Ketahui Vitamin yang Dibutuhkan oleh Pasien COVID-19 Bergejala Ringan
Dokter spesialis paru yang menangani kasus COVID-19, Sylvia Sagita Siahaan mengatakan, setidaknya ada dua vitamin yang direkomendasikan untuk pasien COVID-19 tanpa gejala dan bergejala ringan yakni C dan D.
Bagi pasien COVID-19 yang bergejala ringan, beragam hal bisa dilakukan untuk mengatasi kondisinya. Hal ini termasuk pemberian vitamin pada pasien tersebut.
Dokter spesialis paru yang menangani kasus COVID-19, Sylvia Sagita Siahaan mengatakan, setidaknya ada dua vitamin yang direkomendasikan untuk pasien COVID-19 tanpa gejala dan bergejala ringan yakni C dan D.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa saja tips sehat untuk menjaga kualitas hidup lansia? Pemenuhan Nutrisi yang SeimbangAsupan gizi yang tepat merupakan kunci utama untuk menjaga kesehatan lansia. Menurut dr. Inge, makanan yang dikonsumsi lansia harus mencukupi kebutuhan kalori dan nutrisi yang diperlukan agar mereka memiliki berat badan ideal dan tetap sehat."Makanan itu harus mencukupi kebutuhan kalori dan bergizi, sehingga lansia mendapatkan berat badan yang ideal dan sehat," ujar dr. Inge dilansir dari Antara.Lansia memerlukan asupan zat gizi dasar seperti karbohidrat kompleks yang bisa didapatkan dari nasi, kentang, dan umbi-umbian. Selain itu, protein dan lemak yang berasal dari telur, ikan, serta daging juga penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Tak lupa, vitamin dan mineral dari sayuran dan buah-buahan harus dikonsumsi untuk memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang lengkap.
-
Apa saja tips sehat ala Letjen Muhammad Saleh Mustafa? Tips Meningkatkan Kemampuan Fisik Ala Letjen Saleh Letjen Muhammad Saleh Mustafa memberikan 4 latihan yang harus dilakukan agar dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani. Latihan pertama adalah latihan otot. Latihan otot berguna untuk meningkatkan daya tahan otot. Beberapa latihan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan otot adalah push up, sit up, plank, pull up, dan squat Latihan kedua adalah jogging. Jogging berguna untuk menjaga kebugaran kardiovaskular dan dapat membantu meningkatkan daya tahan. Letjen Saleh menyarankan untuk jogging selama 15 sampai 30 menit.Latihan ketiga adalah bersepeda. Latihan ini bermanfaat untuk melatih otot kaki. Selain itu, bersepeda juga dapat meningkatkan stamina, konsentrasi, dan kekuatan jantung. Latihan keempat adalah aerobik. Senam aerobik adalah senam yang populer dan telah dilakukan oleh banyak orang.Senam yang dilakukan dengan intensitas tinggi berguna untuk melatih otot jantung dan stamina. Pasalnya, ketika melakukan gerakan senam aerobik maka semua otot tubuh ikut bergerak.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Bagaimana cara menjaga pola hidup sehat agar terhindar dari sakit? Berikut beberapa cara menjaga pola hidup sehat dalam Islam. 1. Makan Sehat dan Seimbang Islam mendorong umatnya untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bernutrisi.
-
Bagaimana cara terbaik untuk menjaga kesehatan sendi? Mesti aktif, lakukan gerakan-gerakan atau aktivitas yang menguatkan otot-otot sendi, harus banyak menggerakkan sendinya karena sendi itu makannya enggak bisa dari darah tapi dari cairan sendi
"C, D. Sifatnya suportif saja," kata Sylvia beberapa waktu lalu.
Vitamin C seperti dikutip dari Medical News Today, merupakan antioksidan yang dapat melawan kerusakan oksidatif akibat proses melawan penyakit. Vitamin ini juga membantu fungsi kekebalan tubuh yang sehat dengan mendukung perkembangan sel darah putih.
Dalam perannya sebagai antioksidan, vitamin C dapat membantu melawan peradangan, yang dapat merusak paru-paru dan organ lainnya. Sylvia merekomendasikan 500 mg per enam jam oral tablet vitamin C non acidic untuk 14 hari atau tablet isap vitamin C 500 gram per 12 jam oral selama 30 hari atau multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet per 24 jam selama 30 hari.
Sementara untuk vitamin D, pasien bisa diberikan suplemen vitamin D 400-1000 IU per hari. Suplemen ini bisa dalam bentuk tablet, kapsul, tablet effervescent, tablet kunyah, tablet hisap, kapsul lunak, serbuk ataupun sirup.
Vitamin D Juga Bisa Diberikan untuk Pasien
Pasien juga bisa mengonsumsi obat vitamin D 1000-5000 IU per hari yang bentuknya bisa tablet 1000 IU dan tablet kunyah 5000 IU. Peneliti dari University of Cantabria di Santander, Spanyol, José L. Hernández seperti dikutip dari Healthline mengatakan, pengobatan menggunakan vitamin D harus direkomendasikan pada pasien COVID-19 dengan kadar vitamin D rendah karena mungkin memiliki efek menguntungkan baik pada muskuloskeletal maunpun sistem kekebalannya.
"Kalau (gejala) berat kita tambahkan vitamin lain seperti vitamin B, E dan sebagainya. Intinya sebagai terapi supportif saja bukan utama. Sejauh ini kita belum benar-benar temukan obatnya," demikian kata Sylvia.
Sementara itu, pada pasien dengan gejala ringan, bisa juga mendapatkan antivirus yakni oseltamivir atau avigan yang bentuknya oral.
"Untuk antivirus yang lain seperti aluvia tidak direkomendasikan lagi. Kalau remdesivir itu berarti dia harus dirawat di rumah sakit, sudah masuk gejala sedang. Dari penelitian, remdesivir atau sedikit manfaatnya pada pasien yang membutuhkan tambahan oksigenasi," tandas Sylvia.
(mdk/RWP)