Konsumsi Protein Terlalu Banyak Bisa Timbulkan Masalah pada Ginjal
Peneliti menemukan bahwa makanan kaya protein ternyata bisa berdampak buruk pada ginjal. Dilansir dari Medical Daily, hal ini diketahui lebih rentan dialami orang dengan diabetes atau obesitas.
Banyak orang melakukan pola makan pada sejumlah tanaman untuk mendapat asupan protein yang tinggi. Nutrisi ini diketahui bermanfaat untuk menurunkan berat badan serta mengembangkan otot yang kencang.
Walau begitu, terlalu banyak protein bisa menimbulkan sejumlah efek yang tak diinginkan. Sebuah penelitian mengungkap bahwa terlalu banyak protein bisa menimbulkan efek yang tak terduga.
-
Mengapa pemahaman tentang penyakit ginjal sangat penting? Karena itu, pemahaman tentang penyakit ginjal sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan ginjal? Berikut adalah beberapa cara efektif untuk menjaga kesehatan ginjal, Konsumsi Air yang Cukup: Memastikan asupan cairan yang cukup membantu ginjal dalam proses penyaringan limbah dan mencegah dehidrasi. Disarankan untuk minum air putih dalam jumlah yang memadai setiap hari, sekitar 8 gelas atau lebih, tergantung pada kebutuhan dan aktivitas tubuh. Jaga Pola Makan Sehat: Diet seimbang yang rendah sodium, gula, dan lemak jenuh dapat mengurangi beban kerja ginjal. Konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral, serta batasi makanan olahan dan tinggi garam. Rutin Berolahraga: Aktivitas fisik secara teratur membantu menjaga berat badan yang sehat dan mengontrol tekanan darah. Cobalah untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu, seperti jalan cepat, berenang, atau bersepeda. Kontrol Tekanan Darah: Hipertensi adalah salah satu penyebab utama penyakit ginjal. Monitor tekanan darah Anda secara rutin dan lakukan tindakan untuk menjaga tekanan darah tetap dalam rentang yang sehat, seperti mengurangi konsumsi garam dan rutin berolahraga. Kelola Diabetes dengan Baik: Jika Anda memiliki diabetes, penting untuk mengontrol kadar gula darah dengan diet, obat-obatan, dan pengawasan medis yang tepat. Diabetes yang tidak terkelola dengan baik dapat merusak ginjal secara perlahan. Hindari Penggunaan Obat yang Tidak Perlu: Beberapa obat, terutama obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dapat merusak ginjal jika digunakan dalam jangka panjang atau dalam dosis tinggi. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan dan hindari penggunaan obat yang tidak diperlukan. Periksa Kesehatan Ginjal Secara Berkala: Jika Anda memiliki faktor risiko penyakit ginjal, seperti riwayat keluarga atau kondisi medis tertentu, lakukan pemeriksaan ginjal secara rutin. Tes darah dan urine dapat membantu mendeteksi masalah ginjal pada tahap awal. Hindari Alkohol dan Rokok: Alkohol dan rokok dapat membahayakan kesehatan ginjal dan meningkatkan risiko komplikasi. Batasi konsumsi alkohol dan hindari merokok untuk menjaga kesehatan ginjal Anda. Jaga Berat Badan Ideal: Obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal serta kondisi lainnya seperti diabetes dan hipertensi. Menjaga berat badan dalam kisaran sehat melalui diet dan olahraga dapat mengurangi risiko tersebut. Perhatikan Kesehatan Saluran Kemih: Hindari penahanan urine terlalu lama dan pastikan untuk buang air kecil secara teratur. Infeksi saluran kemih yang tidak diobati dengan cepat dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan komplikasi. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membantu menjaga kesehatan ginjal dan mencegah perkembangan penyakit ginjal.
