Berhenti merokok tidak akan membuat tubuh gemuk
Sebaliknya, merokok justru bikin tubuh lebih gemuk
Bagi mereka yang merokok, sebenarnya mereka telah mengetahui bahwa kebiasaan ini mampu memberikan efek buruk untuk kesehatan. Mungkin Anda juga merasakan hal yang sama. Untuk itulah Anda pun mulai berpikir untuk berhenti merokok. Sebab Anda tidak ingin kesehatan Anda yang lebih berharga dari rokok terganggu oleh kebiasaan buruk ini.
Para peneliti juga telah menyimpulkan bahwa mengurangi rokok dapat mengurangi risiko kematian pula yang terjadi akibat serangan penyakit kronis seperti jantung, kanker, serta bronkitis. Mereka yang berhenti merokok juga mengalami peningkatan energi, kesuburan, dan penampilan fisik yang lebih baik.
Selama ini berkembang mitos yang menyebutkan bahwa saat Anda berhenti merokok, Anda akan mengalami peningkatan berat badan. Benarkah demikian?
Dilansir dari dailymail.co.uk justru disebutkan bahwa saat Anda berhenti merokok, Anda tidak akan mengalami penambahan berat badan dan malah dapat memperlancar program pembentukan otot.
"Saat merokok terjadi peningkatan lemak jenis visceral di dalam tubuh. Lemak ini memiliki sifat beracun dan mengelilingi usus Anda. Semakin Anda sering merokok, maka semakin besar pula ukuran lemak di perut, pinggul, dan paha Anda. Sehingga ketika Anda merokok, maka jenis lemak ini akan menyusut," tulis penelitian ini.
"Menghentikan kebiasaan merokok ditambah dengan olahraga seperti pembentukan badan, akan membuat Anda memiliki bentuk tubuh yang ideal."
Baca juga:
Jangan berpikir 2 kali untuk berhenti merokok!
Dikira bikin langsing, merokok justru picu kegemukan!
Rokok elektrik ternyata sama beracunnya dengan rokok biasa!
-
Di mana para astronot ini melakukan penelitian tentang sakit kepala? Tim peneliti melakukan penelitian terhadap 24 astronot yang pergi ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) selama 26 minggu.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Apa yang ditemukan dalam sebuah penelitian tentang bumbu dapur yang bisa mencegah mati muda? Sebuah penelitian baru menemukan sebuah fakta mengejutkan. Ada satu bumbu dapur yang bisa mencegah risiko mati muda.Dalam temuan penelitian baru tersebut menyatakan, menggunakan lebih sedikit garam dalam makanan manfaatnya luar biasa.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Siapa saja yang terlibat dalam penelitian tentang dampak merokok terhadap kesehatan remaja? Studi yang dipresentasikan dalam Kongres European Respiratory Society (ERS) di Wina, Austria, menunjukkan bahwa merokok sejak remaja meningkatkan risiko masalah pernapasan, seperti mengi dan produksi dahak, saat mencapai usia 20-an.