Kamu tahu? Obesitas ternyata diwariskan melalui sperma
Satu lagi penyebab obesitas yang diketahui berasal dari sperma sang ayah. Ungkap di sini!
Sebuah penelitian menemukan adanya keterkaitan antara berat badan seorang pria dengan sperma yang terlihat pada anaknya yang mengalami obesitas. Untuk menguji hubungan dua hal tersebut, para peneliti menguji sperma pria berbadan ramping dengan sperma pria yang mengalami obesitas, serta mereka yang menjalani operasi penurunan berat badan.
Penelitian yang dilakukan oleh University of Copenhagen, Denmark ini menemukan bahwa adanya unsur epigenetik dalam hal ini. Melansir dari independent.co.uk, epigenetik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan yang diwariskan melalui ekspresi gen. Para peneliti mengungkapkan bahwa pandangan awal mengenai kehamilan adalah bahwa wanita lah yang berperan dalam menjaga janin yang ada dalam kandungan. Wanita hamil disarankan untuk menjaga makanan serta gaya hidup untuk menjaga sang calon bayi tetap sehat. Dengan adanya temuan ini,pria juga harus melakukan hal yang serupa.
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Apa saja jenis-jenis obesitas berdasarkan penyebabnya? Jenis-jenis Obesitas Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan. Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker. Ada beberapa jenis obesitas yang dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu: Obesitas akibat jarang berolahraga, Obesitas akibat makanan, Obesitas vena, Obesitas karena merasa cemas, Obesitas genetik.
-
Apa saja komplikasi kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang berpotensi serius. Komplikasi obesitas tersebut antara lain adalah: Komplikasi 1. Penyakit jantung dan stroke. Obesitas membuat Anda lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke. 2. Diabetes tipe 2. Obesitas dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes. 3. Kanker. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat. 4. Masalah pencernaan. Obesitas meningkatkan kemungkinan berkembangnya mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati. 5. Apnea tidur. Orang dengan obesitas lebih cenderung mengalami sleep apnea, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur. 6. Osteoarthritis. Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan beban, selain meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan komplikasi seperti osteoarthritis.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas akibat makanan? Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, mengurangi porsi makan, dan memilih makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin.
-
Kenapa obesitas dapat menyebabkan penyakit? Lemak yang berlebihan dapat mengakumulasi di sekitar organ vital, termasuk jantung, dan menyebabkan tekanan darah tinggi serta peningkatan kadar kolesterol.
-
Apa saja masalah pencernaan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Obesitas juga dapat memicu berbagai masalah pencernaan, salah satunya adalah refluks asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Tekanan berlebih pada perut akibat lemak yang menumpuk dapat mendorong asam lambung naik ke esofagus, menyebabkan rasa terbakar di dada dan tenggorokan.
Hasil penelitian menunjukkan perubahan gen tersebut dikaitkan dengan daerah DNA yang mengatur nafsu makan. Para ilmuwan meyakini hal tersebut menjelaskan mengapa anak-anak dengan ayah yang mengalami obesitas rentan mengalami kenaikan berat badan.
Penelitian sangat bermanfaat untuk memberikan bukti lebih lanjut mengenai teori bahwa beberapa karakteristik dapat disalurkan melalui sperma, dari ayah kepada anak-anaknya, tanpa mengubah struktur dasar dari kode genetik. Hasil penelitian didapat dengan melihat fakta perubahan pada pria sebelum dan setelah mengalami penurunan berat badan yang signifikan.
Baca juga:
Ini yang harus kamu tahu tentang
Berhenti makan daging? Ini yang akan terjadi pada tubuh kamu
Salahkan hormon kamu untuk 5 gangguan kesehatan ini!
Wah, ternyata rasa dingin bantu kamu turunkan berat badan!
Deretan makanan yang