Usia bertambah, pria semakin sulit punya anak
Siapa bilang sperma tak punya masa kedaluwarsa?
Pepatah mengatakan bahwa sel telur wanita mirip dengan susu UHT yang memiliki tanggal kedaluwarsa, sementara sperma pria seperti wine yang semakin lama disimpan semakin berkualitas. Namun faktanya ternyata tak demikian. sebuah penelitian mengungkap bahwa sperma pria juga memiliki tanggal kedaluwarsa. Semakin tua, kualitas dan kuantitas sperma pada pria semakin menurun.
Penelitian yang dilakukan oleh Stanford University menemukan bahwa kualitas cairan sperma pada pria juga bisa menurun ketika usia mereka bertambah. Namun ini dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti bekerja terlalu keras, memiliki tekanan darah tinggi, dan mengonsumsi terlalu banyak obat, seperti dilansir oleh Medical Daily (09/03).
Penelitian sebelumnya juga mengungkap bahwa olahraga yang terlalu keras juga bisa menurunkan kualitas sperma. Berolahraga terlalu keras menurunkan tingkat testosteron dan pada akhirnya mempengaruhi kualitas sperma.
Hasil penelitian yang terbaru didapatkan peneliti setelah melakukan pengamatan terhadap 456 pria dengan usia sekitar 32 tahun. Mereka menemukan bahwa 13 persen pria yang bekerja keras memiliki jumlah sperma yang lebih rendah. Sementara itu, 21 persen pria yang memiliki tekanan darah tinggi juga diketahui memiliki kualitas sperma yang lebih rendah.
Kabar baiknya, menurut Dr Germains Buck Louis, adalah bahwa faktor-faktor yang bisa menurunkan kualitas sperma tersebut bisa dihindari. Seperti meningkatkan gaya hidup yang menyehatkan, pola makan yang baik, menghindari kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol, dan lainnya.
Baca juga:
5 Kesalahan umum pasangan yang ingin memiliki anak
Susah hamil? Coba 7 makanan pendongkrak kesuburan ini!
Benarkah kedelai buruk untuk kesehatan seksual pria?
6 Perubahan pada sperma dan sel telur saat tubuh menua
6 Kebiasaan ini bikin pria susah punya anak!
-
Kenapa menjaga kesehatan alat reproduksi wanita itu penting? Penting untuk memahami bahwa alat reproduksi wanita bukan hanya tentang fungsi biologis, tetapi juga memainkan peran penting dalam identitas dan kesejahteraan psikologis perempuan.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita? Menjaga kesehatan organ reproduksi wanita dengan baik dan aman merupakan hal yang penting untuk kesejahteraan dan kualitas hidup.
-
Mengapa penting untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi? Menjaga kesehatan sistem reproduksi sangat penting untuk kehidupan seks yang memuaskan dan aman. Hal ini juga memungkinkan Anda untuk membuat keputusan yang tepat tentang kapan dan bagaimana Anda serta pasangan ingin bereproduksi atau memiliki bayi. Sehingga, mengatasi masalah kesehatan reproduksi membantu memastikan Anda memiliki akses terhadap pencegahan dan pengobatan infeksi menular seksual, metode pengendalian kelahiran (metode kontrasepsi yang aman, efektif, dan terjangkau), pengelolaan masalah kesuburan, dan informasi yang akurat dan otentik terkait kesehatan reproduksi.
-
Siapa saja yang terlibat dalam upaya mencegah pernikahan dini dan meningkatkan kesadaran remaja tentang kesehatan reproduksi? Upaya pencegahan pernikahan dini bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab bersama keluarga, sekolah, dan masyarakat.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.