Benarkah kebanyakan makan daging bisa bikin tubuh jadi gemuk?
Daging yang memiliki rasa enak alami ini ternyata bisa menimbulkan kegemukan sama seperti saat kamu mengonsumsi gula. Konsumsi daging ini sendiri diawali dengan pemikiran bahwa protein hanya bisa didapatkan dari daging. Padahal, protein bisa diperoleh dari avokad, kedelai, atau kelapa.
Daging terutama daging merah merupakan bahan makanan yang tinggi akan zat besi dan mineral. Sehingga mengonsumsinya sangat baik untuk peningkatan kesehatan darah. Daging yang memiliki rasa enak alami ini pun memiliki banyak penggemar. Tak heran, olahan daging begitu laris diserbu.
Namun sebuah penelitian yang dilansir dari care2.com menemukan bahwa konsumsi daging ternyata bisa berkontribusi pada kegemukan sama seperti dengan konsumsi gula.
"Setelah mengoreksi keadaan setiap negara, konsumsi kalori makanan, tingkat urbanisasi, kurangnya aktivitas fisik, hingga ketersediaan gula di setiap negara, ditemukan bahwa gula menyumbang obesitas sebanyak 13%, sama halnya dengan konsumsi daging," ungkap Profesor Henneberg, peneliti dari University of Adelaide, Australia.
"Hingga saat ini masih banyak orang yang berpikiran bahwa daging merupakan bahan utama yang mengandung protein. Sehingga ketika mereka membutuhkan suntikan protein, konsumsi daging pun meningkat. Padahal selain daging, masih banyak makanan lebih sehat lainnya yang mengandung protein seperti buah avokad, biji-bijian, kacang-kacangan, serta kelapa. Sehingga kamu pun tak perlu terjebak dalam konsumsi daging berlebihan yang bisa berujung dengan obesitas," lanjutnya.
"Saat ini adalah lebih dari 1,9 miliar orang di seluruh dunia yang menderita obesitas. Obesitas sendiri bisa berakibat munculnya beragam penyakit serius seperti penyakit jantung, diabetes, hingga kanker. Oleh karena itulah, konsumsi dan pilihan makanan secara bijak patut dilakukan."
Baca juga:
7 Alasan kenapa kamu tak kunjung kurus meski sudah diet mati-matian
Ingin lebih langsing dan sehat? Menikahlah!
Benarkah jadi ayah bikin pria semakin gemuk?
Minum air rebusan jahe, cara mudah turunkan berat badan
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas akibat makanan? Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, mengurangi porsi makan, dan memilih makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin.
-
Apa saja jenis-jenis obesitas berdasarkan penyebabnya? Jenis-jenis Obesitas Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan. Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker. Ada beberapa jenis obesitas yang dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu: Obesitas akibat jarang berolahraga, Obesitas akibat makanan, Obesitas vena, Obesitas karena merasa cemas, Obesitas genetik.
-
Apa saja komplikasi kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang berpotensi serius. Komplikasi obesitas tersebut antara lain adalah: Komplikasi 1. Penyakit jantung dan stroke. Obesitas membuat Anda lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke. 2. Diabetes tipe 2. Obesitas dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes. 3. Kanker. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat. 4. Masalah pencernaan. Obesitas meningkatkan kemungkinan berkembangnya mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati. 5. Apnea tidur. Orang dengan obesitas lebih cenderung mengalami sleep apnea, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur. 6. Osteoarthritis. Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan beban, selain meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan komplikasi seperti osteoarthritis.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas dengan mengubah pola makan? Untuk mencegah obesitas, Anda perlu mengubah pola makan Anda menjadi lebih sehat dan seimbang.
-
Apa saja gejala dari obesitas yang disertai diabetes? Obesitas dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan hipertensi. Gejalanya umumnya tidak terlihat, tetapi beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala, pusing, nyeri dada, atau sesak napas.