Gunakan Obat Nyamuk Semprot Tak Efektif untuk Basmi Nyamuk Demam Berdarah Dengue
Sayangnya, penggunaan obat nyamuk semprot, menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, tidak begitu akurat memberantas nyamuk Aedes aegypti.
Untuk mengatasi nyamuk, memang bisa dilakukan dengan menggunakan obat nyamuk semprot. Hal ini juga bisa dilakukan dalam jangka pendek untuk memberantas nyamuk demam berdarah dengue (DBD).
Sayangnya, penggunaan obat nyamuk semprot, menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, tidak begitu akurat memberantas nyamuk Aedes aegypti.
-
Apa yang dimaksud dengan DBD? Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang sering disalahpahami oleh masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa seseorang yang pernah terkena DBD tidak akan terinfeksi lagi karena sudah kebal terhadap virus dengue.
-
Kapan gejala DBD muncul? Setelah terinfeksi, seseorang dapat mengalami gejala DBD dalam beberapa hari.
-
Bagaimana cara DBD ditularkan? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Di mana saja DBD banyak ditemukan? Kasus DBD tersebar di 472 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia.
-
Kapan kasus DBD biasanya meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
-
Bagaimana cara terbaik untuk mencegah DBD? Langkah pencegahan yang tepat sangat penting untuk mencegah terjangkitnya kembali DBD. Salah satu cara efektif yang dapat dilakukan adalah melalui vaksinasi.
"Kalau obat nyamuk semprot rumahan itu tidak semassal (efektif) layaknya fogging (pengasapan), yang memberantas nyamuk DBD dewasa," ujar Nadia ketika ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta.
Obat nyamuk semprot yang mengandung sekitar 24 persen DEET hanya memberikan perlindungan selama rata-rata lima jam.
"Perlu membersihkan tempat-tempat umum, yang ada genangan air, misal di taman-taman. Kan suka ada wadah (atau semacam pot), yang tergenang air. Itu lokasi favorit nyamuk DBD berkembangbiak," ujar Nadia.
Agar lebih alami, upaya mencegah gigitan nyamuk Aedes aegypti dengan menanam tanaman pengusir nyamuk. Misal, lavender dan serai.
Anda bisa menanamnya di halaman rumah maupun di pot di dalam rumah. Aroma alami dari kedua jenis tanaman pun lebih tahan lama. Nyamuk DBD tidak menyukai aromanya.
"Ada juga ikan pemakan jentik yang bisa dipelihara. Ikan cupang ini yang memakan jentik-jentik nyamuk DBD," Nadia melanjutkan.
Selain itu, upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) berupa pemberian larvasida untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Fogging (pengasapan) untuk memberantas nyamuk dewasa. Masyarakat juga bisa melakukan 3M (Menguras, Menutup, Mendaur ulang) perlu dilakukan.
"Yang pasti sasar semua tempat perlindungan jentik-jentik nyamuk DBD," ujar Nadia.
Reporter: Fitri Haryanti Harsono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Nyamuk Demam Berdarah Paling Rentan Serang Anak-Anak pada Hari Senin
Musim Hujan, Warga di Sejumlah Daerah Mulai Terserang DBD
Tempat-Tempat Persembunyian Nyamuk Demam Berdarah di Rumah
Cara Mencegah DBD dan Mengobati Demam Berdarah
Wabah Demam Berdarah Dengue Muncul Karena Perilaku Masyarakat yang Acuh
Selain Fogging, Cara Apa yang Efektif untuk Memberantas DBD?
Kasus DBD di Berbagai Daerah Indonesia Diprediksi Bakal Turun Pada Februari
5 Cara Agar Rumah Tak Dimasuki Nyamuk Demam Berdarah