Pemberian Imunisasi Dasar Tak Cukup untuk Lindungi Kesehatan Anak dengan Sempurna
Banyak orangtua membesarkan anak dan salah mengira bahwa memberi imunisasi dasar lengkap pada anak merupakan hal yang cukup. Namun rupanya masih ada hal lain yang harus dilakukan untuk memberi perlindungan kesehatan yang cukup pada anak.
Banyak orangtua membesarkan anak dan salah mengira bahwa memberi imunisasi dasar lengkap pada anak merupakan hal yang cukup. Namun rupanya masih ada hal lain yang harus dilakukan untuk memberi perlindungan kesehatan yang cukup pada anak.
Imunisasi dasar lengkap yang meliputi imunisasi hepatitis B, basilus calmette Guerin atau BCG (cegah TBC), polio, campak, dan DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) dari bayi berusia nol sampai 11 bulan tidaklah cukup. Upaya ini harus dilanjutkan dengan imunisasi rutin lengkap, yang bertujuan melindungi anak dari penyakit.
-
Mengapa penting untuk memberikan imunisasi kepada anak? Imunisasi merupakan salah satu langkah penting dalam mencegah kehilangan pendengaran pada anak. Penyakit infeksi seperti campak, gondongan, dan rubella dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Oleh karena itu, vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella), serta vaksin meningitis dan influenza, sangat disarankan untuk melindungi anak dari infeksi yang dapat mempengaruhi pendengaran mereka.
-
Apa masalah kesehatan serius yang banyak dihadapi anak-anak Indonesia? Dokter spesialis anak divisi endokronologi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), mengungkapkan bahwa diabetes tipe 1 merupakan masalah serius yang paling umum dihadapi anak-anak Indonesia.
-
Apa aja bahaya jajan sembarangan untuk kesehatan anak? Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat timbul akibat kebiasaan jajan sembarangan pada anak: Keracunan Makanan, Diare, Tipes, Kekurangan Gizi, Masalah Gigi, Radang Tenggorokan, Obesitas, Kerusakan Usus, Kematian.
-
Apa yang bisa melindungi bayi dari penyakit? Air susu ibu merupakan makanan utama bayi dan bisa memberi perlindungan optimal dari sejumlah penyakit.
-
Bagaimana cara mencegah ISPA pada anak dengan imunisasi? Imunisasi adalah suntikan yang membuat tubuh anak menjadi lebih kuat melawan berbagai macam penyakit.Anak yang belum diimunisasi campak lebih berisiko menderita ISPA yang bisa berkembang menjadi penyakit paru-paru serius seperti pneumonia. Imunisasi DPT pun termasuk yang dapat melindungi anak dan balita dari penyakit difteri dan pertusis yang termasuk dalam ISPA.
-
Apa manfaat pelukan bagi kesehatan fisik anak? Dalam konteks ini, Dr. Bruce D. Perry, seorang ahli neurosains anak, mengungkapkan, "Ketika anak merasa nyaman dan aman melalui kontak fisik seperti pelukan, produksi kortisol dalam tubuhnya akan berkurang, sehingga ia lebih mampu mengatasi stres dan mengembangkan kepercayaan diri yang kuat."
Pernyataan tersebut termaktub dalam sambutan Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek, yang disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi pada acara Pekan Imunisasi Dunia 2019 di Kementerian Kesehatan, Jakarta, ditulis Rabu (24/4).
"Imunisasi dasar lengkap yang diperoleh pada usia bayi tidaklah cukup, diperlukan imunisasi rutin lengkap agar kekebalan optimal," ucap Oscar.
Menkes Nila dalam sambutannya juga memberikan imbauan kepada masyarakat, betapa penting imunisasi rutin lengkap sebagai dasar mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Program imunisasi sebagai investasi mewujudkan bangsa yang sehat, bermutu, dan berdaya saing.
Imunisasi rutin lengkap terdiri atas:
1. Imunisasi dasar pada usia nol sampai 11 bulan.
2. Imunisasi lanjutan berupa DPT-HB-Hib ( Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, serta Pneumonia (radang paru) dan Meningitis (radang selaput otak) dan Campak Rubella pada usia 18 bulan.
3. Imunisasi lanjutan Campak Rubella dan DT (Difteri Tetanus) pada kelas 1 SD/ Madrasah Ibtidaiyah/sederajat.
4. Imunisasi Td (Tetanus Difteri) pada kelas 2 dan 5 SD/Madrasah Ibtidaiyah/sederajat.
"Seperti yang disampaikan Bu Menteri (dalam sambutannya), kalau yang namanya imunisasi rutin lengkap itu tidak berhenti di usia 11 bulan, tapi sampai usia SD juga ada imunisasi tambahan," tambah Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono.
Pemberian imunisasi lanjutan ini bukan hanya untuk melanjutkan imunisasi dasar yang diberikan ketika bayi. Pemberian imunisasi ini perlu dilakukan untuk memberi perlindungan optimal bagi anak.
Reporter: Fitri Haryanti Harsono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Anak Masih Terjangkit Penyakit Sesudah Imunisasi, Apa Penyebabnya?
Anak di Atas Usia 2 Tahun Ternyata Sudah Tidak Membutuhkan Tidur Siang Lagi
Begini Cara Ketahui Ketika Seorang Anak-Anak Tengah Alami Anemia
Hal yang Penting Diketahui Orangtua untuk Membiasakan Anak Buang Air Secara Mandiri
Jangan Dianggap Lucu, Anak Gemuk Memiliki Bahaya yang Mengancam Kesehatannya
4 Manfaat yang Dapat Diperoleh dari Pijat Bayi