Begini perjuangan Bobotoh agar bisa nonton final Piala Presiden
Mereka sudah antre sejak pagi. Bahkan antre di tengah terik matahari dilakoni.
Menjelang laga final Piala Presiden 2015 antara Persib Bandung melawan Sriwijaya FC, Minggu 10 Oktober mendatang, ratusan Bobotoh--pendukung Persib--mulai mendaftarkan diri untuk mengikuti tur ke Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Antrean panjang pun mulai terjadi di Viking Original Merchandise, Stadion Sidolig, Kota Bandung.
Koordinator tiket, Gusdul mengatakan, sebelum loket dibuka para Bobotoh telah menunggu sejak pagi hari. Para pendaftar diwajibkan membawa persyaratan untuk bisa ikut ke GBK.
"Yang pasti harus bawa uang dan foto kopi KTP. Biaya pendaftarannya Rp 250 ribu, jadi 150 buat tiket dan Rp 100 ribu ongkos," ujar Gusdul, Kamis (15/10).
Khusus di Kota Bandung ini, Viking Persib Club (VPC) hanya membuka pendaftaran tur di kawasan Stadion Sidolig. Tidak lama dibuka, antrean panjang hingga puluhan meter tetap diikuti oleh ratusan Bobotoh, walaupun harus berdiri di bawah teriknya matahari.
Dibukanya pendaftaran dengan satu pintu, kata dia, guna mengantisipasi terjadinya pemalsuan tiket oleh orang tidak bertanggungjawab. Selain itu, untuk memudahkan jalur pendistribusian tiket pertandingan.
"Jadi kami ga buka di tempat lain, kami hanya buka di sini. Karena kami meminimalisir yang palsu juga, dan pendistribusian tiket biar jelas," ujarnya.
Di samping itu, Gusdul mengutamakan memberi tiket kepada orang yang telah dewasa dan memiliki KTP. Selain dari keterbatasan jatah tiket, dia tidak ingin mengambil risiko besar apabila ada anak di bawah umur ikut dalam tur Jakarta ini.
"Bukan tidak boleh, tapi kalau yang di bawah umur siapa yang mau tanggung jawab. Lagian kami juga kan dijatah quota tiketnya, jadi didahulukan yang dewasa dulu," tegasnya.
Meski antrean terus panjang, pihaknya akan tetap membatasi pendaftaran. Sebab harus menyesuaikan dengan jumlah bus yang tersedia.
"Tapi kami buka pendaftaran disesuaikan dengan jumlah bus yang tersedia, sampai saat ini ada 20 bus. Kalau targetnya 500 bus," cetusnya.
Apabila ada Bobotoh yang ingin membawa kendaraan pribadi, Gus mengimbau agar melapor terlebih dahulu ke polsek terdekat dari tempat tinggalnya. "Kalau bawa mobil pribadi silakan, tapi lapor dulu kepolsek setempat, kalau Polda kan koordinasinya ke Polres dan Polsek, kalau ada apa-apa sudah ada datanya," ujarnya.