Kenali tanda-tanda serangan asma yang berpotensi fatal
Serangan asma parah yang berujung kematian bisa dicegah dengan mengenali gejalanya dan segera mencari bantuan medis.
Hari ini, pelawak legenda Jojon diketahui meninggal akibat penyakit asma. Sebelumnya pelawak bernama asli Djuhri Masdjan itu tengah dirawat akibat penyakit asma yang dideritanya. Meski belum jelas apakah penyakit asma yang membunuh pelawak kawakan tersebut, namun tentunya kita wajib waspada terhadap kemungkinan penyakit asma yang bisa berakibat fatal.
Ketika serangan asma terjadi, biasanya pasien sudah siap untuk menggunakan obat asma dalam bentuk inhaler. Namun dalam beberapa kasus, serangan asma yang parah tak bisa diredakan dengan obat inhaler. Serangan asma parah yang biasa disebut status asthmaticus bisa menyebabkan kegagalan bernapas dan berujung pada kematian.
Serangan asma yang cukup fatal ini bisa dicegah dengan melakukan perawatan sebelum terjadi serangan. Untuk itu, sangat penting untuk mengenali gejala asma yang bisa berpotensi kematian ini, sebelum serangan terjadi. Berikut adalah beberapa gejala asma yang cukup parah dan bisa berkembang menjadi status asthmaticus, seperti dilansir oleh WebMD.
- Napas yang pendek-pendek dan berlangsung dalam waktu lama
- Kesulitan mengucapkan kalimat panjang. Biasanya mengucapkan sepatah dua patah kata dan tak bisa melanjutkan kalimat hingga selesai
- Merasa kesulitan bernapas, bahkan saat berbaring
- Dada yang terasa tertutup dan tak bisa mengambil napas
- Bibir yang berangsur berubah warna menjadi biru
- Kebingungan, grogi, dan tak bisa berkonsentrasi
- Punggung dan pundak yang membungkuk, serta rasa tegang pada otot perut dan leher
- Perlu duduk dan berdiri untuk bisa bernapas lebih mudah.
Tanda-tanda tersebut adalah gejala yang terjadi ketika seseorang akan mengalami status asthmaticus. Jika merasakan tanda di atas atau ada seseorang yang mengalaminya, segera panggil ahli medis untuk merawatnya.
Perlu diperhatikan bahwa ketika terjadi serangan asma yang mendadak, pasien justru jarang batuk atau mengalami napas yang berbunyi. Batuk dan napas yang berbunyi bukan tanda atau gejala untuk mengukur seberapa fatal serangan asma seseorang. Serangan asma yang parah mempengaruhi jalannya udara masuk dan keluar paru-paru, sehingga biasanya tak akan menyebabkan batuk atau napas yang berbunyi.
Serangan asma yang berbahaya dan bisa berujung kematian biasanya terjadi setelah gejala-gejala kecil yang diabaikan. Serangan bisa terjadi sangat cepat, sehingga perlu dicegah ketika gejala masih belum parah. Selain itu, pasien juga perlu mewaspadai hal-hal yang bisa memicu alergi atau asma di lingkungan sekitar mereka.