-
Apa saja jenis penyakit ginjal yang umum ditemui? Penyakit ginjal terdiri dari berbagai jenis, masing-masing dengan penyebab dan gejala yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis penyakit ginjal yang umum ditemui: Gagal Ginjal Akut (Acute Kidney Injury - AKI) Gagal ginjal akut adalah penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba dan sering kali disebabkan oleh trauma, infeksi berat, atau reaksi obat. Kondisi ini memerlukan penanganan segera untuk mencegah kerusakan permanen pada ginjal. Gejala dapat mencakup penurunan produksi urine, pembengkakan, dan kelelahan. Gagal Ginjal Kronis (Chronic Kidney Disease - CKD) Gagal ginjal kronis adalah penurunan fungsi ginjal yang berlangsung selama periode waktu yang lama, sering kali sebagai akibat dari diabetes atau hipertensi. CKD dapat berkembang perlahan tanpa gejala yang jelas pada awalnya, tetapi seiring waktu dapat menyebabkan gejala seperti pembengkakan, kelelahan, dan gangguan tidur. Glomerulonefritis Glomerulonefritis adalah peradangan pada glomeruli, yaitu bagian dari ginjal yang berfungsi menyaring darah. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi, penyakit autoimun, atau kondisi medis lainnya. Gejala umum termasuk urine berdarah, pembengkakan pada wajah atau kaki, dan tekanan darah tinggi. Pielonefritis Pielonefritis adalah infeksi pada ginjal yang biasanya disebabkan oleh bakteri. Infeksi ini sering kali dimulai dari saluran kemih bawah yang menyebar ke ginjal. Gejala dapat mencakup nyeri pinggang, demam, mual, dan urine yang berbau tidak sedap. Sindrom Nefrotik Sindrom nefrotik adalah kondisi yang ditandai dengan kehilangan protein yang signifikan dalam urine, pembengkakan, dan kadar kolesterol tinggi dalam darah. Penyebabnya bisa bervariasi, termasuk penyakit ginjal primer seperti glomerulonefritis atau penyakit sistemik. Kista Ginjal (Polycystic Kidney Disease - PKD) PKD adalah gangguan genetik yang menyebabkan terbentuknya banyak kista berisi cairan di dalam ginjal. Kista ini dapat mengganggu fungsi ginjal dan menyebabkan nyeri, hipertensi, dan gangguan pada fungsi ginjal. Nefrolitiasis (Batu Ginjal) Batu ginjal adalah endapan keras yang terbentuk di ginjal dan dapat menyebabkan nyeri hebat, darah dalam urine, dan gangguan pada aliran urine. Penyebab batu ginjal termasuk dehidrasi, diet tinggi kalsium, dan gangguan metabolisme. Hidronefrosis Hidronefrosis terjadi ketika saluran kemih yang mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih tersumbat, menyebabkan penumpukan urine dan pembengkakan ginjal. Ini dapat disebabkan oleh batu ginjal, pembesaran prostat, atau kelainan kongenital. Penyakit Ginjal Polikistik Ini adalah gangguan genetik yang mengakibatkan pembentukan kista yang berkembang di ginjal dan dapat menyebabkan gagal ginjal. Kista ini mengganggu fungsi normal ginjal dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Sindrom Uremik Sindrom ini adalah kondisi parah yang terjadi akibat penumpukan limbah dalam darah karena fungsi ginjal yang tidak memadai. Ini dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, mual, dan gangguan mental.
-
Kapan gejala penyakit ginjal muncul? Gejala penyakit ginjal dapat sangat bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti kelelahan dan nyeri punggung, hingga gejala yang lebih serius seperti pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, serta gangguan pada tekanan darah.
-
Apa saja ciri-ciri ginjal bermasalah yang bisa kita rasakan? Ciri Ginjal Bermasalah Hal tersebut dikarenakan urine mengandung sel darah yang tak kasat mata di dalamnya. Kebiasaan buang air kecil juga menjadi berubah. Bisa jadi lebih sering atau malah jarang. Dalam beberapa kasus, penderita juga mengalami nyeri saat buang air kecil.
-
Apa saja peran penting ginjal dalam tubuh? Ginjal memiliki peran penting dalam menyaring limbah dan cairan berlebih dari darah, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, serta mengendalikan tekanan darah.
Peneliti menemukan bahwa makanan kaya protein ternyata bisa berdampak buruk pada ginjal. Dilansir dari Medical Daily, hal ini diketahui lebih rentan dialami orang dengan diabetes atau obesitas.
Peneliti mengungkap bahwa pola makan tinggi protein bisa secara efektif membantu seseorang menurunkan berat badan. Namun, seseorang dengan masalah gula darah dan kelebihan berat badan harus membatasi asupan protein ini karena bisa menimbulkan masalah pada fungsi ginjal.
"Makanan tinggi protein bisa menginduksi hiperfiltrasi glomerulus, yang menurut pengetahuan kami bisa memicu masalah penyakit kronis yang sering dialami oleh seseorang dengan diabetes," terang Denis Fouque, salah satu peneliti dan pimpinan European Renal Nutrition Working Group.
"Hal ini bahkan bisa meningkatkan risiko penyakit ginjal de novo," sambungnya.
Penting juga untuk mengelola jumlah protein yang dikonsumsi. Peneliti mengungkap bahwa tingginya asupan protein bisa mempercepat penurunan fungsi ginjal.
Penyakit Ginjal Kronis Bisa Timbulkan Risiko Komplikasi
Temuan terbaru ini telah dipublikasikan pada jurnal Nephrology Dialysis Transplantation. Pakar kesehatan juga mengingatkan agar pasien dalam tahap awal penyakit ginjal kronis untuk mengonsuksi protein dalam jumlah rendah agar kesehatan ginjal terjaga.
Fouque dan tim penelitinya menyebut bahwa orang-orang dengan penyakit ginjal kronis mungkin mengalami risiko komplikasi paling tinggi. Orang-orang ini sering tidak sadar dengan kondisi mereka dan mengonsumsi makanan tinggi protein karena tren yang menyebut manfaat sehatnya.
Seseorang dengan diabetes tipe-2 juga mengalami risiko dari hal ini. Diperkirakan bahwa 30 persen pasien juga mengalami penyakit ginjal kronis dan mereka sering mengonsumsi lebih banyak protein untuk menjaga berat badan.
"Dengan menyarankan orang-orang, terutama yang memiliki risiko tinggi penyakit ginjal kronis, yaitu penderita diabetes, orang obesitas, orang dengan satu ginjal, dan juga bahkan orang tua, untuk menginsumsi makanan kaya protein, maka kesehatan ginjal mereka terancam," jelas Fouque.
(mdk/RWP)