Pola kebotakan pada pria bisa deteksi kanker prostat?
Pria yang mengalami kebotakan di usia 45 tahun berisiko lebih tinggi terkena kanker prostat agresif.
Kebotakan rambut dan prostat, tampaknya tak ada kaitan antara kedua hal tersebut. Tetapi faktanya, sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa pola kebotakan pada pria bisa menunjukkan risiko kanker prostat yang kemungkinan dihadapinya. Penelitian menemukan bahwa pria dengan pola kebotakan tertentu lebih berisiko terkena kanker prostat yang agresif.
"Kesimpulan yang kami dapatkan bahwa di masa depan, pola kebotakan rambut memiliki peran untuk mengetahui risiko kanker prostat dan bisa didiskusikan ketika pasien dan dokter melakukan pemeriksaan kanker prostat," ungkap penulis penelitian Michael Cook dari US National Cancer Institute.
Pola kebotakan pada pria adalah pola kerontokan rambut yang dimulai dengan rambut bagian depan, atau yang dimulai dari rambut bagian tengah. Pada beberapa pria, pola kebotakan mereka dimulai dari samping kiri atau kanan dan menyisakan rambut di tengah. Kebotakan akan membuat tekanan testosteron pada kulit dan mempengaruhi kemampuan kulit untuk memproses hormon testosteron.
Hasil penelitian ini didapatkan setelah peneliti mengamati 40.000 pria di Amerika Serikat antara tahun 1993 hingga 2001. Partisipan berusia 55 sampai 74 tahun dan menjawab pertanyaan seputar kerontokan rambut dan pola kebotakan mereka saat berusia 45 tahu, seperti dilansir Web MD (15/09).
Berdasarkan penelitian, sekitar 18 persen partisipan mengaku mengalami kebotakan saat berusia 45 tahun. Kemudian, selama penelitian lanjutan tahun 2006 hingga 2008, peneliti menemukan sekitar 1.100 pria terkena kanker prostat dan 600 di antaranya adalah kanker agresif.
Pria yang memiliki pola kebotakan tertentu berpotensi 39 persen lebih tinggi terkena kanker prostat agresif dibandingkan pria yang tidak mengalami kebotakan. Meski begitu, penelitian ini tak membuktikan bahwa kebotakan menjadi pemicu atau penyebab kanker prostat, begitu juga sebaliknya.