Jangan panik, ini 9 tips cerdas atasi demam pada anak
Tiba-tiba si klecil terserang demam? Jangan panik, atasi dengan 9 tips cerdas ini!
Saat si buah hati tiba-tiba jatuh lemak dan mengalami demam, tentu sebagai orang tua kamu akan merasa khawatir, bukan? Tetapi, penting untuk kamu ketahui bahwa demam adalah cara tubuh memerangi infeksi, sehingga tak heran jika pada waktu-waktu tertentu dia akan dilanda demam.
Secara umum, demam adalah infeksi virus yang yang mengendap sendiri. tetapi, ini bukan berarti kamu bisa mengabaikannya atau bahkan merasa panik. Nah, untuk memudahkan kamu mengatasi demam anak, berikut ini merupakan tips cerdas yang bisa kamu lakukan,seperti yang dilansir melalui thehealthsite.
-
Bagaimana cara agar mata anak tetap sehat? Paparan sinar matahari, terutama cahaya alami, diyakini dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko masalah penglihatan.
-
Mengapa menjaga kesehatan rambut penting untuk anak? Bagi anak-anak, rambut yang sehat sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
-
Bagaimana cara agar badan bayi padat dan sehat? Untuk membantu bayi mendapatkan tubuh yang padat dan sehat, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua atau pengasuh: Berikan Asupan Nutrisi yang Cukup dan Seimbang: Pastikan bayi mendapatkan asupan nutrisi yang cukup sesuai dengan usianya.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan rambut anak selain dengan makanan? Kebiasaan ini mungkin terbilang sederhana namun dapat merusak rambut anak. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang perlu dihindari: 1. Sering KeramasKeramas memang penting untuk menjaga kebersihan rambut, namun jika terlalu sering, kebiasaan ini justru bisa merusak rambut serta menyebabkan kulit kepala gatal dan kering. Terlalu sering keramas juga bisa menghilangkan pelembap alami rambut. 2. Jarang KeramasSebaliknya, jarang keramas juga dapat merusak rambut. Jika tidak keramas secara teratur, kulit kepala dapat menjadi berminyak, yang dapat menyebabkan ketombe dan membuat rambut lebih lengket. 3. Mengeringkan Rambut dengan Pengering RambutMengeringkan rambut dengan pengering rambut atau mencatok rambut bisa memicu kebotakan dini. Penggunaan alat-alat ini dapat membuat rambut semakin rontok dan rapuh. Sebaiknya, keringkan rambut dengan bantuan kipas atau angin alami. 4. Menyisir Rambut Saat BasahMenyisir atau menata rambut saat basah bisa merusak rambut. Pada saat basah, rambut cenderung meregang, dan jika disisir, kutikula rambut dapat rusak. Oleh karena itu, sebaiknya sisir rambut setelah rambut kering. 5. Tidur dengan Rambut BasahTidur dengan rambut yang masih basah dapat menyebabkan rambut rapuh dan mudah kering. Rambut basah terlalu lama dapat menyebabkan hygral fatigue, yaitu rambut kehilangan lapisan terluar akibat batang rambut terlalu lembap. Efeknya, rambut pun rapuh dan mudah kering. 6. Tidur dengan HairsprayMembiarkan hairspray semalaman juga merusak rambut. Hairspray dapat mengeringkan batang rambut dan menggumpal di kulit kepala, menyebabkan gatal, ketombe, hingga rambut rontok. Sebaiknya, membersihkan hairspray segera setelah penataan rambut. 7. Mengikat Rambut Saat TidurMengikat rambut saat tidur juga dapat merusak rambut. Mengikat rambut terlalu ketat dapat menyebabkan rambut patah atau rontok, serta membuat kulit kepala gatal.
-
Mengapa penting menjaga kesehatan saluran cerna anak? Sederhananya, sistem saluran cerna ini memiliki peran untuk menjaga daya tahan si kecil. Yup, sekitar 70% sistem imun manusia sebenarnya berasal dari organ pencernaan, seperti usus.
-
Apa yang harus diperhatikan saat anak sakit? Keempat hal tersebut mencakup makan, minum, tidur, dan aktivitas anak.
1. Jangan terburu-buru berikan antibiotik
Sebagian besar anak-anak yang mengalami demam tak membutuhkan antibiotik. Kamu hanya perlu memberikan si kecil sirup parasetamol sederhana. Penting untuk kamu ketahui, bahwa antibiotik hanya diberikan jika dokter mencurigai adanya campur tangan infeksi bakteri dalam demam tersebut.
2. Menjaga kebersihan tangan
Cara ini untuk memastikan penurunan risiko infeksi tetap berada pada posisi yang rendah. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan sangat penting untuk mencegah masuknya bakteri jahat.
3. Mengonsumsi produk segar
Mengonsumsi buah-buahan, jus buah buatan sendiri, dan makanan yang dimasak sendiri akan jauh lebih baik bagi kekebalan tubuh si kecil.
4. Minuman elektrolit
Jika si kecil mengalami muntah atau diare, maka sebaiknya biarkan dia mengonsumsi banyak cairan dan air. Memberikan minuman elektrolit, larutan elektrolit (campuran gula dan garam), jus buah atau air putih sangat baik untuk mencegah dehidrasi.
5. Probiotik
Menambahkan probiotik dalam menu makanan anak sangatlah penting. Probiotik bekerja untuk membantu kelancaran pencernaan sekaligus meningkatkan kekebalan tubuh.
6. Spons mandi untuk menurunkan panas
Untuk mengurangi suhu tubuh si kecil yang tinggi, kamu bisa menggunakan spons mandi. Kamu juga bisa menggunakan air hangat untuk membersihkan tubuhnya atau menggunakan kompres air dingin.
7. Dehidrasi
Jika anak tak buang air kecil selama lima atau enam jam, maka ini bisa saja merupakan pertanda si kecil mengalami dehidrasi. Kamu bisa mengatasinya dengan memberikan si kecil banyak cairan atau bahkan cairan elektrolit.
8. Hindari air setelah muntah
Jika si kecil mengalami muntah, jangan langsung berikan minuman atau cairan apapun setelah dia muntah. Tunggulah minimal selama 30 menit sebelum kamu memberikannya cairan apapun (air putih, jus atau teh hangat).
9. Segera kunjungi dokter
Jika demam anak tak kunjung turun lebih dari tiga hari dan dia terlihat lemah sekaligus muntah sebanyak 5 atau 6 kali sehari, maka kamu harus segera membawanya ke dokter.
Tak dipungkiri, trik ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran untuk melakukannya. Sebagai orang tua yang cerdas, tentu saja kamu harus tanggap ketika si kecil jatuh sakit, bukan?
Baca juga:
Seringkali luput, ini 5 hal di rumah yang memicu kanker
Makan minyak ikan ternyata tak selalu bisa bikin anak cerdas
Lindungi sang buah hati dari penyakit dengan 5 makanan ini
Anak-anak konsumsi kopi? Ini cara si hitam gerogoti kesehatannya
Anak-anak terlalu cepat mengenal cinta? 5 kondisi ini penyebabnya