empat kali.
Seminggu kemudian, partisipan diminta berkumpul kembali dan melakukan percobaan yang sama ini lagi. Hanya saja minuman yang dikonsumsi dibalik. Mereka yang mengonsumsi minuman ringan diberi air putih dan dilakukan sebaliknya.
Sebelum dilakukan percobaan tersebut, peneliti mengukur sejumlah parameter pada tubuh partisipan seperi detak jantung, temperatur, berat badan, dan tekanan darah. Usai percobaan, diketahui peningkatan tingkat kreatinin pada darah dan menurunnya tingkat penyaringan glomerural yang keduanya merupakan tanda cedera ginjal akut.
Secara jelas, diketahui bahwa partisipan yang mengonsumsi minuman ringan menunjukkan tanda meningkatnya potensi cedera ginjal akut. Selain itu, mereka juga tampak mengalami dehidrasi dan meningkatnya level vasopressin, sebuah hormon yang meningkatkan tekanan darah.
"Konsumsi minuman ringan selama dan setelah olahraga pada kondisi panas tidak merehidrasi. Oleh karena itu, mengonsumsi minuman ringan sebagai minuman untuk merehidrasi selama berolahraga pada kondisi panas bukan merupakan hal yang ideal," jelas penelitian tersebut.
Meneguk minuman ringan dingin usai berolahraga memang sangat menggiurkan, namun sebaiknya hal ini mulai berhenti kamu lakukan. Kondisi bahaya pada ginjal yang mungkin kamu alami ini sebaiknya jadi alasan untuk berhenti melakukan hal ini.
(mdk/RWP)