Mitos salah kaprah seputar makanan yang sehat
Minum 8 gelas air sehari merupakan salah satu mitos salah kaprah seputar makanan. Ungkap mitos lainnya di sini!
Dalam jangka waktu yang lama mungkin kita memiliki atau bahkan telah menyebarkan informasi yang salah seputar makanan. Seiring dengan berjalannya waktu telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui secara pasti mengenai beberapa pandangan mengenai makanan ini. Melansir dari lifehacker.com, berikut ini merupakan deretan mitos salah kaprah mengenai makanan yang sehat.
1. Bakteri dalam talenan kayu
-
Apa yang dimaksud dengan makan sehat? Menurut Davis pada dasarnya, makan sehat adalah mengisi tubuh dengan makanan bergizi dan utuh.
-
Makanan apa yang baik buat menjaga kesehatan usus? Makanan fermentasi mengandung probiotik, yaitu bakteri baik yang memang dibutuhkan di dalam saluran cerna untuk membantu proses mencerna makanan. Jika ingin menjaga kesehatan pencernaan, jangan lupa juga untuk selalu mengonsumsi makanan tinggi serat. Bukan rahasia lagi kalau jenis makanan yang satu ini sangat penting untuk membantu kelancaran sistem pencernaan manusia.
-
Mitos makan di kamar apa yang dikaitkan dengan kesehatan? Banyak orang percaya bahwa makan di kamar dapat mengundang berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pencernaan dan peningkatan risiko terkena penyakit. Selain itu, remah-remah makanan yang tertinggal di kasur dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan serangga, seperti semut atau kutu, yang pada akhirnya dapat menyebabkan infeksi atau alergi kulit.
-
Apa saja mitos tentang masakan selain mitos masak keasinan? Mitos Lain Terkait Makanan Wanita Haid Dilarang Membuat Tape KetanDalam budaya tertentu, ada kepercayaan bahwa wanita yang sedang haid dilarang untuk membuat tape ketan karena dapat mempengaruhi rasa dan warna tape tersebut.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Bagaimana lemak sehat bekerja untuk membantu tubuh? Mekanisme mengenai bagaimana lemak sehat memengaruhi lipid belum sepenuhnya diketahui, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa lemak sehat memang dapat menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik di dalam tubuh.
ilustrasi daging merah di atas talenan kayu www.livescience.com
Ada banyak penelitian yang memperdebatkan gagasan ini. Salah satu studi yang paling terkenal datang dari University of California. Penelitiannya menunjukkan bahwa tidak ada manfaat antibakteri yang signifikan dengan menggunakan talenan plastik atau kayu.
Penelitian mencatat bahwa meskipun secara tidak sengaja kita meletakkan bakteri di atas talenan kayu dan hingga di dalam kayu. Meskipun bakteri di atas permukaan talenan telah hilang, mereka masih hinggap di dalam kayu untuk beberapa saat setelah penggunaan, mereka tidak akan berkembang biak dan secara perlahan akan mati.
2.Perang melawan lemak
Ilustrasi diet ©Istock
Meskipun lemak seringkali dianggap sebagai musuh, tetapi tak bisa disangkal tubuh kita membutuhkan lemak. Tanpa lemak tubuh manusia tidak akan mampu menyerap nutrisi dengan baik. Kekurangan lemak dalam tubuh dapat menghambat neurotransmitter yang menyampaikan pesan ke seluruh tubuh. Lemak dalam jumlah yang tepat dapat membantu penurunan berat badan dan mengontrol kolesterol dalam tubuh.
3. Minum 8 gelas air sehari
Ilustrasi minum air putih Shutterstock/aslysun
Kamu pasti telah sering mendengar mitos yang satu ini. Memang benar, tubuh sangat memerlukan asupan air yang cukup. meskipun begitu, sebenarnya tidak ada aturan baku untuk membatasi jumlah asupan air dalam tubuh. Ini karena setiap orang memiliki kebutuhan asupan yang berbeda-beda. Selain mengonsumsi air secara langsung, kita juga bisa mendapatkannya dari buah-buahan, dan sayuran. Sebagai penanda, urin dengan warna kuning menunjukkan bahwa kamu membutuhkan asupan air yang lebih.
4. Alumunium sebabkan penyakit alzheimer
Ilustrasi alzheimer Shutterstock/Zerbor
Mungkin kamu pernah mendengar orang berpandangan bahwa memasak dengan menggunakan peralatan yang berbahan alumunium berkontribusi pada penyakit alzheimer. Pandangan ini berakar pada penelitian yang dilakukan tahun 1970-an yang menunjukkan peningkatan kadar alumunium pada otak pasien alzheimer. Pasca itu, banyak penelitian yang berusaha untuk menemukan hubungan yang mungkin antara alzheimer dan alumunium.
Tetapi, mereka tidak berhasil menemukan hubungan yang pasti antara keduanya. Bahkan,ada hasil penelitian yang sama sekali bertentangan dengan mitos tersebut. Para ahli sepakat, bahwa alumunium yang diserap tubuh diproses ginjal dan keluar melalui air seni. Dan, yang pasti ini tidak berkaitan dengan alzheimer.
Tentunya sekarang kamu sudah bisa memastikan fakta terkait dengan mitos-mitos tersebut, kan? Jadi, jangan salah kaprah lagi, ya!
Baca juga:
Jangan keliru, ketahui fakta di balik 5 mitos tentang diabetes ini!
Diet: Membongkar 5 mitos tentang lemak
Menyingkap 5 efek bulan purnama bagi tubuh manusia
Mengungkap mitos mata merah yang menular lewat saling pandang
Inilah 5 fakta di balik mitos tentang nutrisi diet