Waspada DBD, 3 Hal Ini Perlu Diperhatikan oleh Orangtua saat Anak Alami Demam
Dokter spesialis anak di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Mulya Rahma Karyanti mengungkap tiga hal yang harus dipantau orangtua saat anak demam.
Saat mengalami demam berdarah dengue (DBD), gejala demam adalah suatu hal yang pasti terjadi, terutama pada anak-anak. Maka dari itu, orangtua perlu mengawasi kesehatan anak dengan seksama saat mereka mengalami demam.
Dokter spesialis anak di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Mulya Rahma Karyanti mengungkap tiga hal yang harus dipantau orangtua saat anak demam.
-
Kenapa belajar dari kesalahan penting untuk anak muda? Belajar dari kesalahan termasuk proses pendewasaan yang perlu dilakukan setiap orang. Bukan tanpa alasan, belajar dari kesalahan dapat memberikan berbagai manfaat bagi perkembangan diri, yaitu sebagai berikut:• Pengembangan Kemampuan Problem Solving: Kesalahan memberikan peluang untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi. Melalui pengalaman, kita belajar untuk mengatasi kesalahan dan menemukan cara yang lebih baik untuk menangani situasi serupa di masa depan.
-
Mengapa menjaga kesehatan rambut penting untuk anak? Bagi anak-anak, rambut yang sehat sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
-
Bagaimana cara ibu hamil anak kembar menjaga kesehatan? Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm, memberikan beberapa kiat penting untuk ibu yang mengandung anak kembar agar tetap sehat selama masa kehamilan.
-
Bagaimana cara agar mata anak tetap sehat? Paparan sinar matahari, terutama cahaya alami, diyakini dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko masalah penglihatan.
-
Mengapa penting menjaga kesehatan saluran cerna anak? Sederhananya, sistem saluran cerna ini memiliki peran untuk menjaga daya tahan si kecil. Yup, sekitar 70% sistem imun manusia sebenarnya berasal dari organ pencernaan, seperti usus.
-
Bagaimana cara memastikan kucing hamil tetap sehat dan anak-anaknya berkembang dengan baik? Merawat kesehatan kucing yang sedang hamil tidak hanya tanggung jawab, tetapi juga keharusan. eriksakan kucing secara berkala ke dokter hewan untuk memastikan kesehatannya dan perkembangan anak-anak dalam kandungannya. Dokter hewan dapat memberikan saran dan perawatan yang dibutuhkan untuk menjaga kucing dan keturunannya tetap sehat.
“Sebenarnya, ada tiga hal penting. Supaya mudah ingatnya, tiga hal ini bisa disebut input, output, dan aktivitas,” tutur wanita yang akrab disapa Karyanti itu beberapa waktu lalu.
1. Menjaga Asupan Cairan Anak
Karyanti menjelaskan, input artinya asupan cairan yang masuk ke tubuh anak ketika sedang demam.
“Untuk input, artinya anak bisa minum nggak? Asupan minumnya bagus atau nggak? Kalau dia bisa minum tapi tubuhnya tidak bisa menerima (cairan), dalam arti muntah-muntah terus, berarti cairan tidak bisa masuk,” ujarnya.
2. Memeriksa Perilaku Buang Air Kecil Anak
Lebih lanjut, hal kedua yang perlu dipantau orangtua adalah output, dalam arti perilaku buang air kecil anak.
“Kemudian ada output, yaitu buang air kecil. Biasanya, kami (dokter) tanya, kapan sih buang air kecil terakhir? Misal sudah lebih dari 4 jam, berarti ini sudah dehidrasi,” kata Karyanti.
Karyanti mengungkap, asupan cairan cukup pada anak dapat dilihat dari perilaku buang air kecilnya.
“Biasanya, buang air kecil itu tiap 4 jam sekali. Makanya, kalau untuk bayi yang pakai popok, itu juga harus diganti tiap 4 jam sekali,” ujarnya.
“Tujuannya, agar ibunya tahu ini kering atau tidak, jadi bisa tahu bayi dehidrasi atau tidak,” lanjut wanita lulusan Utrecht University, Belanda tersebut.
3. Perhatikan Aktivitas Anak
Selain asupan cairan, Karyanti juga menegaskan pentingnya orangtua memerhatikan aktivitas anak.
“Yang ketiga, lihat aktivitas anak, apakah aktif atau tidur terus. Kalau anaknya tidur terus, itu berarti dia mulai lemas,” terang Karyanti.
“Ini karena asupan cairan nggak masuk, muntah terus, buang air kecil juga jarang,” dia melanjutkan.
Tak hanya untuk bayi dan anak, Karyanti juga mengingatkan tanda bahaya demam pada usia remaja.
“Remaja juga perlu berhati-hati. Kadang memang tak ada muntah, tapi itu justru karena dia tidak mau minum,” katanya.
Reporter: Chelsea Anastasia
Sumber: Liputan6.com