Intermittent Fasting Memang Efektif Namun Tak Bisa Diterapkan pada Semua Orang
Sejumlah penelitian mengungkap bahwa pola makan ini bisa meningkatkan ketahanan seseorang terhadap stres. Selain itu, diet ini juga dapat meningkatkan gula darah, menurunkan tekanan darah, serta memperlambat detak jantung.
Salah satu diet yang tengah naik daun beberapa tahun belakangan ini adalah Intermittent Fasting. Diet ini menerapkan jendela makan yang serupa dengan puasa sehingga mudah diterapkan dan juga bisa berdampak positif terhadap berat badan.
Sejumlah penelitian mengungkap bahwa pola makan ini bisa meningkatkan ketahanan seseorang terhadap stres. Selain itu, diet ini juga dapat meningkatkan gula darah, menurunkan tekanan darah, serta memperlambat detak jantung.
-
Kenapa minuman sehat penting saat diet? Ketika Anda sedang menurunkan berat badan, konsumsi makanan dan minuman sehari-hari merupakan hal yang perlu diperhatikan.
-
Bagaimana cara mengurangi asupan kalori dalam diet sehat? "Kurangi 500 kalori selama misalnya target turun berat badan 4 kg, jadi targetnya dalam satu minggu harus turun sekitar 1 kg, itu harus rutin melakukan olahraga rutin 3-5 kali per minggu dengan durasi 150 menit per minggu artinya setiap kali olahraga itu bisa 40-45 menit minimal," jelas Firlianita.
-
Bagaimana cara memilih diet yang aman dan sehat? Cara menentukan diet yang tepat kedua dengan pastikan untuk melakukannya yang sehat dan aman. Kebanyakan orang melakukan diet dengan langsung mengubah secara drastis pola makan sehari-hari. Hal ini tidak benar dilakukan. Sebaiknya lakukan diet dengan sehat dan aman. Jika diet dilakukan secara ekstrem, tubuh berisiko mengalami kekurangan nutrisi penting, membuat hormon tidak stabil, dan malah menimbulkan masalah baru bagi kesehatan.
-
Bagaimana cara memilih makanan yang tepat untuk diet sehat? Nggak hanya mengontrol asupan lemak di dalam tubuh, penting juga nih untuk tetap selektif memilih jenis makanan yang dikonsumsi. Ada beberapa alternatif makanan sehat bernutrisi yang bisa dicoba untuk mencegah timbunan lemak di perut. Misalnya saja makanan tinggi serat dan kaya karbohidrat kompleks seperti sayur, buah dan gandum. Selain itu, makanan tinggi protein seperti daging tanpa lemak, ikan dan kacang-kacangan. Terakhir, makanan dengan lemak sehat seperti alpukat, kedelai dan yogurt.
-
Mengapa penting untuk melakukan diet defisit kalori dengan cara yang sehat? Namun, diet defisit kalori bukanlah hal yang bisa dilakukan sembarangan. Jika tidak dilakukan dengan benar, diet ini bisa berdampak negatif bagi kesehatan, seperti kekurangan gizi, lemas, pusing, atau bahkan gangguan metabolisme.
-
Mengapa penting untuk memilih diet yang tepat? Menentukan diet yang tepat untuk tubuh merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan hidup yang baik. Namun, dengan beragam informasi dan tren diet yang bertebaran, sering kali menemukan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing bisa menjadi tugas yang menantang.
Pola makan puasa ini menyebabkan perubahan metabolisme sehingga seseorang bakal terbiasa menahan keinginan untuk makan. Pada waktu berpuasa ini, tubuh bakal menggunakan gula yang dan lemak yang tersimpan di tubuh dan mengubahnya menjadi energi.
Mengingat besarnya manfaat yang bisa diperoleh dari intermittent fasting ini, banyak orang yang menerapkannya untuk menurunkan berat badan. Dilansir dari MedicalXpress, sebuah penelitian bahwa ternyata pola makan ini tidak bisa diterapkan pada semua orang.
Penelitian yang dipublikasikan pada New England Journal of Medicine ini menunjukkan bahwa terdapat dua jenis puasa yang bisa menyebabkan perubahan positif pada tubuh. PErtama adalah membatasi makan salama enam hingga delapan jam setiap hari sedangkan satunya mengurangi porsi makan hingga satu porsi sedang selama dua hari dalam seminggu,
Dua pola makan bisa membantu seseorang menjaga tingkat li[id darah secara lebih baik, meningkatkan kondisi detak jantung, menghindari stres, serta menjaga tingkat gula darah dan tekanan darah.
"Kami berada pada titik transisi ketika kami bisa mempertimbangkan menambah informasi mengenai intermittent fasting pada kurikulum sekolah kedokteran selain saran standard mengenai pola makan sehat dan olahraga," ungkap Mark Mattson, peneliti dari Johns Hopkins School of Medicine.
Hasil temuan ini mendukung penelitian sebelumnya terkait manusia dan binatang. Intermittent fasting juga menyebabkan perubahan metabolisme yang sama pada hewan dan meningkatkan perilaku serta DNA mereka.
Walau begitu, terdapat kelompok tertentu yang tidak boleh untuk berpuasa. Kelompok ini disebut Guy Mintz, direktur di Sandra Atlas Bass Heart Hospital, New York, termasuk pasien yang tidak kelebihan berat badan serta pada manula.
"Intermittent fasting mungkin bukan merupakan diet yang teoat untuk pasien diabetes yang menjalani pengobatan atau insulin yang bisa menyebabkan perubahan gula darah," terang Mintz.
"Intermittent fasting juga tidak untuk pasien manula. Hipoglikemia perlu diperhatikan karena bisa berujung jatuh," tandasnya.
(mdk/RWP)