Konsumsi Garam Terlalu Banyak Bisa Buat Orang Rawan Hipertensi
Di kesempatan yang sama, Presiden Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia Tunggul Situmorang mengatakan, dahulu di publikasi awal mengenai hipertensi, daerah dengan angka tertinggi di Silungkang, Sumatera Barat. Penyebabnya karena daerah tersebut memang memiliki konsumsi garam yang tinggi.
Walaupun kerap dianggap identik dengan gaya hidup orang perkotaan, hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa dialami masyarakat pedesaan. Salah satu faktor yang disebut memunculkan kondisi ini kemungkinan besar adalah konsumsi garam.
"Kemungkinan sekali hal itu karena konsumsi garamnya tinggi sekali," kata Prof. Dr. dr. Suhardjono SpPD-KGH, K.Ger kepada Health Liputan6.com di Jakarta.
-
Mengapa hipertensi berbahaya? Jika dibiarkan, hipertensi bisa menyebabkan komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa.
-
Apa saja gejala hipertensi yang dirasakan? Dilansir dari Halodoc, seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang timbul, antara lain:1. Sakit kepala2. Mimisan3. Masalah penglihatan4. Nyeri dada5. Telinga berdengung6. Sesak napas7. Aritmia
-
Bagaimana cara mengatasi hipertensi? Pengobatan hipertensi sendiri biasanya akan disesuaikan dengan usia dan tingkat keparahan pasien. Namun, ada beberapa hal yang penting diperhatikan setiap pasien jika ingin menurunkan tekanan darah, yakni:1. Kurangi asupan garam2. Tidak merokok3. Lakukan latihan fisik secara teratur4. Hindari stres5. Hindari konsumsi alkohol6. Terapkan pola makan yang seimbang7. Jaga berat badan8. Minum obat penurun tekanan darah sesuai resep dokter
-
Kapan seseorang disebut mengalami hipertensi? Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi jika angka tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg.
-
Siapa yang berisiko terkena hipertensi? Beberapa anak mungkin mengalami hipertensi karena memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi.
-
Apa saja komplikasi yang bisa muncul akibat hipertensi? Hipertensi memiliki penyakit penyerta yang serius seperti stroke, jantung, dan gagal ginjal.
Di kesempatan yang sama, Presiden Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia Tunggul Situmorang mengatakan, dahulu di publikasi awal mengenai hipertensi, daerah dengan angka tertinggi di Silungkang, Sumatera Barat. Penyebabnya karena daerah tersebut memang memiliki konsumsi garam yang tinggi.
Tunggul mengatakan, konsumsi garam di daerah-daerah luar kota memang meningkat seiring dengan modernisasi. Namun, penelitian dari Jepang di Amerika Serikat telah membuktikan hal semacam itu.
"Dengan kondisi diet garam yang bertambah, maka prevalensi hipertensinya juga bertambah," ungkap Tunggul menjelaskan.
Dia menambahkan, dalam sebuah studi di Jawa Barat, orang-orang di desa memang banyak mengonsumsi garam.
"Mereka memang 'lauk'nya garam. Makan pakai garam. Jadi ini bukan soal di kota atau di desa, walaupun stres dan lainnya (berpengaruh), tapi yang utamanya juga konsumsi garam," jelasnya.
Sehingga, pemerintah diminta untuk membuat regulasi khusus terkait konsumsi garam. Tunggul mencontohkan di Inggris yang tidak memperbolehkan konsumen restoran menambahkan garam secara mandiri.
Tunggul mengatakan bahwa hipertensi bisa menjadi awal mula dari berbagai penyakit tidak menular yang mematikan. Misalnya masalah jantung dan stroke.
"Hipertensi adalah biang keladi dari kelainan pada ginjal, jantung, bahkan pada saraf dan semua organ yang mempunyai pembuluh darah," kata Tunggul.
Maka dari itu, penyakit semacam ini harus diwaspadai. Salah satu untuk mencegahnya adalah dengan mengurangi konsumsi garam baik secara langsung maupun melalui makanan-makanan kemasan. Selain itu gaya hidup sehat seperti rajin berolahraga juga perlu dilakukan secara teratur.
Reporter: Giovani Dio Prasasti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Gaya Hidup Buat Anak Muda Saat Ini Lebih Banyak Terkena Hipertensi
Penderita Parkinson Sekaligus Hipertensi Perlu Sering Periksa Tekanan Darah
Manakah yang lebih berbahaya, hipotensi atau hipertensi?
Cara mudah mengendalikan hipertensi
Cegah hipertensi dengan beri pelukan orang tersayang
Jangan sepelekan hipertensi