Selain mengantuk, ini alasan lainnya kenapa kamu selalu menguap
Sering menguap bisa terjadi karena gangguan tidur, efek samping obat, epilepsi, atau masalah otak.
Menguap seringkali kamu alami ketika kamu lelah dan mengantuk atau butuh waktu untuk beristirahat. Sehingga saat kamu menguap, pasti kamu akan mengambil waktu untuk langsung tidur.
Namun setelah ditidurkan, kamu masih sering saja menguap. Seringkali mengalami hal yang sama? Dilansir dari boldsky.com ternyata sering menguap bukan hanya menjadi tanda bahwa kamu mengantuk. Sebab menguap bisa merupakan gejala dari beberapa penyakit seperti penjelasan di bawah ini.
Masalah lever
Jika kamu sering menguap selama beberapa waktu padahal kamu sama sekali tidak mengantuk, coba lakukan tes atau uji kesehatan lever. Sebab masalah lever juga biasanya ditandai dengan seringnya menguap.
Multiple Sclerosis
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang menderita Multiple Sclerosis atau MS juga akan menderita disfungsi thermoregualtory atau ketidakmampuan untuk mengontrol suhu tubuh mereka sehingga pada akhirnya akan sering membuat mereka menguap.
Masalah otak
Alasan lain kenapa kamu sering menguap biasanya disebabkan oleh radang otak yang terjadi saat kamu mengalami stroke ringan. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa menguap berlebihan adalah gejala dari pasien yang mengalami peradangan di batang otak mereka.
Epilepsi
Mungkin kamu akan terkejut. Namun keseringan menguap juga bisa menjadi tanda epilepsi. Sebab gangguan kesehatan ini akan menyebabkan otak mengirimkan sinyal yang abnormal sehingga dapat membuat kamu menguap secara berlebihan.
Efek samping obat
Beberapa jenis obat yang diresepkan mampu membuat kamu merasa lelah dan merasa bahwa energi terkuras. Sehingga kamu pun akan sering menguap. Jenis obat-obatan yang biasanya membuat kamu mengantuk adalah yang mengandung SSRIs (selective serotonin reuptake inhibitors) atau antihistamines.
Gangguan tidur
Dalam banyak kasus, salah satu alasan mengapa kamu sering menguap adalah karena kamu mengalami gangguan tidur yang membuat kamu kurang tidur. Kurang tidur ini akan membuatmu menguap saat kamu terjaga. Jadi agar kamu tidak sering menguap, coba perbaiki pola tidur.
Itulah alasan kenapa kamu menjadi sering menguap. Oleh karena itu jika kamu mengalami gejala yang sama, lebih baik cari tahu alasan di balik kenapa kamu sering menguap.
Baca juga:
Ini bahayanya jika kamu tidur kurang dari 6 jam setiap hari
Ini dampak perubahan iklim pada kualitas tidur manusia
Kenapa manusia dewasa harus tidur selama 8 jam sehari?
Kapan saat yang tepat untuk mengganti bantal tidur?
-
Kapan penelitian tentang hubungan kurang tidur dan diabetes dilakukan? Sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan 247.000 orang yang dikumpulkan antara tahun 2006 dan 2010 untuk UK Biobank, sebuah database biomedis yang cukup luas.
-
Kapan penelitian tentang hubungan kurang tidur dan risiko kematian dilakukan? Berdasarkan penelitian yang dilakukan antara tahun 1995 dan 1998, para peneliti menemukan hubungan yang kuat antara risiko kematian yang lebih tinggi dengan kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam semalam.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang hubungan kurang tidur dan diabetes? Sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan 247.000 orang yang dikumpulkan antara tahun 2006 dan 2010 untuk UK Biobank, sebuah database biomedis yang cukup luas.
-
Apa yang dimaksud dengan insomnia? Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan tidur, sulit mempertahankan tidur atau tidur yang tidak memadai dalam jangka waktu yang cukup.
-
Apa saja penyebab utama gangguan tidur insomnia? Sejumlah hal bisa menjadi penyebab masalah ini. Stres, kecemasan, depresi, gangguan kesehatan mental, gangguan kesehatan fisik, perubahan lingkungan, gangguan tidur yang tidak teratur, konsumsi kafein atau alkohol berlebihan, efek samping obat-obatan bisa menjadi penyebabnya.
-
Apa saja masalah kesehatan yang bisa muncul jika insomnia terjadi dalam jangka panjang? Ketika masalah ini terjadi dalam jangka panjang, bakal muncul masalah pada kesehatanmu. Masalah yang mungkin muncul dalam jangka panjang berupa kecemasan, depresi, sakit kepala, radang sendi, serangan jantung, dan osteoporosis.