Kurang tidur sebabkan obesitas? Ini alasannya
Penelitian temukan biang keladi yang sebabkan kurang tidur berujung pada obesitas. Ungkap selengkapnya di sini!
Seperti yang diketahui, kurang tidur telah dikaitkan dengan faktor risiko obesitas. Hanya saja, para peneliti masih belum mengetahui hubungan yang terjalin antara kurang tidur dengan obesitas. Nah, dalam penelitian yang dilakukan baru-baru ini, para ilmuwan menunjukkan hubungan kedua hal tersebut dijembatani oleh sistem endocannabinoid.
Sistem ECB terkait dengan kontrol makan, nafsu makan, dan homeostasis energi. Sistem ECB terdiri dari cannabinoid CB1 dan reseptor CB2, yang secara alami menghasilkan senyawa yang mengikat dan mengaktifkan reseptor 2-arachidonoylglycerol (2-AG).
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang hubungan kurang tidur dan diabetes? Sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan 247.000 orang yang dikumpulkan antara tahun 2006 dan 2010 untuk UK Biobank, sebuah database biomedis yang cukup luas.
-
Kapan penelitian tentang hubungan kurang tidur dan diabetes dilakukan? Sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan 247.000 orang yang dikumpulkan antara tahun 2006 dan 2010 untuk UK Biobank, sebuah database biomedis yang cukup luas.
-
Bagaimana cara studi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kurang tidur dengan diabetes tipe 2? Data ini diperoleh dari informasi 247.000 individu yang dikumpulkan antara tahun 2006 dan 2010 dari UK Biobank, suatu pangkalan data biomedis yang luas.
-
Kapan penelitian tentang hubungan kurang tidur dan risiko kematian dilakukan? Berdasarkan penelitian yang dilakukan antara tahun 1995 dan 1998, para peneliti menemukan hubungan yang kuat antara risiko kematian yang lebih tinggi dengan kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam semalam.
-
Bagaimana peran tidur dalam penurunan berat badan? Tidur yang cukup memainkan peran krusial dalam proses penurunan berat badan. Dengan menjaga kualitas tidur yang baik, tubuh akan lebih bugar dan siap untuk melakukan latihan pembakar kalori di hari berikutnya.
-
Mengapa anak yang kekurangan tidur berisiko obesitas? Kurangnya waktu tidur membuat anak lebih berisiko mengalami obesitas.
Berdasarkan hal tersebvut, para ilmuwan berasumsi bahwa saat seseorang mendapatkan tidur yang kurang, dia akan mengaktifkan 2-AG. Kondisi ini berefek pada peningkatan nafsu makan yang tinggi.
Seperti yang dilansir melalui medaicaldaily, para peneliti mengaku bahwa ada persamaan antara efek aktivasi istem ECB dan efek pembatasan tidur. Sama seperti dalam keadaan utang tidur, aktivitas reseptor CB1 meningkatkan perilaku makan (melebihi kebutuhan energi), mengurangi toleransi glukosa, mengurangi tingkat leptin,memengaruhi produksi ghrelin, dan merangsang selera dan kecanduan.
Penelitian ini menginformasikan pada kita bahwa kurang mendapatkan tidur tak hanya menyebabkan peningkatan asupan kalori yang disebabkan oleh perubahan regulasi homeostatis keseimbangan energi. Kurang mendapatkan tidur juga memengaruhi perubahan aspek konsumsi pangan. Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan dari Harvard University's Brigham and Women's Hospital.
Baca juga:
Susah memejamkan mata? Ini gen yang bantu kamu tidur nyenyak
Sudah tahu? Ini bahayanya tidur mangap
Tidur nyenyak, resep mudah hindarkan diri dari diabetes
Ingin tidur kamu lelap malam ini? Ungkap rahasianya di sini
Ini yang perlu kamu tentang durasi tidur siang yang tepat