Mereka yang kidal lebih berisiko tinggi untuk terkena TBC?
Orang kidal memiliki bentuk rahang di mana gigi depan atas lebih menonjol daripada gigi depan bawah sehingga rentan untuk terkena tuberkulosis atau TBC
Kidal atau orang kidal adalah orang yang sering melakukan segala sesuatu dengan tangan kirinya, dibandingkan dengan menggunakan tangan kanan pada umum.
Ada banyak mitos yang beredar berkaitan dengan orang kidal. Mulai dari mereka cenderung berlaku kasar hingga bersikap spontan.
Selain mitos tersebut, kamu pasti jarang mendengar bahwa orang kidal cenderung memiliki wajah yang lebih ramping dan lebih rentan untuk terkena penyakit TBC.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan secara online di jurnal Laterality: Asymmetries of Body, Brain and Cognition ditemukan bahwa sekitar 25% individu dengan wajah yang ramping cenderung kidal. Selain itu karena bentuk wajah yang spesifik ini, maka orang kidal memiliki bentuk rahang di mana gigi depan atas lebih menonjol daripada gigi depan bawah sehingga rentan untuk terkena tuberkulosis atau TBC.
"Berat tubuh yang di bawah rata-rata juga membuat orang kidal mudah mengalami TBC," terang penelitian ini.
"Sekitar 2000 tahun yang lalu seorang dokter Yunani secara pertama kali mengidentifikasi bahwa mereka yang memiliki rahang ramping rentan kena TBC. Dan hal ini ternyata benar!," ungkap Philippe Hujoel, penulis penelitian ini dari University of Washington School of Dentistry. "Dan penelitian abad terbaru pun mengonfirmasinya."
Menurut Medical News Today, TBC adalah penyakit paru-paru yang menular. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri ini menyebar melalui bersin, batuk, dan bahkan melakukan kontak langsung dengan si penderita.
"Selain karena tubuh kurus yang ditandai dengan wajah ramping, mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah atau mereka yang merokok, berisiko tinggi untuk terinfeksi TBC."
Baca juga:
Konsumsi obat antibiotik ini bisa bikin keguguran di awal kehamilan
Golongan darah ini lebih berisiko tinggi kena serangan jantung
Apakah itu diet ketogenik?
Ingin sehat, 5 kebiasaan saat olahraga ini justru bikin tubuh sakit
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.