Pecinta makanan pedas adalah orang yang suka disiksa?
Penyebab dari kecanduan rasa pedas itu ternyata berasal dari capsaicin, senyawa penyebab pedas pada cabai.

Bagi orang yang menggilai makanan pedas, rasanya akan hambar jika mereka menikmati hidangan yang diolah tanpa cabai. Penyebab dari kecanduan rasa pedas itu ternyata berasal dari capsaicin, senyawa penyebab pedas pada cabai. Demikian menurut John Prescott dari CSIRO, Australia.
Capsaicin ditemukan dalam paprika merah, cabai, dan anggota lain dari genus capsicum. Senyawa tersebut membuat sensasi rasa terbakar di mulut. Pemicu rasa itu disebabkan oleh saraf trigeminal yang memiliki cabang di mata, hidung, lidah, dan mulut.
Demi mengetahui penyebab kenapa banyak orang rela merasakan pedas, Prescott dan tim peneliti pun menganalisis capsaicin. Mereka lantas menemukan kalau capsaicin mendorong pelepasan hormon endorfin yang merupakan penghilang rasa sakit alami tubuh. Endorfin juga menciptakan perasaan senang dan nyaman. Sehingga ketika seseorang menikmati makanan yang mengandung capsaicin, mereka akan makan lebih banyak.
Peneliti juga menemukan kalau rasa pedas berdampak pada penerimaan rasa manis yang buruk bagi seseorang.
"Seolah capsaicin bertindak mengalihkan perhatian otak dari informasi rasa manis," demikian tulis peneliti dalam jurnal New Scientist.
Penjelasan ringkasnya seperti ini, capsaicin bertanggung jawab atas segala sensasi terbakar pada mulut. Kemudian hormon endorfin meningkat dan pecinta makanan pedas merasa lebih nyaman. Rasanya seperti seseorang tidak bisa menghentikan kenikmatan itu demi mendapatkan sensasi lebih. Bisa dikatakan bahwa pecinta makanan pedas menikmati sakit dan siksaan rasa terbakar itu sendiri.
Meskipun demikian, peneliti lantas mengingatkan kalau makan makanan pedas berlebihan bisa merusak saraf trigeminal. Kecanduan akhirnya tidak bisa dihentikan. Maka dari itu makanan tanpa capsaicin akan terus dianggap tidak lezat oleh para pecandu pedas.
(mdk/riz)