Batuk Pilek pada Anak Bisa Sebabkan Komplikasi pada Paru-paru
Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak RS Pondok Indah – Puri Indah Cynthia Rindang Kusumaningtyas mengatakan, anak-anak lebih rentan karena belum memiliki sistem kekebalan tubuh sekuat orang dewasa.
Batuk dan pilek kerap kali dianggap sebagai sebuah hal yang umum dialami oleh anak. Walau begitu, orangtua juga perlu waspada karena batuk dan pilek ini ini menjadi penyebab komplikasi pada paru-paru.
Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak RS Pondok Indah – Puri Indah Cynthia Rindang Kusumaningtyas mengatakan, anak-anak lebih rentan karena belum memiliki sistem kekebalan tubuh sekuat orang dewasa.
-
Apa manfaat pelukan bagi kesehatan fisik anak? Dalam konteks ini, Dr. Bruce D. Perry, seorang ahli neurosains anak, mengungkapkan, "Ketika anak merasa nyaman dan aman melalui kontak fisik seperti pelukan, produksi kortisol dalam tubuhnya akan berkurang, sehingga ia lebih mampu mengatasi stres dan mengembangkan kepercayaan diri yang kuat."
-
Mengapa menjaga kesehatan rambut penting untuk anak? Bagi anak-anak, rambut yang sehat sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
-
Kenapa belajar dari kesalahan penting untuk anak muda? Belajar dari kesalahan termasuk proses pendewasaan yang perlu dilakukan setiap orang. Bukan tanpa alasan, belajar dari kesalahan dapat memberikan berbagai manfaat bagi perkembangan diri, yaitu sebagai berikut:• Pengembangan Kemampuan Problem Solving: Kesalahan memberikan peluang untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi. Melalui pengalaman, kita belajar untuk mengatasi kesalahan dan menemukan cara yang lebih baik untuk menangani situasi serupa di masa depan.
-
Apa masalah kesehatan serius yang banyak dihadapi anak-anak Indonesia? Dokter spesialis anak divisi endokronologi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), mengungkapkan bahwa diabetes tipe 1 merupakan masalah serius yang paling umum dihadapi anak-anak Indonesia.
-
Mengapa penting menjaga kesehatan saluran cerna anak? Sederhananya, sistem saluran cerna ini memiliki peran untuk menjaga daya tahan si kecil. Yup, sekitar 70% sistem imun manusia sebenarnya berasal dari organ pencernaan, seperti usus.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan rambut anak selain dengan makanan? Kebiasaan ini mungkin terbilang sederhana namun dapat merusak rambut anak. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang perlu dihindari: 1. Sering KeramasKeramas memang penting untuk menjaga kebersihan rambut, namun jika terlalu sering, kebiasaan ini justru bisa merusak rambut serta menyebabkan kulit kepala gatal dan kering. Terlalu sering keramas juga bisa menghilangkan pelembap alami rambut. 2. Jarang KeramasSebaliknya, jarang keramas juga dapat merusak rambut. Jika tidak keramas secara teratur, kulit kepala dapat menjadi berminyak, yang dapat menyebabkan ketombe dan membuat rambut lebih lengket. 3. Mengeringkan Rambut dengan Pengering RambutMengeringkan rambut dengan pengering rambut atau mencatok rambut bisa memicu kebotakan dini. Penggunaan alat-alat ini dapat membuat rambut semakin rontok dan rapuh. Sebaiknya, keringkan rambut dengan bantuan kipas atau angin alami. 4. Menyisir Rambut Saat BasahMenyisir atau menata rambut saat basah bisa merusak rambut. Pada saat basah, rambut cenderung meregang, dan jika disisir, kutikula rambut dapat rusak. Oleh karena itu, sebaiknya sisir rambut setelah rambut kering. 5. Tidur dengan Rambut BasahTidur dengan rambut yang masih basah dapat menyebabkan rambut rapuh dan mudah kering. Rambut basah terlalu lama dapat menyebabkan hygral fatigue, yaitu rambut kehilangan lapisan terluar akibat batang rambut terlalu lembap. Efeknya, rambut pun rapuh dan mudah kering. 6. Tidur dengan HairsprayMembiarkan hairspray semalaman juga merusak rambut. Hairspray dapat mengeringkan batang rambut dan menggumpal di kulit kepala, menyebabkan gatal, ketombe, hingga rambut rontok. Sebaiknya, membersihkan hairspray segera setelah penataan rambut. 7. Mengikat Rambut Saat TidurMengikat rambut saat tidur juga dapat merusak rambut. Mengikat rambut terlalu ketat dapat menyebabkan rambut patah atau rontok, serta membuat kulit kepala gatal.
