Kenali Perbedaan Hepatitis B dan 5 Jenis Lainnya yang Penting untuk Diketahui
Hepatitis merupakan penyakit hati yang bisa muncul karena serangan virus. Walau selama ini yang dikenal adalah Hepatitis A, B, dan C, sesungguhnya terdapat enam jenis dari penyakit ini.
Hepatitis merupakan penyakit hati yang bisa muncul karena serangan virus. Walau selama ini yang dikenal adalah Hepatitis A, B, dan C, sesungguhnya terdapat enam jenis dari penyakit ini.
Diketahui bahwa terdapat banyak jenis dari penyakit ini yaitu hepatitis A, B, C, D, E, dan G. Dilansir dari Medicine.net, berikut sejumlah hal yang perlu kamu ketahui mengenai jenis-jenis hepatitis ini.
-
Apa itu hepatitis? Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai virus menular dan agen tidak menular yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan, beberapa di antaranya dapat berakibat fatal.
-
Bagaimana cara mencegah hepatitis? Vaksinasi adalah langkah utama dalam mencegah hepatitis, terutama untuk hepatitis A dan B.
-
Kapan Hari Hepatitis Sedunia diperingati? Pada tanggal 28 Juli setiap tahun, dunia memperingati Hari Hepatitis Sedunia untuk meningkatkan kesadaran global mengenai hepatitis.
-
Di mana hepatitis dapat menyebar? Di antara penyebab utama hepatitis adalah infeksi virus, seperti hepatitis A, B, dan C, yang dapat menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh atau makanan dan minuman yang terkontaminasi.
-
Apa saja penyebab utama peradangan hati yang dikenal sebagai Hepatitis? Hepatitis adalah kondisi peradangan pada organ hati yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi virus, konsumsi alkohol berlebihan, paparan racun tertentu, dan kondisi medis lainnya.
-
Siapa yang berisiko tinggi terinfeksi hepatitis? Vaksin hepatitis B diberikan pada bayi baru lahir dan juga dapat diberikan kepada orang dewasa yang berisiko tinggi terkena penyakit ini.
Hepatitis A (HAV)
Infeksi virus hepatitis A dapat menyebar melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Hepatitis A biasanya mudah menular dalam satu keluarga di satu rumah. Misal, ciuman intim.
Penyebaran infeksi hepatitis A juga bisa dari restoran dan di antara anak-anak jika mencuci tangan tidak bersih. Gejalanya termasuk kelelahan, mual, sakit perut, kehilangan nafsu makan, dan demam ringan.
Hepatitis B (HBV)
Penularan hepatitis B dapat menyebar melalui darah atau serum (bagian cairan darah) yang mengandung virus. Selain itu, penyakit menular ini dapat menyebar melalui kontak seksual, donor darah, jarum suntik yang terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi, dan transfusi darah.
Ibu hamil yang positif hepatitis B juga bisa menularkan infeksi kepada bayi. Infeksi juga dapat ditularkan dari tato, tindik, pisau cukur, dan sikat gigi (jika ada kontaminasi dengan darah yang terinfeksi).
Sekitar 6 persen hingga 10 persen pasien dengan hepatitis B mengembangkan hepatitis B kronis. Infeksi ini berlangsung setidaknya enam bulan, bahkan bertahun-tahun.
Pasien dengan infeksi hepatitis B kronis juga berisiko kena sirosis, gagal hati, dan kanker hati. Diperkirakan ada 2,2 juta orang di Amerika Serikat dan 2 miliar orang di seluruh dunia yang menderita hepatitis B kronis.
Gejala hepatitis B berupa mata kuning, sakit perut, dan warna air kencing tak jernih. Pada beberapa orang, terutama anak-anak, tidak mengalami gejala apa pun. Dalam kasus-kasus kronis, penderita bisa mengalami gagal hati, kanker atau jaringan parut dapat terjadi.
Hepatitis C (HCV)
Hepatitis C bisa ditularkan dari penggunaan jarum bersama di antara pengguna narkoba, dan transfusi darah. Penularan virus juga bisa melalui kontak seksual.
Diperkirakan 50 persen hingga 70 persen pasien dengan infeksi hepatitis C akut mengalami infeksi kronis. Hal ini bisa berujung sirosis, gagal hati, dan kanker hati. Diperkirakan ada sekitar 3,2 juta orang mengalami hepatitis C kronis di Amerika Serikat.
Kebanyakan orang tidak memiliki gejala hepatitis C. Mereka mungkin mengalami kelelahan, mual, kehilangan nafsu makan, dan mata juga kulit kuning.
Hepatitis D (HDV)
Penularan hepatitis D ditularkan penggunaan jarum bersama di antara pengguna narkoba, darah yang terkontaminasi, dan kontak seksual. Individu yang sudah terinfeksi hepatitis B kronis dapat terkena infeksi hepatitis D pada saat yang sama.
Jika seseorang terinfeksi virus hepatitis D dan hepatitis B secara bersamaan sangat sulit diobati. Gejala hepatitis D berupa sakit perut, mual, dan kelelahan.
Hepatitis E (HEV)
Virus hepatitis E (HEV) mirip dengan hepatitis A. Ini terjadi terutama di Asia, yang mana ditularkan air yang terkontaminasi. Beberapa gejala berupa sakit kuning, kurang nafsu makan, dan mual. Dalam kasus yang jarang terjadi, mungkin berkembang menjadi gagal hati akut.
Hepatitis G (HGV)
Virus Hepatitis G (HGV, yang juga disebut GBV-C) baru-baru ini ditemukan dan menyerupai hepatitis C. Namun, virus hepatitis G berupa flaviviruses (jenis virus). Saat ini, virus hepatitis G dan dampaknya sedang diselidiki lebih lanjut.
Reporter: Fitri Haryanti Harsono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
6 Fakta Mengenai Penyakit Hepatitis A yang Penting untuk Kamu Ketahui
4 Cara Sederhana untuk Menjaga Kesehatan Hati
Benarkah penderita hepatitis b tidak boleh donor darah?
Benarkah banyak orang tidak sadar dirinya terinfeksi hepatitis?
Bahaya sirosis hati, bisa sebabkan kanker hati