Obesitas Bisa Menular pada Remaja dengan Lingkungan yang Cenderung Gemuk
"Tingkat obesitas yang lebih tinggi mungkin menormalkan berat badan tak sehat pada remaja dan sehingga pencegahan obesitas semakin sukar," terang peneliti Ashlesha Datar dari University of Southern California, Los Angeles.
Lingkungan tempat tinggal dan pergaulan seseorang bisa mengubah gambaran tubuh ideal mereka. Ketika berada di lingkungan di mana banyak orang gemuk, mereka cenderung menganggap hal tersebut sebagai suatu kondisi yang normal.
Remaja yang tinggal di antara anak-anak lain yang kelebihan berat badan cenderung untuk mengalami hal yang sama. Dilansir dari Medical Xpress, berdasar penelitian terbaru, kondisi ini membuat mereka cenderung memandang tipe tubuh gemuk sebagai sebuah hal yang ideal.
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Apa saja jenis-jenis obesitas berdasarkan penyebabnya? Jenis-jenis Obesitas Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan. Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker. Ada beberapa jenis obesitas yang dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu: Obesitas akibat jarang berolahraga, Obesitas akibat makanan, Obesitas vena, Obesitas karena merasa cemas, Obesitas genetik.
-
Apa saja komplikasi kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang berpotensi serius. Komplikasi obesitas tersebut antara lain adalah: Komplikasi 1. Penyakit jantung dan stroke. Obesitas membuat Anda lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke. 2. Diabetes tipe 2. Obesitas dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes. 3. Kanker. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat. 4. Masalah pencernaan. Obesitas meningkatkan kemungkinan berkembangnya mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati. 5. Apnea tidur. Orang dengan obesitas lebih cenderung mengalami sleep apnea, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur. 6. Osteoarthritis. Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan beban, selain meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan komplikasi seperti osteoarthritis.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas akibat makanan? Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, mengurangi porsi makan, dan memilih makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin.
-
Kenapa obesitas dapat menyebabkan penyakit? Lemak yang berlebihan dapat mengakumulasi di sekitar organ vital, termasuk jantung, dan menyebabkan tekanan darah tinggi serta peningkatan kadar kolesterol.
-
Apa saja gejala dari obesitas yang disertai diabetes? Obesitas dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan hipertensi. Gejalanya umumnya tidak terlihat, tetapi beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala, pusing, nyeri dada, atau sesak napas.
"Tingkat obesitas yang lebih tinggi mungkin menormalkan berat badan tak sehat pada remaja dan sehingga pencegahan obesitas semakin sukar," terang peneliti Ashlesha Datar dari University of Southern California, Los Angeles.
Tim peneliti mengumpulkan data dari 401 remaja yang diambil datanya antara Desember 2017 hingga Juli 2018. Remaja dan orangtua mereka mengikuti survei onlinr mengenai tinggi dan berat badan remaja serta faktor lainnya.
Para remaja dan anak ini diminta menunjukkan bagaimana bentuk tubuh ideal menurut mereka.
"Remaja yang tinggal di pedesaandengan tingkat obesitas yang tinggi cenderungmemilih figur yang merefleksikan ukuran tubuh lebih besar dibanding remaja yang tinggal di pedesaan dengan tingkat obesitas rendah," terang Datar.
Datar mengungkap bahwa dia tidak yakin apa yang bisa dilakukan untuk mengompensasi lingkungan remaja ini dan membuat mereka memilih jenis tubuh lebih sehat.
"Mungkin mengedukasi remaja mengenai berat badan tak sehat dan cara mengatasi tekanan sosial serta norma terkait ukuran tubuh bisa membantu," jelas Datar.
(mdk/RWP)