Kegemukan bikin siklus menstruasi tak lancar? Ini 3 alasannya
Salah satu alasannya karena kegemukan akan membuat produksi hormon jadi tak lancar
Menstruasi merupakan siklus bulanan yang menyita hampir sebagian besar dari perhatian wanita. Jika kamu sebagai wanita mengalami siklus yang tidak teratur, kamu pasti merasa khawatir.
Selain kehamilan, ada banyak faktor yang membuat siklus menstruasi menjadi tidak lancar. Mulai dari ketidakseimbangan hormon dalam tubuh hingga kegemukan. Untuk yang terakhir ini, kamu pasti kurang mendapatkan informasi bagaimana kegemukan bisa membuat siklus menstruasi menjadi tidak teratur.
Dilansir dari boldsky.com, berikut adalah jawabannya.
Penyebab tidak teraturnya hormon
Hormon tubuhmu ternyata berkaitan erat dengan bentuk tubuh atau ukuran tubuhmu. Salah satu contohnya adalah saat kamu mengalami kegemukan, maka lemak dalam tubuh akan memicu perubahan siklus hormon dan membuat siklus menstruasimu menjadi tidak teratur.
Mempengaruhi fungsi hormon
Peningkatan berat badan sangat mempengaruhi fungsi hormon dalam tubuhmu, Salah satu buktinya adalah mampu meningkatkan resistensi insulin yang membuat produksi hormon menjadi tidak lancar.
Penyebab penyakit PCOS
PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome merupakan penyakit rahim yang 35%-65% penyebabnya dikarenakan kenaikan berat badan atau obesitas. Wanita yang terkena PCOS sudah dipastikan mengalami ketidakseimbangan hormon di dalam tubuhnya yang berpengaruh buruk terhadap siklus menstruasi.
Selain membuat siklus menstruasi jadi tak lancar, kegemukan juga akan mengakibatkan perdarahan berat saat kamu mengalami menstruasi. Oleh karena itu agar kamu tak ingin mengalami efek buruk tersebut, ada baiknya kurangi berat badanmu dengan cara yang sehat jika kamu merasa kegemukan dan siklus menstruasimu tak lancar.
Baca juga:
Mungkinkah menstruasi terjadi saat usia kehamilan masih sangat muda?
Usia terlalu dini memulai masa menstruasi? Makanan ini penyebabnya
5 Fakta di balik warna-warni datang bulanmu
Ini perubahan payudara yang terjadi jelang menstruasi
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas akibat makanan? Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, mengurangi porsi makan, dan memilih makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin.
-
Apa saja jenis-jenis obesitas berdasarkan penyebabnya? Jenis-jenis Obesitas Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan. Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker. Ada beberapa jenis obesitas yang dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu: Obesitas akibat jarang berolahraga, Obesitas akibat makanan, Obesitas vena, Obesitas karena merasa cemas, Obesitas genetik.
-
Apa saja komplikasi kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang berpotensi serius. Komplikasi obesitas tersebut antara lain adalah: Komplikasi 1. Penyakit jantung dan stroke. Obesitas membuat Anda lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke. 2. Diabetes tipe 2. Obesitas dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes. 3. Kanker. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat. 4. Masalah pencernaan. Obesitas meningkatkan kemungkinan berkembangnya mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati. 5. Apnea tidur. Orang dengan obesitas lebih cenderung mengalami sleep apnea, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur. 6. Osteoarthritis. Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan beban, selain meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan komplikasi seperti osteoarthritis.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas dengan mengubah pola makan? Untuk mencegah obesitas, Anda perlu mengubah pola makan Anda menjadi lebih sehat dan seimbang.
-
Apa saja gejala dari obesitas yang disertai diabetes? Obesitas dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan hipertensi. Gejalanya umumnya tidak terlihat, tetapi beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala, pusing, nyeri dada, atau sesak napas.