Hal yang Penting Diketahui Orangtua untuk Membiasakan Anak Buang Air Secara Mandiri
Cara terbaik sebelum memutuskan bakal membiasakan anak untuk buang air di toilet ini adalah melihat perilaku yang mereka tunjukkan. Sejumlah hal yang tampak ini bisa menunjukkan apakah seorang anak sudah siap secara fisik, mental, dan emosional untuk buang air secara mandiri.
Bagi orangtua, terutama yang baru memiliki anak pertama, masa-masa paling mendebarkan adalah ketika mengajari anak untuk buang air di toilet. Hal yang biasa disebut sebagai potty training ini merupakan hal yang sangat menantang dan membutuhkan banyak kesabaran dari orangtua.
Dilansir dari Medical Daily, disebut bahwa tidak ada waktu yang benar-benar tepat untuk melatih anak buang air ke toilet ini. Selain itu, cara yang bisa diterapkan pada seorang anak tidak bisa dijamin bakal berhasil ketika diterapkan pada anak lain.
-
Bagaimana cara agar mata anak tetap sehat? Paparan sinar matahari, terutama cahaya alami, diyakini dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko masalah penglihatan.
-
Mengapa menjaga kesehatan rambut penting untuk anak? Bagi anak-anak, rambut yang sehat sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
-
Bagaimana cara agar badan bayi padat dan sehat? Untuk membantu bayi mendapatkan tubuh yang padat dan sehat, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua atau pengasuh: Berikan Asupan Nutrisi yang Cukup dan Seimbang: Pastikan bayi mendapatkan asupan nutrisi yang cukup sesuai dengan usianya.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan rambut anak selain dengan makanan? Kebiasaan ini mungkin terbilang sederhana namun dapat merusak rambut anak. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang perlu dihindari: 1. Sering KeramasKeramas memang penting untuk menjaga kebersihan rambut, namun jika terlalu sering, kebiasaan ini justru bisa merusak rambut serta menyebabkan kulit kepala gatal dan kering. Terlalu sering keramas juga bisa menghilangkan pelembap alami rambut. 2. Jarang KeramasSebaliknya, jarang keramas juga dapat merusak rambut. Jika tidak keramas secara teratur, kulit kepala dapat menjadi berminyak, yang dapat menyebabkan ketombe dan membuat rambut lebih lengket. 3. Mengeringkan Rambut dengan Pengering RambutMengeringkan rambut dengan pengering rambut atau mencatok rambut bisa memicu kebotakan dini. Penggunaan alat-alat ini dapat membuat rambut semakin rontok dan rapuh. Sebaiknya, keringkan rambut dengan bantuan kipas atau angin alami. 4. Menyisir Rambut Saat BasahMenyisir atau menata rambut saat basah bisa merusak rambut. Pada saat basah, rambut cenderung meregang, dan jika disisir, kutikula rambut dapat rusak. Oleh karena itu, sebaiknya sisir rambut setelah rambut kering. 5. Tidur dengan Rambut BasahTidur dengan rambut yang masih basah dapat menyebabkan rambut rapuh dan mudah kering. Rambut basah terlalu lama dapat menyebabkan hygral fatigue, yaitu rambut kehilangan lapisan terluar akibat batang rambut terlalu lembap. Efeknya, rambut pun rapuh dan mudah kering. 6. Tidur dengan HairsprayMembiarkan hairspray semalaman juga merusak rambut. Hairspray dapat mengeringkan batang rambut dan menggumpal di kulit kepala, menyebabkan gatal, ketombe, hingga rambut rontok. Sebaiknya, membersihkan hairspray segera setelah penataan rambut. 7. Mengikat Rambut Saat TidurMengikat rambut saat tidur juga dapat merusak rambut. Mengikat rambut terlalu ketat dapat menyebabkan rambut patah atau rontok, serta membuat kulit kepala gatal.
-
Bagaimana cara ibu hamil anak kembar menjaga kesehatan? Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm, memberikan beberapa kiat penting untuk ibu yang mengandung anak kembar agar tetap sehat selama masa kehamilan.
-
Mengapa penting menjaga kesehatan saluran cerna anak? Sederhananya, sistem saluran cerna ini memiliki peran untuk menjaga daya tahan si kecil. Yup, sekitar 70% sistem imun manusia sebenarnya berasal dari organ pencernaan, seperti usus.
Cara terbaik sebelum memutuskan bakal membiasakan anak untuk buang air di toilet ini adalah melihat perilaku yang mereka tunjukkan. Sejumlah hal yang tampak ini bisa menunjukkan apakah seorang anak sudah siap secara fisik, mental, dan emosional untuk buang air secara mandiri.
- Interval antar buang air sudah cukup lama
- Meminta anak untuk bilang ke orang tua ketika mereka kencing atau buang air besar di popok
- Sudah tidak buang air ketika tidur malam hari
- Minta anak untuk bilang ke orang tua ketika mereka hendak kencing atau buang air besar
- Anak mulai menyendiri atau pindah ruang ketika ingin buang air
- Anak mulai menunjukkan minat buang air di toilet
- Mulai menunjukkan kemandirian
Anak Bisa Bedakan Kapan Mau Buang Air Kecil atau Buang Air Besar
Ketika anak mulai menunjukkan tanda-tanda tersebut, maka artinya mereka sudah mulai siap untuk buang air di toilet. Salah satu tanda yang paling penting adalah ketika anak sudah mengetahui tanda mengenai waktu yang tepat untuk kencing atau buang air besar.
Selain itu, adanya tanda-tanda berupa tindakan atau pertanda yang ditunjukkan untuk buang air besar merupakan sebuah hal yang bagus. Walau begitu sebaiknya jangan memaksa anak untuk terburu-buru melakukan hal ini.
Memaksa anak untuk secepatnya bisa buang air sendiri malah membuat mereka tidak siap. Pastikan agar anak benar-benar telah siap dan menginginkannya sebelum melakukan hal ini. Peran orangtua juga tak kalah pentingnya dalam menggiring anak agar bisa buang air besar secara mandiri.
(mdk/RWP)