Konsumsi Jamur Secara Rutin Diketahui Bisa Menurunkan Risiko Kanker Prostat
Namun ternyata baru saja diketahui satu lagi manfaat yang bisa diperoleh dari konsumsi jamur ini. Berdasar sebuah percobaan klinis, diketahui bahwa konsumsi jamur secara rutin bisa mengurangi risiko seorang pria mengalami kanker prostat.
Jamur telah lama menjadi salah satu makanan yang memiliki manfaat besar pada kesehatan seseorang. Beberapa jenis jamur bahkan memiliki manfaat kesehatan yang tidak bisa dikesampingkan.
Namun ternyata baru saja diketahui satu lagi manfaat yang bisa diperoleh dari konsumsi jamur ini. Berdasar sebuah percobaan klinis, diketahui bahwa konsumsi jamur secara rutin bisa mengurangi risiko seorang pria mengalami kanker prostat.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Bagaimana cara mencegah kanker pankreas? Perlu diketahui, kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang memiliki tingkat kematian yang tinggi. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah risiko terkena kanker pankreas, yaitu sebagai berikut:• Makan makanan yang mengandung serat dan antioksidan. Serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi peradangan, dan memperlambat pertumbuhan sel kanker. Antioksidan, seperti vitamin C dan E, dapat melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel pankreas.• Hindari makanan tinggi kolesterol. Kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terkena kanker pankreas. Makanan yang tinggi kolesterol biasanya adalah makanan berlemak, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, serta makanan berminyak. • Mengurangi atau berhenti minuman beralkohol. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan sel-sel pankreas dan meningkatkan risiko terkena kanker. • Menghindari kebiasaan merokok. Merokok diketahui merupakan salah satu penyebab utama kanker pankreas. Oleh karena itu, berhenti merokok sangat penting dalam mencegah kanker pankreas.• Olahraga Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Bagaimana cara mengobati kanker sarkoma? Pengobatan untuk sarkoma jaringan lunak dapat meliputi kemoterapi, terapi radiasi, terapi target, dan pembedahan.
-
Apa saja cara mengatasi kanker pankreas? Cara mengatasi kanker pankreas disesuaikan dengan stadium, bagian pankreas yang terinfeksi kanker, serta kondisi kesehatan penderita. Adapun tujuan pengobatan ini untuk menyingkirkan sel kanker agar tidak menyebar ke organ tubuh lainnya. Berikut sejumlah cara mengatasi kanker pankreas, antara lain: Radioterapi Cara mengatasi kanker pankreas yang pertama adalah radioterapi. Cara ini dilakukan untuk menghancurkan sel kanker dengan menggunakan sinar-X atau proton. Jenis terapi ini dapat dilakukan sebelum atau sesudah tindakan bedah.Radioterapi bisa dikombinasikan dengan kemoterapi. Umumnya, gabungan pengobatan ini diakukan sebelum tindakan bedah untuk mengecilkan ukuran sel kanker sehingga lebih mudah diangkat. Operasi Cara ini dilakukan pada kanker pankreas yang belum menyebar ke organ tubuh lain. Beberapa jenis operasi yang biasanya dilakukan, yaitu prosedur bedah Whipple, pankreatektomi distal, dan pankreatektomi total. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua kanker pankreas bisa diatasi dengan tindakan opersi. Misalnya saja pada kanker yang sudah menyebar ke pembuluh darah besar. Sebab, risiko terjadinya komplikasi akibat tindakan operasi justru akan lebih besar pada kondisi tersebut. Kemoterapi Cara mengatasi kanker pankreas selanjutnya adalah kemoterapi. Cara ini dilakukan dengan memberikan obat khusus untuk membunuh sel kanker. Pemberian obat bisa tunggal atau kombinasi, bisa berupa obat oral, infus, atau suntik.Kemoterapi bisa dilakukan pada kanker pankreas stadium awal atau lanjut untuk mengecilkan ukuran atau mengendalikan pertumbuhan sel kanker.
Penelitian yang dilakukan di Jepang ini merupakan yang pertama menghubungkan antara konsumsi jarum dan kemunculan kanker prostat. Penelitian ini hadir di tengah maraknya pengetahuan mengenai potensi jamur dalam melawan sejumlah penyakit yang muncul.
Sebelumnya, sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2012 memiliki hasil yang cukup mencengangkan karena mengungkap kandungan antikanker, antiperadangan, dan antidiabetes dari jamur. Walau begitu, hanya satu percobaan manusia yang mengungkap hubungan antara jamur dengan prostat.
Pada penelitian terbaru yang dipublikasikan di International Journal of Cancer ini, diambil data dari 36.499 pria di jepang yang berusia antara 40 hingga 79 tahun. Para partisipan penelitian diambil datanya selama kira-kira 13,2 tahun.
Terdapat 1.204 kasus kanker prostat selama periode penelitian. Hal ini terdapat pada 3,3 persen partisipan.
Semakin Banyak Makan Jamur Turunkan Risiko Kanker Prostat
Salah satu temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa mereka yang mengonsumsi jamur sekali atau dua kali seminggu memiliki risiko lebih rendah mengalami kanker prostat. Diketahui risiko menurun 8,8 persen dibanding mereka yang makan jamur kurang dari sekali seminggu.
Hasil penelitian juga mengungkap bahwa mereka yang makan jamur tiga hingga empat kali seminggu memiliki risiko kanker prostat lebih rendah 17 persen. Temuan ini tentu sangat mengejutkan dan memberi harapan baru bagi pria.
Jamur Memiliki Kandungan Antioksidan
Pada sejumlah partisipan penelitian, ekstrak jamur mengurangi tingkat antigen khusus prostat yang merupakan penanda utama munculnya kanker prostat. Lebih lanjut, kekebalan tubuh terhadap kanker ini juga meningkat.
Diketahui bahwa jamur mungkin bermanfaat karena kandungan antioksidan di dalamnya. Sejumlah jamur diketahui mengandung L-ergothioneine dan glutathione, yang merupakan antioksidan yang sangat kuat.
Perbedaan Signifikan pada Penderita Kanker Prostat
"Penelitian ini merupakan yang pertama mengungkap manfaat pencegahan kanker prostat dari jarum pada jumlah besar," tulis peneliti dari temuan ini.
Hubungan dari konsumsi jamur ini juga tetap signifikan walau dilakukan kontrol terhadap sejumlah faktor. Sayangnya efek ini hanya signifikan pada pria yang berusia di atas 50 tahun. Pasalnya, kanker prostat juga cukup jarang dialami oleh pria muda.
(mdk/RWP)