Generasi masa kini: Makan lebih sedikit, tubuh semakin gendut
Peneliti: Selain lemak, gula adalah biang dari peningkatan berat badan.
Penelitian terbaru membongkar fenomena yang cukup mencengangkan. Menurut peneliti, generasi masa kini kebanyakan makan 600 kalori lebih rendah daripada 30 tahun lalu. Namun berat badan cenderung 15 kg lebih gendut.
Peneliti pun menduga camilan, makanan manis, dan makanan cepat saji menjadi penyebab dari fenomena itu. Akibat pola makan yang tidak sehat, angka kasus obesitas juga ikut meningkat drastis.
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Apa saja masalah pencernaan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Obesitas juga dapat memicu berbagai masalah pencernaan, salah satunya adalah refluks asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Tekanan berlebih pada perut akibat lemak yang menumpuk dapat mendorong asam lambung naik ke esofagus, menyebabkan rasa terbakar di dada dan tenggorokan.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas akibat makanan? Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, mengurangi porsi makan, dan memilih makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin.
-
Apa saja jenis-jenis obesitas berdasarkan penyebabnya? Jenis-jenis Obesitas Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan. Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker. Ada beberapa jenis obesitas yang dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu: Obesitas akibat jarang berolahraga, Obesitas akibat makanan, Obesitas vena, Obesitas karena merasa cemas, Obesitas genetik.
-
Mengapa obesitas banyak terjadi di wilayah penyangga ibu kota? “Ini mungkin dipicu oleh pendapatan yang makin meningkat, terutama angka obesitas ini banyak dari daerah penyangga, yang lebih tinggi dari Jakarta," katanya
-
Apa saja penyebab utama kucing obesitas? Ada beberapa penyebab umum obesitas pada kucing yang perlu diperhatikan, sebagai berikut: 1. Pola Makan yang Tidak Sehat: Memberikan makanan berlebihan atau makanan yang tinggi kalori tanpa kontrol dapat menyebabkan penumpukan berlebihan lemak pada kucing. 2. Kurangnya Aktivitas Fisik: Kucing yang tidak mendapatkan cukup aktivitas fisik cenderung mengalami peningkatan berat badan karena tidak membakar kalori yang cukup. 3. Kebiasaan Makan Berlebihan: Beberapa kucing memiliki kecenderungan untuk makan lebih dari yang mereka butuhkan, terutama jika makanan tersedia secara terus-menerus. 4. Faktor Genetik: Seperti halnya pada manusia, ada faktor genetik yang dapat membuat beberapa kucing lebih rentan terhadap obesitas daripada yang lain. 5. Kondisi Kesehatan: Beberapa kondisi kesehatan tertentu, seperti hipotiroidisme atau diabetes, dapat menyebabkan peningkatan berat badan pada kucing. 6. Kurangnya Pengawasan Pemilik: Pemilik yang tidak memperhatikan porsi makan dan aktivitas fisik kucingnya cenderung membuat kucing lebih rentan terhadap obesitas. 7. Makanan Manusia yang Diberikan: Memberikan makanan manusia berlebihan kepada kucing juga dapat menyebabkan obesitas karena makanan manusia mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi kucing.
Selain makanan, gaya hidup yang tidak aktif bergerak juga menjadi salah satu pemicu kegemukan generasi masa kini, demikian menurut peneliti dari Institute of Fiscal Studies.
Saat berada di rumah, generasi masa kini memang berusaha mengonsumsi makanan sehat. Akan tetapi ketika sudah ada diluar rumah, konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat sangat sulit dikendalikan.
"Selain lemak, gula adalah biang dari peningkatan berat badan. Ditambah dengan kurangnya aktivitas yang dilakukan," ujar Profesor Rachel Griffiths, seperti yang dikutip dari Daily Mail.
Meskipun penelitian tersebut fokus pada warga Inggris saja, namun penemuan itu setidaknya bisa dijadikan panduan bagi siapapun. Intinya, pola makan dan gaya hidup memang menjadi penyebab utama yang memicu obesitas serta penyakit berbahaya lainnya.
Hasil penelitian tersebut kemudian dilaporkan dalam jurnal The Grocer.
Baca juga:
Tingkatkan metabolisme dengan 7 kebiasaan ini!
Menjadi ayah bantu pria turunkan berat badan
Ingin kurus? Makan buah ini setiap hari!
Protein atau karbo, mana yang paling ampuh untuk diet?
Diet tepat untuk penderita asma