Jangan percaya 6 mitos tentang depresi ini!
Asumsi yang dibuat tak berdasarkan fakta seringkali berujung pada munculnya mitos-mitos salah tentang depresi.
Kebanyakan orang sering berasumsi tentang hal yang tak benar-benar mereka ketahui. Asumsi inilah yang seringkali berujung pada mitos yang keliru. Salah satunya adalah mitos-mitos yang berkembang seputar depresi.
Saat ini banyak orang menggunakan istilah depresi dengan enteng hanya untuk menyebut orang yang terlihat sedih karena memiliki masalah. Padahal sesungguhnya depresi tidak seenteng itu. Istilah depresi tak bisa serta-merta digunakan untuk menyebut kesedihan, atau keadaan pikiran yang kalut. Depresi adalah keadaan mental yang serius dan tak bisa diremehkan.
Berikut adalah beberapa mitos seputar depresi yang sebaiknya diketahui dan tak lagi Anda percayai, seperti dilansir oleh Mag for Woman.
1. Orang depresi berkemungkinan bunuh diri
Orang depresi memang berkemungkinan untuk memikirkan bunuh diri atau bahkan melakukannya. Namun tak semua orang yang mengalami depresi berpikiran mengakhiri nyawa mereka. Ada juga orang yang terlihat menjalani kehidupan normal dan terlihat baik-baik saja, namun mereka mengalami depresi di dalam dirinya. Tak semua orang yang mengalami depresi berpikiran untuk menghancurkan atau merusak kehidupan mereka.
2. Memikirkan kebahagiaan bisa menyembuhkan depresi
Memikirkan hal-hal yang membahagiakan memang bisa membantu pasien depresi untuk merasa baikan sejenak, namun memikirkan hal-hal bahagia tidak bisa menyembuhkan depresi klinis. Depresi klinis disebabkan oleh adanya ketimpangan zat kimia dan perlu diatasi dengan obat-obatan untuk mengontrolnya. Jadi, depresi klinis tak bisa disembuhkan oleh memikirkan hal bahagia atau pergi ke tempat-tempat yang membuat Anda senang.
3. Orang yang depresi terobsesi dengan dirinya sendiri
Ini tidak benar. Orang yang depresi bukan orang ingin terobsesi dengan dirinya sendiri, namun mereka sedang berusaha mencari jalan keluar untuk masalah mereka dan tidak bisa membantu orang lain dengan masalah mereka. Hal ini seharusnya dimaklumi. Orang yang depresi bukan berarti tak memiliki empati pada orang lain dan mitos bahwa orang yang depresi selalu ingin menyendiri dan tak peduli dengan orang lain adalah salah.
4. Depresi adalah penyakit
Depresi bukan penyakit, namun kelainan dan keadaan mental yang bisa disembuhkan dengan obat dan perawatan yang tepat. Meski beberapa orang bisa jadi tak bisa sembuh dari depresi mereka sepenuhnya, namun dengan obat dan perawatan mereka bisa lebih baik dan menjalani kehidupan yang normal.
5. Orang yang depresi tak bisa memiliki kehidupan normal
Ini adalah mitos yang sangat salah. Banyak orang depresi yang terlihat normal dan bisa berinteraksi biasa dengan orang lain. Mereka juga memiliki teman, keluarga, dan kehidupan sosial. Asumsi semacam ini sangat salah.
6. Wanita lebih mudah depresi dibanding pria
Tak ada fakta atau data yang bisa mendukung penelitian ini. Pria juga berkemungkinan mengalami depresi sama besarnya dengan wanita. Mulai dari remaja, semua orang bisa mengalami depresi. Hal-hal atau kejadian traumatis adalah salah satu penyebab munculnya depresi bagi pria maupun wanita.
Itulah beberapa mitos depresi yang sebaiknya tak lagi Anda percayai. Depresi klinis adalah keadaan mental yang serius dan orang yang mengalaminya harus segera mencari bantuan medis. Setidaknya perawatan yang tepat dan obat-obatan bisa membantu mengontrol depresi pada pasien.
Baca juga:
Redakan stres dengan minum 5 minuman enak ini
Atasi stres dengan mengonsumsi 6 makanan ini!
5 Pekerjaan dengan tingkat depresi tinggi
Perokok berisiko tinggi untuk bunuh diri!
-
Apa masalah kesehatan mental yang dihadapi oleh sebagian besar penduduk Indonesia? Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Sementara itu, diketahui juga bahwa lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.
-
Mengapa mental health penting? Kesehatan mental sangat penting karena memengaruhi cara seseorang menangani stres, hubungan interpersonal, dan pengambilan keputusan. Pentingnya kesehatan mental tidak bisa diabaikan karena berdampak langsung pada kualitas hidup seseorang.
-
Bagaimana mengatasi depresi terselubung? Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Depresi terselubung bisa diobati dengan terapi, obat-obatan, atau perubahan gaya hidup. Dengan bantuan yang tepat, Anda atau orang yang Anda kenal bisa pulih dan menikmati hidup yang lebih bahagia.
-
Kenapa masalah Kesehatan Mental perlu menjadi perhatian besar? Banyak Manfaatnya, Ini Pentingnya Bersikap Bijak dan Pandai Mengelola Emosi Ketika sedang dihadapkan dengan berbagai macam permasalahan yang datang dari berbagai arah, baik dalam ruang lingkup pekerjaan maupun persoalan pribadi, atau bahkan pernah mengalami perundungan hingga kekerasan verbal, pastinya akan mengganggu kesejahteraan mental seseorang. Rasa marah, frustasi, dan putus asa yang terus-menerus dapat berkembang menjadi masalah seperti depresi, kecemasan, bahkan trauma. Yang lebih parahnya lagi, jika dibiarkan akan semakin berbahaya, seseorang yang sedang mengalami gangguan mental biasanya ingin mencelakai dirinya sendiri. Ini patut menjadi perhatian besar bagi setiap orang tentang pentingnya bersikap bijaksana dan dapat mengelola emosi dengan baik.
-
Bagaimana ciri khas depresi klinis? Depresi klinis ditandai dengan rasa putus asa yang terus-menerus.
-
Mengapa kesehatan mental sangat penting? Sebab, kesehatan mental merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada setiap manusia. Sejatinya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kondisi jasmani seseorang.