Vapor lebih bahaya dua kali lipat dari rokok konvensional?
Vapor lebih bahaya dua kali lipat dari rokok konvensional? Cairan tersebut beraneka ragam rasanya. Beberapa di antaranya menggunakan komposisi yang 'katanya' aman. Namun tidak jarang pula yang menggunakan bahan-bahan berbahaya. Tidak ada yang tahu.
Banyak orang yang ingin berhenti merokok dengan cara beralih ke rokok elektrik, atau yang kini lebih dikenal dengan nama vapor.
Sejumlah pertanyaan muncul. Apakah merokok menggunakan vapor terbukti lebih aman?
Jawabannya adalah TIDAK!
Menurut sebuah penelitian terbaru yang dikutip oleh Boldsky (18/9), orang yang mencoba menggunakan vapor untuk pengganti rokok konvensional mungkin memiliki risiko dua kali lipat bahayanya.
Selama penelitian, para peneliti dari University of Waterloo di Kanada menemukan bahwa vapor memiliki risiko yang buruk bagi kesehatan. Mengapa risiko dapat meningkat dua kali lipat? Hal ini disebabkan oleh perangkat elektrik yang bertenaga baterai memanaskan cairan dan mengubahnya menjadi uap aerosol yang bisa dihirup.
Cairan tersebut beraneka ragam rasanya. Beberapa di antaranya menggunakan komposisi yang 'katanya' aman. Namun tidak jarang pula yang menggunakan bahan-bahan berbahaya. Tidak ada yang tahu.
Cairan atau yang sering disebut liquid vapor bisa mengandung nikotin, akan tetapi tidak banyak zat berbahaya yang dimiliki oleh rokok tembakau konvensional, seperti TAR atau karbon monoksida.
Akan tetapi penggunaan vapor dapat berakibat dalam jangka panjang. Pasalnya dalam penelitian tersebut, pengguna vapor lebih banyak didominasi oleh remaja mulai siswa kelas 7 sampai 12. Jika ini terus berlanjut, maka akan semakin banyak pengguna. Belum lagi intensitas penggunaan tiap individu yang terus berpikir bahwa vapor tidak berbahaya. Maka akan semakin sering. Semakin banyak.
Untuk itu, sebaiknya memang tidak perlu merokok menggunakan vapor. Bahkan rokok konvensional pun harus ditinggalkan. jauh lebih sehat memang jika kita menjauhi yang namanya rokok.