Jadi gendut setelah menikah? Ini penyebab dan tips mengatasinya
Berat badan kamu melonjak setelah menikah? Temukan penyebab dan cara mengatasinya di sini!
Banyak sekali orang yang mengalami peningkatan berat badan yang berarti setelah menikah. Nah, kamu pasti penasaran apa yang jadi penyebabnya, kan? Penyebab utamanya adalah gaya hidup. Melansir dari boldsky.com, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa pasangan menikah cenderung makan lebih banyak setelah menikah, sekaligus lebih jarang melakukan olahraga.
penelitian yang melibatkan 10.000 pasangan ini sampai pada kesimpulan bahwa pernikahan memiliki dampak yang signifikan pada berat badan. Pasangan bahagia akan mendapatkan berat badan dari kecenderungannya untuk menikmati banyak makanan bersama. Sedangkan pada pasangan tak bahagia berat badan diperolehnya dari kondisi emosional yang tak stabil yang menggiringnya pada makan secara berlebihan. Untuk mengatasi hal tersebut, berikut ini merupakan lima tips yang bisa kamu lakukan.
-
Siapa yang paling rentan terkena obesitas? Seperti halnya pada manusia, ada faktor genetik yang dapat membuat beberapa kucing lebih rentan terhadap obesitas daripada yang lain.
-
Apa saja komplikasi kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang berpotensi serius. Komplikasi obesitas tersebut antara lain adalah: Komplikasi 1. Penyakit jantung dan stroke. Obesitas membuat Anda lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke. 2. Diabetes tipe 2. Obesitas dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes. 3. Kanker. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat. 4. Masalah pencernaan. Obesitas meningkatkan kemungkinan berkembangnya mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati. 5. Apnea tidur. Orang dengan obesitas lebih cenderung mengalami sleep apnea, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur. 6. Osteoarthritis. Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan beban, selain meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan komplikasi seperti osteoarthritis.
-
Siapa yang harus berhati-hati dengan risiko obesitas? Firlianita memberikan peringatan khusus kepada mereka yang sudah masuk kategori kelebihan berat badan, terutama jika terukur melalui Indeks Massa Tubuh (IMT) antara 23-25.
-
Siapa yang paling banyak mengalami obesitas di wilayah penyangga ibu kota? Yang mencengangkan, obesitas banyak diderita orang yang tinggal di wilayah penyangga ibu kota.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas akibat makanan? Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, mengurangi porsi makan, dan memilih makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin.
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
1. Memasak makanan rendah kalori
Dalam penelitian yang sama, para peneliti menemukan bahwa sebanyak 89% pasangan menikah menikmati makanan di rumah. Jadi, untuk menghindari peningkatan berat badan, cobalah untuk memasak menu makanan rendah kalori.
2. Penggunaan kulkas
Gunakan kulkas hanya dengan tujuan menyimpan buah dan sayuran. Hindari untuk menyimpan makanan manis seperti permen, minuman manis, kue-kue dan makanan ringan di lemari es. Menyimpan makanan sejenis itu dalam kulkas, dapat berefek negatif bagi berat badan kamu.
3. Jalan-jalan pagi
Telah banyak penelitian yang mengungkapkan manfaat sehat yang bisa kamu peroleh dari berjalan kaki, termasuk membakar kalori. Nah, cara ini bisa kamu manfaatkan untuk membakar kalori dengan berjalan-jalan pagi bersama pasangan. Menghirup udara pagi juga baik untuk kesehatan fisik dan mental kamu.
4. Olahraga bersama pasangan
Jika kamu tak begitu menyukai olahraga, kamu bisa mencoba melakukannya dengan pasangan kamu. Cara ini menghindarkan kamu dari rasa bosan dan mengurangi sensasi rasa lelah saat berolahraga.
5. Hindari makanan emosional
Makanan emosional yang dimaksud di sini adalah makanan yang kamu konsumsi karena dorongan emosional. Keinginan untuk makan berlebih ini biasanya didorong oleh stres karena adanya permasalahan dalam pernikahan. Mengatasinya dengan berdiskusi secara baik-baik akan lebih baik dibandingkan kamu melampiaskan emosi kamu pada makanan.
Tentu kamu sudah tak penasaran lagi dengan penyebabnya, kan? Semoga tips-tips di atas bisa bantu kamu lebih siap untuk berperang melawan berat badan yang berlebih yang kamu dapatkan setelah menikah.
Baca juga:
Ingin hidup sehat lebih lama? Hormon ini bisa bantu kamu
Kenali 6 jenis perut buncit kamu dan cara mengatasinya
Terganggu dengan mata kering? Yuk, atasi dengan cara alami ini
Terlihat sehat, minyak ini ternyata lebih buruk dibanding gula
Deretan 5 makanan yang mampu lunturkan lemak di pinggang