Rasa yang Lebih Lezat buat Orang Obesitas Mengonsumsi Lebih Banyak Makanan
Sebuah penelitian mengungkap bahwa orang obesitas cenderung makan lebih banyak makanan karena rasa lebih lezat yang mereka rasakan. Persepsi rasa yang berbeda ini merupakan salah satu penyebab mereka makan lebih banyak.
Orang-orang dengan kondisi kegemukan atau obesitas cenderung tampak lebih banyak dibanding orang yang memiliki badan kurus. Kebiasaan makan lebih banyak ini ternyata juga disebabkan oleh satu hal yang cukup mengejutkan.
Dilansir dari NY Post, sebuah penelitian mengungkap bahwa orang obesitas cenderung makan lebih banyak makanan karena rasa lebih lezat yang mereka rasakan. Persepsi rasa yang berbeda ini merupakan salah satu penyebab mereka makan lebih banyak.
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Apa saja jenis-jenis obesitas berdasarkan penyebabnya? Jenis-jenis Obesitas Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan. Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker. Ada beberapa jenis obesitas yang dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu: Obesitas akibat jarang berolahraga, Obesitas akibat makanan, Obesitas vena, Obesitas karena merasa cemas, Obesitas genetik.
-
Apa saja komplikasi kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang berpotensi serius. Komplikasi obesitas tersebut antara lain adalah: Komplikasi 1. Penyakit jantung dan stroke. Obesitas membuat Anda lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke. 2. Diabetes tipe 2. Obesitas dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes. 3. Kanker. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat. 4. Masalah pencernaan. Obesitas meningkatkan kemungkinan berkembangnya mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati. 5. Apnea tidur. Orang dengan obesitas lebih cenderung mengalami sleep apnea, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur. 6. Osteoarthritis. Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan beban, selain meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan komplikasi seperti osteoarthritis.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas akibat makanan? Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, mengurangi porsi makan, dan memilih makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin.
-
Kenapa obesitas dapat menyebabkan penyakit? Lemak yang berlebihan dapat mengakumulasi di sekitar organ vital, termasuk jantung, dan menyebabkan tekanan darah tinggi serta peningkatan kadar kolesterol.
-
Apa saja gejala dari obesitas yang disertai diabetes? Obesitas dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan hipertensi. Gejalanya umumnya tidak terlihat, tetapi beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala, pusing, nyeri dada, atau sesak napas.
Termuan ini didapat berdasar sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Iowa. Pada penelitian ini, mereka memberi cokelat terhadap dua kelompok wanita yang satu obesitas dan yang satunya tidak.
Persepsi Rasa yang Berbeda
Berdasar percobaan tersebut, diketahui bahwa pada wanita yang mengalami obesitas, rasa dari makanan mereka tetap sama seperti pada suapan pertama. Temuan mengenai persepsi rasa ini cukup penting dalam mencegah obesitas terutama dengan memperhatikan nutrisi yang dibutuhkan.
"Jika orang obesitas memang memiliki persepsi rasa yang berbeda dibanding orang tidak obesitas, maka hal ini biasa menghadirkan pemahaman lebih baik terhadap obesitas," terang peneliti Linnea Polgreen.
Penelitian Menggunakan Cokelat
Lebih dari 300 partisipan terlibat dalam penelitian ini. 161 partisipan memiliki indeks massa tubuh normal, 78 partisipan kelebihan berat badan, dan 51 partisipan mengalami obesitas.
Para partisipan ini diberi satu cokelat secara satu per satu. Kemudian mereka diminta untuk menilai rasanya masing-masing setelah memakannya.
Wanita Obesitas Lebih Menikmati Makanan
Pada wanita yang mengalami obesitas mereka butuh mengonsumsi 12,5 cokelat sebelum mengalami tahapan rasa yang sama dengan wanita yang tidak obesitas usai makan 10 cokelat. Hal ini berarti bahwa wanita obesitas bisa lebih menikmati rasa makanan dibanding orang lain.
"Hal ini mungkin menjelaskan sebagian mengapa orang obesitas makan lebih banyak dibanding orang yang tidak obesitas," terang peneliti Aaron Miller.
(mdk/RWP)