Pasangan beda kelamin lebih sehat dibanding homoseks?
Pasangan sesama jenis yang hidup bersama memiliki tingkat kesehatan yang lebih rendah dibanding pasangan heteroseksual.
Pasangan sesama jenis yang hidup bersama memiliki tingkat kesehatan yang lebih rendah dibanding pasangan heteroseksual.
Para peneliti dari Michigan State University baru-baru ini menerbitkan sebuah studi dalam Journal of Health and Social Behavior yang menyoroti kesehatan pasangan homoseksual dan heteroseksual.
Mereka menggali informasi dari pasangan sesama jenis yang telah hidup bersama yang kemudian dibandingkan dengan pasangan heteroseksual yang menikah atau hidup bersama, serta orang-orang yang telah bercerai, janda atau belum pernah menikah sama sekali.
Studi ini mengumpulkan data dari 1.634 wanita yang hidup dengan sesama pasangan sesama jenis dan 1.659 pria yang hidup dengan pasangan homo mereka, yang menjadi bagian dari National Health Interview Surveys tahun 1997-2009.
"Pernikahan sesama jenis berhasil mewakili populasi yang sangat menarik, tidak hanya untuk politik, tetapi juga dalam hal kesenjangan kesehatan," kata pimpinan studi, Hui Liu, asisten profesor sosiologi di Michigan State University, seperti dilansir time.com (27/2).
Setelah mengontrol pengaruh dari status sosial ekonomi dan kesehatan, para peneliti menemukan bahwa pria homo 61% lebih mungkin mengalami tingkat kesehatan yang buruk dibandingkan dengan pria dalam perkawinan heteroseksual, dan wanita yang hidup dengan pasangan sesama jenis mereka 46% lebih mungkin memiliki status kesehatan yang lebih rendah dibandingkan dengan wanita dalam perkawinan heteroseksual.
Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan pada pasangan homoseksual adalah tekanan sosial seperti stres. Liu juga mengungkapkan bahwa legalisasi pernikahan sesama jenis juga mempengaruhi tingkat kesehatan pasangan homoseksual. Tidak semua negara melegalkan pernikahan sesama jenis dan hal tersebut secara tidak langsung terkait dengan tunjangan dan berbagai fasilitas asuransi yang diberikan negara untuk warganya.
Baca juga:
-
Apa yang dimaksud dengan LGBTQ? LGBTQ adalah singkatan dari Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer. Ini merupakan sebuah kelompok atau komunitas yang mengarah pada jenis identitas seksual selain heteroseksual.
-
Apa yang dimaksud dengan Hiperseksualitas? Kecanduan seks, juga dikenal sebagai perilaku seksual kompulsif atau hiperseksualitas, adalah kondisi di mana seseorang memiliki fokus yang sangat intens pada perilaku, fantasi, atau dorongan seksual yang sulit dikendalikan.
-
Kenapa penting untuk memahami LGBTQ? Penting bagi masyarakat untuk mnegedukasi diri sendiri terkait isu LGBTQ yang ada di masyarakat. . Dengan pemahaman ini, diharapkan setiap masyarakat bisa bijak dalam bersikap terhadap kelompok LGBTQ.
-
Bagaimana istilah LGBTQ digunakan untuk mengakui dan menghormati keragaman? LGBTQ digunakan untuk mengakui dan menghormati keragaman identitas gender dan orientasi seksual, serta untuk memperjuangkan hak-hak, penerimaan, dan kesetaraan bagi individu-individu dalam kelompok ini.
-
Bagaimana hiperseksualitas bisa diatasi? Ada beberapa cara untuk mengatasi kecanduan seks, termasuk: Mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan untuk menyeimbangkan bahan kimia di otak guna mengelola gejala kondisi mental seperti depresi atau kecemasan. Terapi perilaku kognitif dapat membantu seseorang mengenali pemicu dorongan seksual dan mengajarkan mereka cara bekerja dengan perilaku tersebut. Menciptakan kebiasaan rutin untuk tidur, makan makanan bergizi, dan tetap aktif untuk mendukung kesehatan fisik dan mental.
-
Kenapa hiperseksualitas bisa berbahaya? Kondisi ini tidak hanya menyebabkan penderitaan emosional, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kesehatan, hubungan, dan pekerjaan seseorang.
Apple, Google, dan Facebook dukung pernikahan sejenis
Polisi yang sodomi bocah terancam dipecat tidak hormat
Polisi dan kuli bangunan sodomi bocah 5 tahun