Rumah Beratap Asbes Bisa Menjadi Penyebab Munculnya Kanker Paru
"Kita semua patut waspada dengan jumlah penderita kanker yang terus meningkat di Indonesia, termasuk kanker paru," kata ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof. Dr. dr. Aru Wicaksono Sudoyo, Sp.PD., KHOM., FINASIM., FACP.
Salah satu jenis kanker yang paling mematikan di dunia adalah kanker paru. Berdasar data dari dari Globocan pada 2018, setiap tahun terdapat 26.095 orang di Indonesia meninggal dunia karena kanker paru-paru.
Perlu diketahui bahwa penyakit ini muncul karena adanya pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada jaringan paru-paru. Bila tidak ditangani dengan baik, pertumbuhan sel ini dapat menyebar ke jaringan yang terdekat atau bagian tubuh lainnya, seperti tulang, hati, dan otak.
-
Bagaimana cara mencegah kanker paru-paru? Kanker paru-paru dapat menyerang siapa saja, baik perokok maupun bukan perokok. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker paru-paru sejak dini, yaitu: Tidak merokok atau berhenti merokok.
-
Kapan gejala kanker paru biasanya terasa? Paru kita itu tidak memiliki saraf perasa, tapi saraf perasa ada di lapisan dalam, sehingga kalau sudah kena sampai sana maka sudah stadium empat," kata Sita lagi.
-
Kebiasaan apa yang jadi pemicu utama kanker paru-paru? Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko nomor satu penyebab kanker paru-paru, terhitung hampir 90% dari semua kasus.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Bagaimana cara mencegah kanker paru-paru pada anak? Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker paru-paru pada anak: 1. Hindari paparan asap rokok: Salah satu faktor risiko utama kanker paru-paru adalah merokok atau terpapar asap rokok. Jadi yang pertama kali harus dilakukan adalah membuat lingkungan bebas dari asap rokok. Larang merokok di dalam rumah atau mobil, dan hindari juga mengizinkan anak menghirup asap rokok pasif.
-
Apa itu kanker pankreas? Kanker pankreas adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel yang ada di jaringan pankreas. Sel-sel kanker pankreas merupakan sel-sel yang mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol dan dapat menyebar ke organ dan jaringan lain di sekitarnya.
"Kita semua patut waspada dengan jumlah penderita kanker yang terus meningkat di Indonesia, termasuk kanker paru," kata ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof. Dr. dr. Aru Wicaksono Sudoyo, Sp.PD., KHOM., FINASIM., FACP.
Dokter spesialis paru konsultan, dr. Elisna Syahruddin, Ph.D., Sp.P (K) juga mengatakan bahwa saat ini jumlah penyitas kanker paru Indonesia berada diurutan ke-4 dari seluruh negara di dunia. "Semakin banyak orang, semakin banyak juga beban penyakitnya," kata dr. Elisna pada kesempatan yang sama.
Meskipun kanker paru baru bisa menunjukkan gejala-gejalanya dan dideteksi ketika sel kanker sudah tumbuh sepanjang 1 cm dalam 10 tahun, masyarakat tetap perlu memahami upaya-upaya pencegahan kanker, terutama kanker paru.
Upaya Pencegahan Kanker Paru
Pada dasarnya kanker paru dapat dicegah dengan menghindari risiko penyebabnya serta mengubah pola hidup masyarakat. Perokok pasif, polusi udara, radiasi, riwayat kanker dalam keluarga, atap asbes, dan radon tak dapat dimungkiri telah memiliki korelasi dengan kanker paru.
"Jika dalam keluarga seorang suami merokok meskipun tidak di dalam rumah, dapat juga menyebarkan asap rokoknya melalui rambut dan baju kepada istri dan anaknya. Istri dan anaknya tersebut juga bisa dikatakan perokok pasif," kata dr. Elisna
Ternyata rumah yang memiliki atap asbes juga dapat menyebabkan kanker paru.
"Hati-hati yang rumahnya beratapkan asbes, karena asbes juga dapat menyebabkan kanker paru. Tak hanya penghuni rumah, pekerja pabrik dan tukang bangunan yang menjual asbes juga dapat menderita kanker paru," dr. Elisna mengingatkan.
Dokter Elisna juga mengatakan bahwa sebenarnya radon belum populer di Indonesia, tetapi masyarakat juga perlu mengetahui radon itu seperti apa.
"Radon adalah gas bumi yang berada di bawah tanah. Oleh karena itu, ketika ingin membeli sebuah rumah harus dihitung terlebih dahulu radonnya berapa, terutama rumah dengan lantai satu," dr. Elisna menambahkan.
Untuk mengurangi risiko penyakit ini, seseorang harus mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dengan olahraga yang teratur, mempertahankan berat badan yang ideal, mengonsumsi makanan yang baik, aman, dan sehat. Sejumlah cara ini bisa menurunkan risiko kanker hingga 35 persen.
Penulis: Salsabila Fauziah Rahman
Sumber: Liputan6.com