Berat badan naik drastis? ini dia enam penyebabnya
Namun jika anda merasa tidak nyaman karena berat badan anda yang terus naik, apalagi kalau disertai dengan keganjilan yang anda rasakan seperti, sakit perut dan sebagainya, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Berat badan yang naik secara drastis memang membuat resah. Karena hal ini bisa mengurangi tingkat percaya diri anda. Terlebih bagi wanita.
Jika ini terjadi atau Anda pernah mengalaminya, jangan langsung panik. Dikumpulkan dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa penyebab obesitas yang mungkin mendasari berat badan Anda tiba-tiba melonjak.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas akibat makanan? Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, mengurangi porsi makan, dan memilih makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin.
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Apa saja masalah pencernaan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Obesitas juga dapat memicu berbagai masalah pencernaan, salah satunya adalah refluks asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Tekanan berlebih pada perut akibat lemak yang menumpuk dapat mendorong asam lambung naik ke esofagus, menyebabkan rasa terbakar di dada dan tenggorokan.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas pada bayi? ASI membantu mengatur nafsu makan, metabolisme, dan pertumbuhan bayi serta melindungi mereka dari infeksi dan alergi. Memberikan ASI Eksklusif Pemberian MPASI yang Seimbang MPASI yang sesuai dapat memenuhi gizi dan energi yang dibutuhkan bayi serta membentuk pola makan sehat. Hindari Makanan Tinggi Kalori Hindari makanan atau minuman yang tinggi kalori, gula, lemak, atau garam untuk mencegah kelebihan berat badan. Stimulasi Aktivitas Fisik Mendorong bayi untuk aktif bergerak dan bermain sesuai dengan usia mereka untuk mengembangkan motorik dan kesehatan secara keseluruhan.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas dengan mengubah pola makan? Untuk mencegah obesitas, Anda perlu mengubah pola makan Anda menjadi lebih sehat dan seimbang.
-
Bagaimana cara mengatasi obesitas pada kucing? Mengatasi obesitas pada kucing membutuhkan pendekatan yang komprehensif yang melibatkan perubahan pola makan, peningkatan aktivitas fisik, dan pemantauan yang cermat.
1. Kenaikan massa otot
Jika berat badan naik secara tiba-tiba saat Anda sedang mengikuti program latihan fisik tertentu dengan intensitas berat, bisa jadi penyebabnya adalah kenaikan massa otot. Kondisi massa otot sifatnya lebih padat dibandingkan dengan lemak.
Satu kilogram otot dan satu kilogram lemak pada dasarnya memiliki bobot yang sama. Namun, otot secara alami lebih padat dan berserat, sehingga otomatis membutuhkan lebih sedikit ruang dibanding lemak.
“Ada kemungkinan seseorang yang bugar dan ramping memiliki berat yang sama dengan orang lain (yang tidak berolahraga). Ini karena adanya perbedaan dalam komposisi tubuh,” kata ahli gizi Robbie Clarke kepada Huffington Post Australia.
Jika ini adalah penyebab kenaikan berat badan secara tiba-tiba yang Anda alami, jangan langsung menghentikan kebiasaan sehat tersebut karena ini adalah sesuatu yang positif. Percayalah, ada banyak sekali penelitian yang membuktikan bahwa olahraga yang dilakukan secara rutin dapat memberikan jutaan manfaat baik untuk tubuh.
2. Wanita yang sedang haid
Khusus untuk para wanita, berat badan cenderung mengalami fluktuasi akibat perubahan hormonal karena ovulasi dan menstruasi, yang berkontribusi pada terjadinya retensi cairan dan kenaikan berat badan. Kondisi ini bisa terjadi beberapa kali dalam sebulan.
“Saat menjelang menstruasi terjadi perubahan hormonal, utamanya adalah hormon estrogen dan progesteron. Ketika tidak terjadi pembuahan, hormon progesteron akan menurun kadarnya, sehingga dinding rahim pun luruh dan terjadi menstruasi. Selain itu, turunnya kadar progesteron ini menyebabkan tubuh menahan air sehingga bobot tubuh akan naik. Akan tetapi, hal ini biasanya akan kembali normal setelah menstruasi selesai,” dr. Sepriani Timurtini Limbong kepada KlikDokter.
Bahkan, ada pula wanita yang berat badannya bisa naik hingga 4 kg saat periode pramenstruasi dan ovulasi. Jika ini terjadi, sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter untuk mengecek keseimbangan hormon.
3. Baru saja makan atau minum
Baru minum satu liter air? Ya, ini setara dengan 1 kg berat badan, dan ini juga berlaku pada makanan yang baru Anda makan. Kondisi ini dapat menyebabkan fluktuasi berat badan yang bergantung pada seberapa banyak makanan atau minuman yang baru Anda lahap. Namun, jangan khawatir karena kenaikan ini sifatnya sementara.
4. Diet tinggi garam
Jika pola makan Anda banyak didominasi oleh makanan asin, ini dapat menimbulkan retensi air yang dapat memengaruhi angka timbangan. Mengenai hal ini, dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter turut menjelaskan.
“Salah satu sifat garam adalah menahan air di dalam tubuh. Jika Anda mengonsumsi makanan asin dalam jumlah banyak dan tidak disertai dengan olahraga yang cukup di hari yang sama, maka peningkatan berat badan sangat mungkin terjadi. Hal ini disebabkan oleh retensi air (akumulasi cairan dalam tubuh). Jika kondisi ini berlebihan dapat mengakibatkan pembengkakan di daerah perut, kaki, tumit, dan wajah,” paparnya.
5. Adanya penyakit tertentu
Ada beberapa penyakit yang dapat meningkatkan berat badan seperti hipotiroidisme dan sindrom Cushing.
“Penyakit hipotiroidisme memiliki gejala meningkatnya berat badan yang disertai pembengkakan di sekitar leher, sedangkan sindrom Cushing disebabkan oleh meningkatnya hormon kortisol dalam jangka waktu yang lama. Orang yang menderita obesitas, diabetes mellitus, dan hipertensi akan memiliki peningkatan risiko terhadap sindrom Cushing,” kata dr. Dyah.
6. Pengobatan diabetes mellitus
Biasanya, penderita diabetes mellitus yang sedang terapi suntik insulin untuk mengontrol gula darah dapat mengalami kenaikan berat badan secara tiba-tiba, meski asupan makanan diatur dengan baik. Ini karena hormon insulin yang disuntikkan ke tubuh dapat memengaruhi nafsu makan dan jumlah pengaturan jumlah lemak di tubuh.
Selain enam penyebab di atas, masih ada penyebab berat badan tiba-tiba melonjak, seperti konsumsi pemanis buatan, kurang tidur, mengalami stres dan depresi, penggunaan obat-obatan tertentu seperti steroid, dan masih banyak lagi. Selama kenaikan ini bersifat sementara, tak perlu terlalu khawatir.
Namun jika anda merasa tidak nyaman karena berat badan anda yang terus naik, apalagi kalau disertai dengan keganjilan yang anda rasakan seperti, sakit perut dan sebagainya, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/mg2)