Berdasar Penelitian, Begini Trik Buat Anak Mau Mengonsumsi Sayur
Cara yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah dengan menawari anak dengan beragam jenis sayuran. Diketahui bahwa cara ini dapat meningkatkan penerimaan anak terhadap sayur dan juga membuat mereka mau mengonsumsinya.
Pada anak-anak salah satu yang biasa mereka lakukan adalah memilih jenis-jenis makanan tertentu yang mereka sukai. Hal ini membuat mereka tidak mengonsumsi sejumlah makanan yang tidak mereka sukai padahal memiliki efek menyehatkan bagi tubuh.
Salah satu jenis makanan yang banyak tidak disukai oleh anak-anak adalah sayuran. Padahal, konsumsi sayur pada anak-anak bisa membantu menjaga kesehatan mereka termasuk memperlancar pencernaan.
-
Apa saja manfaat posyandu bagi kesehatan anak? Posyandu tidak hanya memantau tumbuh kembang anak, tetapi juga menyediakan imunisasi, meningkatkan status gizi, dan memberikan edukasi kesehatan bagi orang tua.
-
Kenapa mengonsumsi sayur seperti bayam, selada, dan kale penting untuk kecerdasan otak anak? Bayam, yang dilansir dari tasteofhome.com, bukan hanya lezat tetapi juga kaya akan nutrisi yang mendukung daya ingat anak. Mengandung asam folat, zat besi, kalsium, vitamin E, dan vitamin K, bayam adalah sayuran luar biasa untuk mempertajam otak anak.
-
Bagaimana bekal makan siang yang sehat dapat membantu anak? Menyiapkan bekal makan siang sehat dari rumah tidak hanya lebih hemat, tetapi juga dapat membantu mencegah anak membeli makanan atau cemilan yang tidak sehat di kantin sekolah. Selain itu, memberikan pilihan makanan yang lebih sehat, seperti buah segar, sayuran, dan sereal sehat, dapat membentuk kebiasaan makan yang baik dan menciptakan pola makan yang sehat untuk jangka panjang.
-
Apa manfaat pelukan bagi kesehatan fisik anak? Dalam konteks ini, Dr. Bruce D. Perry, seorang ahli neurosains anak, mengungkapkan, "Ketika anak merasa nyaman dan aman melalui kontak fisik seperti pelukan, produksi kortisol dalam tubuhnya akan berkurang, sehingga ia lebih mampu mengatasi stres dan mengembangkan kepercayaan diri yang kuat."
-
Kenapa susu penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak? Susu sudah lama menjadi salah satu minuman yang kaya nutrisi dan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
-
Kenapa sayur oyong bagus untuk kesehatan mata anak? Oyong mengandung vitamin A dan beta-karoten yang baik untuk kesehatan mata. Kedua nutrisi ini dapat membantu melindungi mata dari kerusakan akibat sinar UV dan menjaga kesehatan retina.
Walau pilihan makanan telah banyak dipelajari, namun ketidaksukaan anak terhadap makanan tertentu merupakan hal yang masih penting untuk didalami lebih lanjut. Ketidaksukaan anak-anak terhadap makanan tertentu seperti sayuran telah membuat orang tua berhenti memberi dan menawari anak mereka dengan jenis makanan tersebut.
Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan pada Journal of Nutrition Education and Behavior menunjukkan bahwa terdapat cara mudah untuk membiasakan anak-anak mengonsumsi sayuran. Cara yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah dengan menawari anak dengan beragam jenis sayuran. Diketahui bahwa cara ini dapat meningkatkan penerimaan anak terhadap sayur dan juga membuat mereka mau mengonsumsinya.
Strategi Efektif bagi Orang Tua
"Di Australia, pedoman pola makan untuk konsumsi sayuran pada anak-anak telah meningkat walaupun konsumsinya secara aktual cukup rendah," terang Astrid A.M. Poelman, PhD peneliti CSIRO Agriculture & Food, Sensory, Flavour and Consumer Science, North Ryde, Australia.
"Hasil penelitian ini menunjukkan strategi efektif bagi orangtua yang ingin mengatasi kekurangan (sayuran) ini," sambungnya.
Dalam penelitian ini terdapat 32 keluarga dengan anak usia antara empat hingga enam tahun yang terlibat. Anak tersebut diketahui sejak awal memiliki jumlah konsumsi sayur yang rendah.
Partisipan dibagi menjadi tiga kelompok yang berbeda. Pertama, anak yang hanya diberi satu jenis sayuran. Kedua, anak yang mendapat beragam pilihan sayur. Serta ketiga, anak yang kebiasaan makannya tidak berubah.
Banyak Pilihan Bisa Buat Anak Banyak Mengonsumsi Sayur
Data penelitian ini dikumpulkan dengan berbagai cara. Dua jenis makan malam disajikan di fasilitas penelitian dan membebaskan anak untuk mengonsumsi brokoli, kembang kol, dan kacang polong sebanyak mungkin.
Selain itu diteliti juga perubahan konsumsi sayuran ketika di rumah atau sekolah melalui catatan harian mengenai makanan. Laporan orang tua mengenai kebiasaan konsumsi sayur juga menjadi data tambahan untuk penelitian.
Usai dilakukan sejumlah percobaan ini, diketahui bahwa konsumsi anak terhadap sayuran meningkat ketika mereka memiliki banyak pilihan sayur untuk dikonsumsi. Peningkatan ini terjadi lima minggu usai penelitian dimulai dan bertahan hingga tiga bulan.
Dari percobaan tersebut, orang tua mengaku cukup mudah untuk membuat anak mereka makan sayur. Mereka mengikuti sejumlah instruksi dan memberi beragam jenis sayuran pada buah hati.
"Walau jumlah sayuran yang dikonsumsi meningkat selama penelitian, jumlahnya masih belum memenuhi jumlah yang disarankan. Walau begitu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memberi anak beragam sayuran lebih berhasil untuk meningkatkan konsumsinya dibanding dengan hanya satu jenis sayur," terang Dr. Poelman.
(mdk/RWP)