Kendati Alami Keguguran Berulang, Asa untuk Hamil Masih Ada
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp. O.G, Subsp.F.E.R, MSc mengatakan wanita yang mengalami keguguran berulang masih dapat memiliki keturunan.
Terjadinya keguguran berulang pada wanita bisa menyebabkan munculnya rasa putus asa. Keguguran berulang terjadi apabila keguguran telah terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp. O.G, Subsp.F.E.R, MSc mengatakan wanita yang mengalami keguguran berulang masih dapat memiliki keturunan.
-
Apa ciri-ciri keputihan yang menandakan kehamilan? Ciri keputihan tanda hamil sama seperti keputihan di siklus menstruasi, yaitu cairan bening, encer, atau putih susu, serta berbau ringan.
-
Kenapa menjaga kesehatan alat reproduksi wanita itu penting? Penting untuk memahami bahwa alat reproduksi wanita bukan hanya tentang fungsi biologis, tetapi juga memainkan peran penting dalam identitas dan kesejahteraan psikologis perempuan.
-
Mengapa penting untuk memahami beberapa kebiasaan yang dapat meningkatkan kecerdasan janin selama masa kehamilan? Kebiasaan dan pola hidup yang dijalani ibu hamil dapat memiliki dampak signifikan pada perkembangan otak dan kecerdasan janin.
-
Apa tanda fisik yang sering dikaitkan dengan kelahiran bayi perempuan? Beberapa orang percaya bahwa bentuk perut yang lebih bulat dan tinggi menandakan kelahiran bayi perempuan. Selain itu, ada beberapa tanda-tanda mau melahirkan bayi perempuan lainnya, di antaranya:
-
Mengapa penting untuk menjaga berat badan yang sehat saat ingin hamil? Mempertahankan berat badan yang sehat. Wanita yang kelebihan berat badan dan kekurangan berat badan berisiko lebih tinggi mengalami gangguan ovulasi. Jika Anda perlu menurunkan berat badan, berolahragalah secukupnya. Latihan berat dan intens sebanyak lima jam dalam seminggu terbukti mampu mencegah gangguan ovulasi.
-
Bagaimana cara untuk mencegah gangguan kehamilan? Meskipun beberapa gangguan kehamilan berada di luar kendali Anda, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan risikonya seperti;Jaga kesehatan sebelum hamil. Pastikan Anda berada di kondisi kesehatan yang yang lebih baik daripada sebelumnya, mencapai berat badan yang lebih sehat, berhenti merokok, dan banyak lagi.
"Perawatan dan dukungan intensif dapat meningkatkan kesempatan untuk tercapainya kehamilan yang sukses," kata Kanadi beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi akan melakukan karakterisasi jenis keguguran berulang untuk menentukan prioritas jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.
Pemeriksaan kromosom pada jaringan yang berasal dari keguguran termasuk yang harusnya dilakukan. Namun, pemeriksaan itu belum menjadi pemeriksaan yang rutin dilakukan sehingga tidak diketahui apakah keguguran tersebut terjadi pada kehamilan dengan janin yang normal atau tidak normal.
Kanadi mengatakan kejadian keguguran berulang yang tidak terjelaskan hanya dapat ditegakkan jika sudah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, tetapi, tidak ditemukan adanya kelainan. Pemeriksaan yang dilakukan salah satunya USG untuk melakukan penilaian pada bentuk rahim dan dilanjutkan dengan pemeriksaan teropong ke dalam rahim (histeroskopi).
Selain itu, tes darah ibu untuk menyingkirkan kelainan pembekuan darah, gangguan metabolik, gangguan produksi hormon reproduksi, infeksi, serta penyakit autoimun juga dilakukan. Pemeriksaan lainnya yakni tes darah ayah dan ibu untuk menyingkirkan kemungkinan kelainan kromosom serta analisis sperma untuk melihat kualitas sperma.
Keguguran berulang merupakan kehamilan yang terhenti akibat tidak berkembangnya janin, matinya janin, keluarnya hasil pembuahan secara spontan sebelum usia janin menginjak 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram dan terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut.
"Normalnya, sekitar satu dari enam pasangan atau sekitar 15 persen, akan mengalami keguguran. Meski demikian, kejadian keguguran berulang bukanlah merupakan sebuah fenomena yang normal," tutur Kanadi.
Kemungkinan terjadinya keguguran ulang dapat meningkat dua kali lipat setelah terjadi keguguran dua kali berturut-turut. Hanya saja, hampir 70 persen kasus keguguran berulang tidak diketahui penyebabnya serta sulit untuk menentukan penyebab permasalahan ini.
(mdk/RWP)