"Anak yang terpapar virus influenza maupun batuk pilek akibat polusi udara dapat merasakan berbagai gejala lain yang menyertai. Komplikasi yang dapat terjadi akibat paparan virus influenza umumnya lebih berat dibandingkan dengan batuk biasa, yaitu radang paru-paru,infeksi telinga tengah, sinusitis, atau perburukan penyakit kronis seperti asma atau pneumonia," kata Cynthia beberapa waktu lalu.
Cynthia mengatakan, penyebab batuk dan pilek ini beragam, mulai dari paparan virus, reaksi alergi, hingga pengaruh lingkungan seperti adanya polusi udara. Umumnya setiap orang dapat mengalami batuk dan pilek, tetapi anak-anak lebih rentan karena belum memiliki sistem kekebalan tubuh sekuat orang dewasa.
"Batuk dan pilek menjadi gejala seseorang terkena flu. Flu sendiri adalah penyakit yang menyerang saluran napas berupa hidung, tenggorok, dan paru yang disebabkan oleh virus influenza tipe A atau B." jelasnya.
Virus ini, lanjut dia, ditularkan oleh seseorang yang terinfeksi melalui droplet dan saluran napas ketika ia batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Droplet yang membawa virus influenza ini dapat menginfeksi seseorang akibat terhirup secara langsung, maupun terpapar secara tidak langsung melalui benda-benda yangdisentuh secara bergantian.
Polusi udara penyebab batuk dan pilek juga tidak boleh diabaikan. Cynthia mengatakan, paparan polusi udara secara terus menerus dalam jangka panjang juga dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut, asma, peradangan pada saluran pernapasan, penyakit jantung koroner, serangan jantung, hingga stroke.
Batuk Akibat Polusi Udara
Menurut Cynthia, selain anak-anak berusia di bawah 5 tahun, kelompok rentan lainnya adalah orang tua berusia di atas 65 tahun, ibu hamil, pengidap obesitas, serta orang-orang yang sebelumnya memiliki penyakit kronik seperti asma, diabetes, atau penyakit jantung.
Penularan penyakit biasanya berlangsung sejak 1 hari sebelum pengidapnya mengalami gejala, hingga 1 minggu setelahnya. Selain paparan virus influenza, gejala batuk pilek juga dapat terjadi akibat pengaruh polusi udara seperti asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok, dan lain sebagainya.
"Polusi udara yang mengandung kotoran dan zat beracun dapat mengiritasi saluran napas, sehingga memicu refleks untuk melakukan batuk. Jadi, batuk merupakan sebuah cara tubuh untuk membuang kotoran yang masuk melalui saluran pernapasan. Kotoran di dalam rumah juga dapat mengiritasi saluran napas, seperti debu, tungau, bulu hewanpeliharaan, dan lainnya. Batuk dan pilek dapat dialami oleh berbagai kalangan usia." katanya.
Cynthia juga mengungkapkan, gejala flu dapat muncul secara tiba-tiba dalam waktu beberapa jam dan tidak menentu intensitasnya, mulai dari yang ringan hingga berat.
Hal ini dipengaruhi oleh daya tahan tubuh pengidapnya serta seberapa besar kekuatan kuman yang masuk untuk membuat penyakit.
Sementara batuk pilek karena penyebab lain memiliki gejala yang muncul secara bertahap, diawali dengan sakit tenggorokan, bersin-bersin, hingga hidung tersumbat. Batuk biasanya muncul pada hari ke-4 atau ke-5 setelah terpapar.
Beberapa gejala yang mungkin dirasakan oleh anak antara lain:
- Demam,
- Pilek dengan cairan lendir dihidung,
- Hidung mampet,
- Bersin,
- Batuk,
- Napas grok-grok,
- Nyeri tenggorok.
Mengingat batuk dan pilek adalah respons tubuh untuk melawan penyakit, sebenarnya kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 minggu, kata Cynthia.
Reporter: Fitri Syarifah
Sumber: Liputan6.com