Masalah gusi merupakan salah satu faktor sebabkan disfungsi ereksi
Masalah gusi merupakan salah satu faktor sebabkan disfungsi ereksi. Menurut riset baru-baru ini. Pria yang memiliki masalah gusi lebih punya kemungkinan alami berhubungan dengan masalah ereksi.
Kesehatan gigi dan mulut ternyata merupakan kemungkinan alami yang dapat memengaruhi keoptimalan ereksi, bagaimana bisa?
Jika selama ini di masyarakat, hanya penyakit jantung yang tersebar erat kaitannya dengan disfungsi ereksi. Namun lain halnya dengan menurut riset baru-baru ini. Pria yang memiliki masalah gusi lebih punya kemungkinan alami berhubungan dengan masalah ereksi. Bahkan, orang yang memiliki masalah gusi berisiko dua kali lipat alami disfungsi ereksi.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Kenapa berlibur penting bagi kesehatan? Tahukah kamu kalau meluangkan waktu untuk berlibur ternyata sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Bagaimana kesurupan bisa dijelaskan dari sudut pandang kesehatan? Kesurupan adalah kondisi ketika seseorang kehilangan identitas pribadinya dan berperilaku seperti orang lain atau makhluk lain. Orang yang kesurupan biasanya tidak sadar akan apa yang ia lakukan dan tidak bisa mengendalikan dirinya.
-
Mengapa penelitian ini dianggap penting? “Ini adalah lompatan besar bagi sains! Dan ini baru permulaan. Kami berharap dapat mengadaptasi teknik AI dan ML ini pada hewan lain dan meletakkan dasar bagi kecerdasan luar biasa di berbagai industri terkait hewan. Jika kita tahu apa yang dirasakan hewan, kita bisa merancang dunia yang lebih baik untuk mereka,” Cheok melanjutkan,
-
Bagaimana petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien? Petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien dengan menerapkan beberapa praktik aman dalam memberikan pelayanan.
Menurut peneliti asal University of Granada di Spanyol, hubungan antara penyakit gusi dan ereksi karena ada protein yang disebut CRP yang diproduksi di hati. CRP adalah molekul yang rentan menyebabkan peradangan dan infeksi seperti mengutip laman Daily Mail, Jumat (6/7/2018).
Orang dengan kadar CRP tinggi cenderung memiliki masalah gusi serta mengalami disfungsi ereksi. Ketika tingkat CRP dalam tubuh tinggi, hal tersebut membuat aliran darah termasuk yang ke penis menyempit.
Fakta menarik ini diketahui lewat studi yang melibatkan 158 pria usia 23-69 tahun. Hasilnya, sekitar 74 persen mereka yang mengalami disfungsi ereksi memiliki masalah gusi.
"Ini jadi bukti bila pria tidak merawat gigi dan mulut, meningkatkan risiko memiliki masalah di atas ranjang," kata CEO sebuah organisasi nirlaba Oral Health Foundation, Nigel Carter.
Saksikan juga video menarik berikut:
Penyakit gusi bisa dicegah
Ilustrasi penis ©2018 Liputan6.com
Hasil studi ini jadi pengingat bagi para pria untuk menjaga kesehatan gigi. Apalagi penyakit gusi, seperti periodontisis, yang ditandai dengan gusi berdarah saat gosok gigi bisa dicegah.
"Untungnya, penyakit gusi itu bisa dicegah dan diatasi," kata Carter.
Salah satu cara mencegah masalah gusi dengan rutin menggosok gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi ber-flouride. Lalu, rutin membersihkan sel-sela gigi setiap hari menggunakan dental floss.
"Serta jangan lupa pastikan rutin ke dokter gigi untuk mengetahui kesehatan gigi dan mulut Anda," katanya.
Jika gusi sudah terlanjur sakit, air garam bisa dijadikan sebagai antiseptic alami. Selain dengan air garam, air lemon juga bisa mengatasi gusi sakit.
Selain menyebabkan masalah pada ereksi. Masalah gusi seperti gusi bengkak juga bisa mengganggu penampilan anda. Apalagi jika benjolan sangat terlihat, percaya diri serta rasa semangat dalam melakukan aktifitas sehari-hari pun dapat ikut menurun.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/mg2)