Mendengus bisa bikin tengkorak patah?
Benarkah mendengus bisa sebabkan tengkorak patah? Ini jawabannya
Saat sedang pilek atau bersin, maka mendengus merupakan hal yang biasa untuk dilakukan. Mendengus biasanya dilakukan untuk membersihkan saluran pernapasan dari kotoran yang tertinggal. Terkadang tanpa disadari Anda seringkali mendengus terlalu keras.
Tahukah Anda bahwa mendengus terlalu keras mampu membuat otot jantung trauma dan bahkan mematahkan tengkorak Anda? Sebuah penelitian yang dilansir dari dailymail.co.uk melaporkan bahwa seorang dokter di Birmingham City Hospital mengalami keretakan di tulang dadanya karena mendengus begitu keras. Hal ini tentu saja menyebabkan kesakitan namun untungnya bisa disembuhkan lewat serangkaian perawatan medis.
Selain peristiwa tersebut, sekitar 2 bulan lalu para dokter di Jerman melaporkan bahwa seorang pria berusia 69 tahun mengalami kerusakan yaitu pecahnya salah satu dinding otot jantung karena mendengus terlalu keras.
"Mendengus merupakan hal yang biasa Anda lakukan dan bahkan sering tidak Anda sadari ketika melakukannya. Anda juga sering tidak sadar akan bahayanya ketika Anda mendengus terlalu keras. Selain menyebabkan keretakan tulang, juga menimbulkan kenaikan mendadak pada tekanan darah yang berujung pada stroke serta lumpuhnya beberapa anggota tubuh," tulis laporan di International Journal of General Medicine.
Baca juga:
Ini 5 bahaya penggunaan toilet duduk
Ternyata, sering berpikiran mesum bikin tajam otak!
Hati-hati, pemakaian deodoran mampu sebabkan 5 bahaya ini
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana para astronot ini melakukan penelitian tentang sakit kepala? Tim peneliti melakukan penelitian terhadap 24 astronot yang pergi ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) selama 26 minggu.
-
Bagaimana petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien? Petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien dengan menerapkan beberapa praktik aman dalam memberikan pelayanan.