Temukan petunjuk sisa usia kamu melalui air liur
Penelitian ungkap air liur dapat dijadikan indikator untuk memprediksi sisa usia seseorang. Temukan petunjuknya di sini!
Pernah merasa penasaran dengan panjang usia yang bisa kamu nikmati? Atau apakah kamu membutuhkan peringatan sejak dini untuk bisa menikmati usia yang panjang dalam kondisi yang sehat? Salah satu petunjuk yang cukup jelas yang bisa kamu ketahui adalah sari pola makan yang kamu terapkan setiap harinya. Tetapi, terkadang kamu bisa juga menemukan petunjuk-petunjuk di tempat lain yang tidak pernah kamu duga. Misalkan saja seperti melalui kondisi air liur kamu. Tak percaya? Tim peneliti dari University of Birmingham akan menunjukkannya pada kamu.
Belum lama ini, tim penelitian tersebut menemukan keterkaitan antara air liur dengan risiko kematian. Mereka menemukan bahwa tingkat antibodi rendah dalam air liur terkait dengan peningkatan risiko kematian dan berfungsi sebagai indikator awal risiko kematian. Para peneliti melakukan pengamatan pada 639 orang yang berusia minimal 63 tahun dengan mengambil sampel air liur mereka pada tahun 1995. Sampel tersebut digunakan untuk melihat tingkat sekresi imunoglobulin A atau IgA. Imunoglobulin A atau dikenal juga dengan antibodi adalah protein yang mensekresi sel darah putih. Ini sangat penting untuk memerangi penyakit menular.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Apa itu kanker pankreas? Kanker pankreas adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel yang ada di jaringan pankreas. Sel-sel kanker pankreas merupakan sel-sel yang mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol dan dapat menyebar ke organ dan jaringan lain di sekitarnya.
-
Bagaimana cara mencegah kanker pankreas? Perlu diketahui, kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang memiliki tingkat kematian yang tinggi. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah risiko terkena kanker pankreas, yaitu sebagai berikut:• Makan makanan yang mengandung serat dan antioksidan. Serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi peradangan, dan memperlambat pertumbuhan sel kanker. Antioksidan, seperti vitamin C dan E, dapat melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel pankreas.• Hindari makanan tinggi kolesterol. Kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terkena kanker pankreas. Makanan yang tinggi kolesterol biasanya adalah makanan berlemak, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, serta makanan berminyak. • Mengurangi atau berhenti minuman beralkohol. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan sel-sel pankreas dan meningkatkan risiko terkena kanker. • Menghindari kebiasaan merokok. Merokok diketahui merupakan salah satu penyebab utama kanker pankreas. Oleh karena itu, berhenti merokok sangat penting dalam mencegah kanker pankreas.• Olahraga Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Apa ciri khas berat badan turun karena kanker? Salah satu ciri khas penurunan berat badan karena kanker adalah hilangnya nafsu makan. Penurunan berat badan yang tidak disengaja sering kali menjadi salah satu tanda awal kanker.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
Setelah 19 tahun kemudian para peserta tersebut diperiksa mengenai tingkat kematian yang diukur berdasarkan jenis kelamin, kelompok kerja, merokok, dan juga penggunaan obat-obatan. Akhirnya peneliti menemukan hubungan negatif antara tingkat sekresi IgA dengan penyebab kematian peserta penelitian. Analisis yang para peneliti lakukan menunjukkan hubungan semua penyebab tersebut berkaitan dengan kematian karena kanker, terutama kanker non paru-paru.
Para peneliti menjelaskan seperti yang dilansir melalui medicaldaily.com, bahwa ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhi produksi serta menjaga kadar antibodi. Ada beberapa faktor yang berada di luar kontrol tubuh seperti usia, sakit, tetapi keadaan umum kesehatan tubuh juga dapat memengaruhi antibodi. Selain itu, stres, diet, olahraga, alkohol dan rokok juga dapat memengaruhi kondisi antibodi.
Peneliti mengatakan bahwa perlu penyelidikan lebih lanjut untuk menggunakan sampel air liur sebagai bahan check up. Ini karena peneliti harus memahami jalur di mana tingkat sekresi harus dianggap sebagai penyebab kondisi tersebut. Jika antibodi ditemukan sangat rendah, ini akan menjadi indikator awal yang menunjukkan risiko. Para peneliti berencana untuk menindaklanjuti dan menyelidiki hubungan antara temuan mereka dengan penyakit menular.
Baca juga:
Wah, jerawat ternyata bisa tunjukkan gejala penyakit
Tak hanya tidur, cara ini juga dapat kuatkan ingatan dalam 10 menit
Sudah tahu? Ini 5 penyakit paling berbahaya versi WHO
Lezatnya cokelat hitam bantu atasi kanker pankreas