Protein Merupakan Nutrisi yang Jangan Sampai Lupa Diberikan pada Anak
Dokter spesialis gizi dan klinis dari Rumah Sakit Pondok Indah , Juwalita Surapsari, menjelaskan, bayi dan anak-anak yang berada dalam tahap tumbuh dan berkembang, membutuhkan protein lebih banyak per kilogram berat badannya dibandingkan dengan orang dewasa.
Pada usia masih dini, anak membutuhkan berbagai macam gizi yang lengkap mulai dari karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Salah satu hal lain yang tak boleh dilupakan adalah juga kebutuhan protein pada anak.
Dokter spesialis gizi dan klinis dari Rumah Sakit Pondok Indah , Juwalita Surapsari, menjelaskan, bayi dan anak-anak yang berada dalam tahap tumbuh dan berkembang, membutuhkan protein lebih banyak per kilogram berat badannya dibandingkan dengan orang dewasa.
-
Apa saja sumber protein hewani yang baik untuk anak? Selain daging, makanan laut, dan telur, susu segar yang telah dipasteurisasi dapat menjadi pilihan yang sangat baik sebagai sumber protein hewani untuk anak.
-
Bagaimana cara memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup? c. Perhatikan Pola Makan Anak Tahukah para orang tua, stunti bisa dipengaruhi oleh masalah pola makan anak. Oleh karena itu, pastikan para orang tua memberikan si kecil makan dengan cara yang tepat. Dengan begitu, anak-anak pun mampu memiliki perilaku atau kebiasaan makan yang baik. Sehingga nantinya kebutuhan asupan nutrisi harian anak dapat terpenuhi dengan baik.
-
Kenapa pemenuhan protein hewani penting untuk perkembangan anak? Pemenuhan kebutuhan nutrisi, terutama protein hewani, pada anak menjadi aspek krusial dalam memastikan pertumbuhan yang optimal dan mencegah stunting, kondisi serius akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi yang kurang.
-
Mengapa penting untuk memberikan nutrisi tepat bagi anak? Untuk mendukung masa tumbuh kembangnya, dan sekaligus meningkatkan kepintaran si kecil, ibu wajib pula memberikan dia berbagai nutrisi yang tepat.
-
Bagaimana cara memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup? Perbanyak makanan yang dapat membantu melancarkan pencernaan, seperti buah dan sayur, makanan manis nggak usah terlalu banyak (diberikan).
-
Kenapa nutrisi yang tepat penting untuk meningkatkan kecerdasan anak? Salah satu faktor penting yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan anak adalah nutrisi yang tepat.
Asupan protein sehari-hari sendiri bergantung sama berat dan tinggi badan, usia, dan jenis kelamin. Anak membutuhkan protein sekitar 10 persen dari total kebutuhan energi harian atau kurang lebih 10 sampai 20 gram setiap hari. Untuk fungsinya, protein dibutuhkan sebagai zat pembangun.
"Protein bisa menyusun otot, membuat hormon, membuat enzim pencernaan," kata Juwalita.
Juwalita melanjutkan bahwa kekurangan protein dapat menghambat tumbuh kembang anak.
"Kalau pertumbuhan anak terhambat maka anak akan gampang sakit, secara komposisi tubuh ototnya kecil dan dapat mengakibatkan anak akan lebih mudah gemuk nantinya," kata Juwalita.
"Karena otot itu ibaratnya seperti "kompor" di tubuh kita, kalau kita makan kan harus dimetabolisme jadi energi, nah yang memetabolisme itu salah satunya diotot," kata dia menambahkan.
Meski protein punya peran penting bagi si Kecil, orangtua harus tetap memperhatikan jumlah asupan protein yang dikonsumsinya.
Juwalita mengatakan, mengonsumsi protein yang berlebihan dapat menyebabkan terganggunya fungsi ginjal, karena hasil metabolisme dikeluarkan lewat ginjal.
Untuk mengetahui apakah asupan gizi anak sudah terpenuhi, caranya mudah yaitu dengan mengikuti panduan piring makan sehat, seperti yang disarankan oleh Juwalita.
Untuk anak-anak, sesuaikan dengan kebutuhan mereka, tapi pada dasarnya harus memenuhi lima kelompok bahan makanan, seperti makanan pokok yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak yang baik, serat, dan jangan lupa minum air yang cukup karena air menunjang metabolisme tubuh sehingga kebutuhan cairan anak akan mencukupi.
Orangtua harus membiasakan anak untuk mengonsumsi makanan atau minuman sejak pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI)
"Konsumsi protein untuk Anak dimulai dari mpasi awal, harus sudah ada proteinnya, protein harus segera dikenalkan dan jangan lama-lama, karena kandungan zat besi di dalam asi kan sudah turun di usia mpasi itu atau usia 6 bulan," jelasnya.
Namun ada kalanya anak menolak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung protein. Anak yang masih usia mpasi, cenderung masih kesulitan dalam mengunyah makanan berprotein seperti daging, sehingga orangtua harus memahami kemampuan sang anak untuk mengunyah makanan.
Laporan : Siti Nurhaifa
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kurang Berat Badan pada Balita Bisa Timbulkan Risiko Jangka Pendek dan Panjang
Deretan Manfaat Sehat yang Dikandung oleh Buah Nangka
Sejumlah Khasiat Tak Terduga yang Dikandung Oleh Sesiung Bawang
4 Nutrisi Penting yang Bisa Bantu Cegah Munculnya Pneumonia
Sejumlah Bahaya yang mengintai dari Kebiasaan Konsumsi Jus Buah Berlebih
2 Nutrisi ini Bisa Bantu Kamu Kontrol Kadar Gula Darah
Ini Cara Cegah Munculnya Keringat Ketika Makan Daging