Merokok dalam mobil bahayakan kesehatan anak
Paparan asap rokok dalam mobil tingkatkan risiko anak terkena infeksi saluran pernapasan, kanker, dan bahkan kematian.
Para perokok sebaiknya tidak merokok ketika berada di dalam mobil bersama anak-anak, saran ilmuwan.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal pediatrics menemukan bahwa kebanyakan orang dewasa merokok di dalam mobil ketika bersama dengan anak-anak mereka. Padahal hal ini bisa meningkatkan risiko anak terkena infeksi saluran pernapasan, kanker, dan bahkan kematian.
-
Kenapa boraks berbahaya? Boraks dapat menumpuk dalam tubuh manusia dan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan serius.
-
Apa itu rokok putih? Rokok putih adalah rokok buatan pabrik yang tidak mengandung campuran tambahan cengkeh atau menyan.
-
Di mana Rumah Lontiok berada? Rumah tradisional milik masyarakat Kampar di Provinsi Riau ini memiliki ciri khas yang unik, penuh filosofi, dan punya makna yang mendalam.
-
Bagaimana rokok merusak paru-paru? Akumulasi zat-zat berbahaya dari asap rokok dalam jangka panjang menyebabkan iritasi dan peradangan kronis pada paru-paru, mengurangi kemampuan organ ini untuk bekerja dengan optimal.
-
Apa saja bahaya asap rokok yang menempel di pakaian? Asap rokok yang menempel pada pakaian tidak hanya menyengat dan tidak nyaman, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan. Berikut adalah penjelasan tentang bahaya asap rokok yang menempel pada pakaian: 1. Zat Kimia Berbahaya Asap rokok mengandung banyak zat kimia berbahaya, termasuk nikotin, formaldehida, naftalena, dan tobacco-specific nitrosamines (TSNAs). Zat-zat ini dapat menempel pada permukaan pakaian dan berpotensi menyebabkan berbagai kondisi kesehatan yang serius, seperti kanker, Sudden Infant Death Syndrome (SIDS), dan chronic obstructive pulmonary disease (COPD).
-
Kapan Rumah Hantu Malioboro buka? Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00.
"Peraturan yang ketat dengan 100 persen mobil bebas rokok akan menurunkan paparan asap rokok pada anak serta melindungi mereka dari efek negatif rokok," tulis peneliti, seperti dilansir oleh NBC News (12/11).
The Centers for Disease Control and Prevention menyatakan bahwa tak ada tingkat aman bagi anak-anak terhadap paparan asap rokok. Anak-anak dan bayi yang telah menjadi perokok pasif lebih berisiko sakit karena bronkitis, pneumonia, dan infeksi telinga. Mereka juga lebih sering terkena batuk dibandingkan anak lain yang tidak terkena paparan asap rokok.
Terlebih lagi, anak yang menderita asma dan menjadi perokok pasif berkemungkinan mengalami serangan serius yang bisa berakibat kematian. Sindrom kematian mendadak pada bayi juga lebih mungkin terjadi pada bayi yang terkena paparan asap rokok.
Penelitian yang mengamati 795 orang tua yang merupakan perokok ini juga menemukan bahwa lebih dari 70 persen orang tua masih merokok atau membiarkan orang lain merokok di mobil ketika bersama anak-anak. Hanya sekitar 12 persen orang tua yang mengaku mobil mereka bebas asap rokok.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa bahkan ketika kaca mobil dibuka, paparan asap rokok terhadap anak tetap tinggi.
(mdk/kun)