Waspada, ponsel bisa rusak kesehatan mata!
Terlalu banyak menggunakan ponsel bisa menyebabkan iritasi mata!
Berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk menggunakan ponsel, TV, dan komputer? Jika lebih dari dua jam, maka Anda tengah merusak mata secara perlahan. Terlalu banyak menatap layar akan membuat mata menjadi gatal, lelah, dan menjadi merah. Penelitian dari The Vision Council mengungkap bahwa 93 persen orang yang menggunakan ponsel memiliki risiko terkena masalah pada mata.
"Ketika melihat layar, mata akan lebih jarang berkedip dibandingkan jika kita melihat sekitar atau membaca buku. hal ini membuat mata lebih mudah kering dan iritasi," ungkap Cristina Schnider dari Johnson & Johnson Vision Care, Inc.
Schnider menambahkan bahwa masalah lain yang membuat mata lebih mudah iritasi ketika melihat ponsel adalah karena ukuran tulisan dan layar yang kecil. Ini akan membuat mata bekerja lebih keras dan menjadi lebih cepat lelah, seperti dilansir oleh Women's Health Mag (14/01).
Lantas, bagaimana cara untuk menyelamatkan mata dari ponsel dan barang elektronik lainnya. Caranya adalah dengan sering mengistirahatkan mata ketika menggunakan ponsel atau benda elektronik lain. Setiap 10 sampai 20 kali sebaiknya alihkan pandangan dari ponsel atau layar dan lihatlah objek lain yang jauh dari mata. Ini akan membantu mengembalikan ritme berkedip mata dan membuat mata kembali lembap.
Selain itu, jaga jarak pandang dari layar. Sebaiknya jarak antara mata dengan layar komputer minimal sejauh tangan Anda. Atur juga agar layar komputer atau ponsel tak terlalu terang. Selain itu, jangan gunakan ponsel saat berada dalam ruangan yang gelap, seperti ketika Anda akan tidur. Cahaya yang terlalu terang di ruangan gelap bisa menyebabkan kebutaan secara perlahan.
Baca juga:
Waspadai 5 Penyakit kulit yang mengintai di area sekitar mata!
Hati-hati, pemakaian lensa kontak bisa sebabkan kebutaan
Mata perih karena cabai? 4 cara ini ampuh untuk menyembuhkannya
Perhatikan 6 hal ini saat membersihkan lensa kontak
Smartphone dan gadget lain berbahaya bagi mata
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang mumi perempuan yang menjerit? Pemeriksaan menunjukkan perempuan itu berusia sekitar 48 tahun saat meninggal. Dia menderita radang sendi ringan di tulang belakang, dan kehilangan beberapa gigi, kata profesor radiologi Universitas Kairo Sahar Saleem, yang memimpin penelitian ini.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang pengalaman mendekati kematian? Sebuah studi yang dipimpin oleh tim dari NYU Grossman School of Medicine mengamati pengalaman mendekati kematian orang-orang yang selamat dari serangan jantung.